Bupati Kapuas Hulu Minta Pemesan Sabu 20 Kg Diungkap Sampai Tuntas

KalbarOnline, Putussibau – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran TNI Pamtas dan Kodim 1206 Putussibau atas upaya penggagalan penyelundupan narkotika jenis sabu di jalur perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Puring Kencana oleh  Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 10/Bradjamusti dan Kodim 1206/Putussibau.

Ditemui wartawan di Rumah Jabatan Dinas Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus mengatakan, apa yang dilakukan oleh TNI tersebut merupakan suatu prestasi dan sebagai upaya menyelamatkan anak bangsa dari narkoba.

“Bisa dibayangkan kalau narkotika sabu seberat 20 (an) Kg itu lolos, berapa banyak anak bangsa yang akan hancur karena narkoba,” ungkapnya (01/11/2023).

Dirinya pun berharap, agar kasus ini dapat ditindaklanjuti dan dituntaskan, agar Kapuas Hulu dan Kalbar bisa bebas dari peredaran gelap narkoba.

“Saya minta pemesan atau pembeli sabu 20 kilogram ini ditelusuri dan diungkap sampai tuntas, agar pembeli atau pemesan sabu itu tertangkap dengan bandar besarnya juga,” ucapnya.

Baca Juga :  KAHMI Kapuas Hulu Gelar Musda

Orang nomor satu di Bumi Uncak Kapuas itu turut merasa prihatin karena Kapuas Hulu sering dijadikan daerah transit narkoba dari Malaysia. Untuk itu perlu upaya bersama dari pemda, TNI dan Polri untuk menekan penyelundupan narkoba dari wilayah perbatasan RI-Malaysia ini.

“Kapuas Hulu ini wilayahnya luas dan banyak jalur tikusnya yang dimanfaatkan para penyelundup narkoba, kalau sebelumnya hanya untuk mereka transit tidak menutup kemungkinan ada juga shabu yang ditinggalkan di Kapuas Hulu, ini akan mengancam anak-anak muda serta masyarakat Kapuas Hulu secara keseluruhan,” kata Fransiskus.

Dari sisi sosial, ia mengatakan, masyarakat Indonesia dan Malaysia yang ada di perbatasan kebanyakan memiliki ikatan keluarga. Mereka saling berkunjung namun kemungkinannya kecil terkait dengan peredaran narkoba.

Baca Juga :  Polres Kapuas Hulu Gelar Apel Pasukan

“Kalau mereka yang tidak dikenal dan warga negara asing, itu yang sangat rawan,” sebutnya.

Fransiskus memandang, bahwa narkoba di Kapuas Hulu juga sudah masuk hingga ke masyarakat dusun dan desa. Ia meminta, semua pihak harus menyikapi hal ini dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba.

“Bisa juga dengan memperbanyak kegiatan turnamen olahraga, agar anak muda kita berfokus pada prestasi di bidang olahraga dan terhindar dari pengaruh narkoba. Saya sangat mendukung masyarakat yang mengadakan event olahraga,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, jajaran TNI AD berhasi menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 21,164 kilogram di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Desa Sei Mawang, Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (Ishaq)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment