BI Kalbar Gelar Program Peningkatan Produktivitas Padi Dalam Rangka Pengendalian Inflasi

KalbarOnline, Pontianak – BI Kalbar mengadakan kegiatan program peningkatan produktivitas klaster pangan dan penandatanganan nota kesepahaman implementasi digital farming, di Gapoktan Madiun Bersatu, Desa Parit Keladi, Dusun Cendrawasih, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Kepala Bank Indonesia (BI) Kalbar, Nur Asyura Anggini Sari dalam sambutannya menyampaikan, program peningkatan produktivitas klaster pangan dan penandatanganan nota kesepahaman implementasi digital farming ini dalam rangka pengendalian inflasi pangan.

“Kemudian kami khususnya Bank Indonesia (BI) dengan gapoktan binaan BI pagi ini akan kita saksikan launching digital farming pertama kalinya gapoktan binaan BI bekerjasama dengan Topindoku,” katanya.

“Yang mana nanti produksi dari sisi hulu langsung dari petani akan didistribusikan langsung ke konsumen menggunakan platform digital yang dibantu bekerjasama dengan Topindoku”, kata Nur.

Baca Juga :  Gadis SMA Disetubuhi Mantan Guru SMP-nya

Dirinya juga menjelaskan terkait pencapaian yang diperoleh semua tim inflasi baik provinsi maupun kabupaten kota. Ia menyebut, bahwa target inflasi tahun 2023 secara nasional adalah 31% dengan realisasi Provinsi Kalimantan Barat wor to date sampai september 2023 yang lalu adalah 1,3%.

“Dan Alhamdulillah sudah keluar 10 besar, tentunya pencapaian sampai September ini adalah kerja keras pemprov kabupaten dan juga semua instansi terkait termasuk Bank Indonesia di dalam tim pengendalian inflasi daerah, baik itu provinsi maupun kabupaten dan kota,” sampainya.

Dalam kesempatan itu, Nur juga menjelaskan terkait upaya yang digunakan GNPIP dengan Pilar 4K yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.

Baca Juga :  Di Pekan QRIS Nasional 2023, Sutarmidji Sebut Hanya Orang "Sepok" yang Masih Nyimpan Uang Banyak di Dompet

“Dalam konteks 4k tersebut kami sampaikan juga, yang pertama dalam rangka ketersediaan pasokan, sebelumnya BI juga sudah memberikan penyediaan 1 juta benih bibit yang dibagikan kepada 14 kabupaten kota,” katanya.

Kemudian untuk keterjangkauan harga, sampai dengan saat ini sudah 86 kali operasi pasar dan GPM yang dilakukan. Kemudian untuk kelancaran distribusi, BI siap untuk melakukan fasilitasi untuk ongkos angkut dalam menjadikan kelancaran distribusi terhadap komoditas pangan.

“Kemudian komunikasi yang efektif itu sudah ada Kak Ade Simbebaswa,” kata Nur.

Penulis: Reza Aurli Firmansyah/Mahasiswa PPL IAIN Pontianak 2023.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment