Komisi X Sayangkan Aksi Pelecehan Seksual Siswi SMK di Bolaang Mongondow

KalbarOnline.com – Anggota Komisi X DPR Ratih Megasari Singkarru menyayangkan insiden bullying mengarah ke pelecehan seksual yang menimpa seorang siswi SMK di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut), digerayangi ramai-ramai oleh pria dan wanita viral di media sosial (medsos) lokasinya terjadi di lingkungan sekolah.

“Saya sangat menyayangkan kejadian yg menimpa siswi SMK ini. Seharusnya hal seperti itu tidak boleh terjadi kepada siapapun terlebih kepada anak sekolah dan lokasi kejadiannya pun msh di sekolah tersebut,” kata Ratih di Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Politikus NasDem ini mendesak kepada pihak sekolah lokasinya terjadinya kasus itu agar dapat menindak tegas para pelaku serta memberikan sanksi tegas baik secara akademis maupun proses hukum karena kasus ini.

Baca Juga :  Bawaslu Gandeng Dewan Pers Awasi Kampanye Pilkada di Media

“Pihak sekolah harus menindak tegas dan keras dan meminta pertanggung jawaban para pelaku. Sanksi pun harus diberikan dari segi akademis dan juga dari segi hukum kepada para pelaku karena ini merupakan tindakan pelecehan yang tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujarnya.

Dan untuk korban sendiri, Ratih berharap adanya  pendampingan konseling agar bisa mengatasi dan melewati rasa trauma dari kejadian ini. Supaya bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala.

Sebelumnya diberitakan, video yang viral itu berdurasi 26 detik. Dalam video yang tampak di dalam kelas itu, terlihat seseorang yang mengenakan seragam putih-abu-abu dipegangi kaki dan tangannya oleh sejumlah orang. Organ intim si siswi dipegang-pegang, baik oleh pria maupun wanita yang memegangi kaki dan tangan si siswi.

Baca Juga :  Mendagri Terbitkan Edaran Antisipasi Penyebaran COVID-19 saat Libur Panjang

Kepala Dinas Pendidikan Sulut, melalui Kepala Bidang (Kabid) SMA Artuhur Tumipa, mengatakan akan menindaklanjuti informasi yang disampaikan di media sosial terkait video itu. Ada netizen yang mengatakan orang-orang di video itu bicara dengan logat Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

“Kita akan menindaklanjuti dengan mengecek di setiap kepada-kepala cabang dinas, jadi kita ada empat cabang di Bolaang Mongondow, kita akan telusuri,” kata Arthur. [rif]

Comment