Mainan untuk Si Kecil, Baiknya Seperti Apa?

Tahukah Mums jika salah satu cara untuk mendukung tumbuh kembang bayi bisa dengan cara memperkenalkannya pada beragam jenis mainan? Namun, ternyata bukan urusan mudah memilih mainan untuk Si Kecil, lho.

Kebiasaan si Kecil memasukkan segala hal termasuk mainan tentu membuat Mums merasa sedikit khawatir. Belum lagi mengenai bahan dasar dari jenis mainan tertentu yang terbilang tidak aman seperti bahan kimia merkuri, timah, ataupun arsenik.

Nah, agar Mums tidak merasa khawatir dan si Kecil juga tetap senang saat berinteraksi dengan mainan-mainannya, berikut Guesehat punya beberapa tips untuk memilih mainan bagi si Kecil. Simak ya, Mums!

Baca juga: 3 Cara untuk Menstimulasi Otak Bayi

  1. Pilih mainan yang sesuai dengan usia bayi Mums

    Bayi memang tidak bisa memilih jenis mainan yang diinginkannya, namun bukan berarti Mums bisa membelikannya sembarang jenis mainan. Jangan tergiur ketika melihat mainan yang hanya sekadar lucu atau menggemaskan. Sebaliknya, pilihlah mainan yang memang sesuai dengan kebutuhan dan juga usia si Kecil. Mums bisa mengecek kemasan mainan untuk mengetahui keterangan mengenai usia berapa mainan tersebut bisa dimainkan. Biasanya, produk mainan akan melampirkan batas usia yang boleh memainkannya, misalnya untuk “1 tahun ke atas”, “6 bulan”, dan seterusnya.

    Namun, jika ternyata Mums tidak menemukan keterangan mengenai batas usia pada mainan (hal ini banyak terjadi di Indonesia), Mums bisa menanyakannya kepada karyawan toko mengenai mainan yang tepat bagi usia anak Mums.Selain itu, Mums juga bisa bertanya pada sesama orang tua yang memiliki bayi seusia dengan bayi Mums untuk memastikan.

    Oh ya, jangan memberikan si Kecil mainan yang berukuran kecil atau bisa dilepas pasang dengan mudah ya, Mums. Ini bisa membuat bayi Mums mengira mainan tersebut adalah makanan dan memasukannya ke mulut.

    Hindari juga memberikan balon sebagain mainan untuk bayi. Seperti dilansir dari Babycenter, balon merupakan penyebab utama kematian bayi karena tersedak. Balon yang tertelan dapat menghambat jalan napas anak sehingga membuatnya kesulitan bernapas.

  2. Cek kualitas dari mainan yang akan dibeli

    Tidak semua mainan memiliki kualitas baik dan aman untuk digunakan oleh bayi. Maka, sebagai orangtua, Mums harus pandai memilih mainan terbaik demi keamanan si Kecil.

    Telusuri seluruh bagian mainan yang akan Mums belikan untuknya, mulai dari tombol hingga bagian pitanya yang mudah ditarik. Bila mainan bayi tersebut juga memiliki kotak baterai, Mums sebaiknya lebih dulu memastikan jika kotak baterai tersebut tidak mudah dibuka oleh si Kecil. Kotak baterai yang terbuka dapat berbahaya bagi bayi Mums.

    Untuk memastikan kualitas mainan si Kecil, berikut beberapa panduannya:

    – Tidak menggunakan pewarna mainan yang mengelupas.

    – Tidak ada sisi mainan yang tajam.

    – Tidak ada sisi mainan yang mudah ditekan menggunakan jari bayi yang kecil.

    – Tidak terdapat bagian mainan dengan magnet yang mudah lepas.

    – Tidak ada bagian berupa tali, benang, atau kawat panjang yang melebihi 18 cm agar anak tidak tercekik.

    – Mainan cukup kokoh sehingga tidak mudah rusak atau hancur.

    – Tidak menggunakan baterai, kancing, dan benda-benda kecil lain yang mudah dibongkar pasang dengan tangan kecilnya.

  3. Pilihlah mainan bayi yang berukuran besar

    Bagi bayi yang berusia di bawah 3 tahun, pastikan Mums membeli mainan yang ukurannya lebih besar dari mulutnya untuk mencegah kemungkinan tersedak. Mainan untuk bayi yang ideal seharusnya berukuran 3 cm untuk lebarnya dan minimal 6 cm untuk panjangnya.

    Mums juga sebaiknya menghindari mainan yang memiliki bagian menyerupai bola atau koin. Mainan bayi seperti ini umumnya hanya memiliki diameter sekitar 4 cm, sehingga muat untuk melalui saluran pernapasan si Kecil.

    Selanjutnya, jika ingin memastika mainan tersebut sudah cukup aman untuk si Kecil, Mums bisa membandingkannya dengan gulungan tisu toilet yang berbentuk silinder. Jika mainan bayi tersebut muat di dalam silinder karton tisu, berarti mainan yang Mums beli kekecilan dan tidak aman untuk si Kecil.

    Terakhir, perhatikan juga berat mainan yang Mums beli. Mainan yang terlalu berat bisa saja jatuh dan menimpa tubuh si Kecil hingga melukainya. Cari mainan yang ringan, namun tetap kokoh.

  4. Pastikan bahan mainan yang digunakan aman

    Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa jenis mainan memiliki kandungan bahan dasar kimia yang cukup berbahaya bagi kesehatan si Kecil seperti merkuri dan timbal. Untuk itu, pastikan jika mainan bayi yang akan Mums beli terbuat dari bahan yang mudah dicuci dan tidak beracun karena bayi suka memasukkan mainan ke dalam mulut. Untuk memastikannya, biasanya pada mainan telah tertera label sertifikasi aman pada mainan, baik internasional seperti CE, ST, atau pun sertifikasi dalam negeri seperti SNI.

Baca Juga :  Ini Perbedaan antara Anak Introvert dan Pemalu
Baca juga: 5 Permainan Seru untuk Bayi

Baca Juga :  Lima Faktor Risiko Diabetes, Apa Kamu Punya?

Seiring pertumbuhannya, bayi memerlukan fasilitas lain untuk membuat dirinya semakin berkembang, baik dari segi motorik dan juga kognitifnya. Dan salah satu fasilitas yang dibutuhkan olehnya berupa mainan. Nah, tapi jangan sampai Mums salah memilih jenis mainan untuknya, ya. Salah-salah, mainan yang Mums berikan tidak membuatnya berkembang, justru menimbulkan masalah lain pada si Kecil. (BAG)

Comment