Developer Lokal Sarawak Luncurkan Aplikasi KETEK untuk Pengantaran Online

KalbarOnline.Com – Aplikasi Ketek mencetak sejarah sebagai aplikasi layanan pengiriman pertama yang menggunakan bahasa Iban sebagai salah satu bahasa pilihannya.

Aplikasi yang dikembangkan oleh seorang warga Sarawak setelah terinspirasi oleh Perdana Menteri Sarawak, Datuk Patinggi Tan Sri (Dr) Abang Abdul Rahman Zohari Tun Datuk Abang Openg menyusul fenomena ‘ketek ajak’ yang menjadi viral.

Menurut Chief Executive Officer-nya, Nur Suhardy Yakop, oleh karena itu aplikasi ini diberi nama ‘Ketek’ dengan harapan dapat menjawab tantangan penguatan ekonomi digital di Sarawak.

CEO Ketek Sarawak Malaysia
CEO Ketek Sarawak Malaysia (Sumber: Dok. Pribadi)

Penambahan ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan persebaran penduduk di Sarawak yang rata-rata terdiri dari masyarakat Iban, serta memudahkan mereka dalam melakukan pemesanan melalui Aplikasi Ketek.

Baca Juga :  Perhatikan Baik-Baik, Samsung Galaxy S21 Dijual Tanpa Charger

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara pada acara Pra Peluncuran Aplikasi Ketek yang berlangsung di sini, Sabtu.

Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder Aplikasi Ketek, Qadafi Johari mengatakan, jangkauan pengiriman aplikasi ini akan mencakup seluruh wilayah Sarawak termasuk pedesaan.

Sekadar informasi, kami akan mulai dari Kuching hingga Lawas, termasuk memberikan cakupan di pedesaan seperti desa-desa yang sebelumnya belum pernah mendapatkan cakupan layanan pengiriman seperti ini, jelasnya.

Baca Juga :  Segera Hapus, 21 Aplikasi Android Ini Dikatakan Berbahaya

Sejauh ini, aplikasi Ketek mendapat respon baik dari masyarakat Sarawak yang tertarik menjadi pengirim atau ‘runner’ untuk aplikasi baru ini.

Maklum, aplikasi ini tidak hanya melakukan pengiriman makanan tetapi juga melakukan pengiriman lainnya seperti barang sembako, barang farmasi seperti obat-obatan dan paket dari perusahaan kurir.

Sementara itu, Nur Suhardy menginformasikan bahwa aplikasi ini akan dikembangkan dan diperluas ke Sabah, Brunei Darussalam, Kalimantan dan kemudian ke negara bagian di Semenanjung Malaysia. – Berita UKAS

Comment