Diskon Rp46 Juta Tiap Beli Mobil Baru, Cara Thailand Gairahkan Pasar

KalbarOnline.com – Dalam masa pandemi covid-19 yang hampir bejalan selama 7 bulan telah merontok berbagai sektor industri di Indonesia termasuk otomotif. Berbagai strategi pemulihan ekonomi telah dilakukan pemerintah untuk menghindari resesi.

Seperti diketahui, pandemi covid-19 ini dirasakan hampir diseluruh dunia, setiap negara mempunyai cara memutar otak untuk mengembalikan serta menggairahkan perekonomian mereka. Seperti yang dilakukan pemerintah Thailand yang memberikan “rangsangan” untuk membangkitkan penjualan mobil yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Seperti diinformasikan Bangkok Post, Kementerian Keuangan Thailand diberitakan akan memberikan kupon senilai 100 ribu baht (Rp 46,8 juta) bagi masyarakat yang melakukan  pembelian mobil baru dengan cara tukar tambah (trade in) dengan mobil lama.

Keputusan skema kebijakan ini melalui koordinasi Kementerian Keuangan dengan Kementerian Perundustrian. Menteri Perindustrian Thailand Suriya Jung-rungreangkit menjelaskan pihaknya akan membicarakan skema bantuan itu dengan Kementerian Keuangan. Selanjutnya proyek ini akan di usung ke kabinet untuk disempurnakan dalam dua atau tiga bulan.

Baca Juga :  Populer Pada 60-an, Mobil Moke Kembali dengan Lebih Modern

Menurut Suriya, kupon dalam skema tersebut terbuka bagi semua jenis mobil, termasuk kendaraan listrik. Proyek kupon ini akan berjalan selama lima tahun. Pemulihan penjualan mobil karena efek Covid-19 dirasa membutuhkan waktu hingga selama itu.

“Ini adalah proyek kemenangan-cepat untuk membantu produsen mobil dan bisnis relasinya yang hancur karena dampak Covid-19,” ungkapnya.

Bila melihat data yang dikumpulkan Just Auto dari Federation of Thai Industries, pasar mobil domestik di Thailand turun hampir 27 persen pada Juli 2020 dibanding bulan sebelumnya menjadi 59.355 unit. Selama tujuh bulan termasuk masa pandemi pada tahun ini, penjualan hanya mencatatkan 379.123 unit atau turun 36 persen dari catatan 588.877 unit pada periode sebelumnya.

Baca Juga :  Honda Merek Pertama Promosikan Berkendara Aman Sejak 50 Tahun Lalu

Masih berbicara tentang industri otmotif, produksi kendaraan di negeri Gajah Putih ini anjlok 44 persen menjadi 695.468 unit, sementara angka ekspor jatuh 38 persen menjadi 400.114 unit. Skema kebijakan ini juga menjadi sarana untuk mengganti mobil tua yang masih beredar dengan mobil baru.

Data Kementerian Transportasi Thailand mencatat, sekitar tiga juta mobil berbahan bakar minyak yang teregistrasi sudah digunakan selama lebih dari 15 tahun. Pemerintah Thailand telah menargetkan produksi kendaraan listrik mewakili 30 persen atau sekitar 750 ribu unit dari total 2,5 juta unit mobil yang dibuat pada 2030.

Comment