Categories: Internasional

Penampakan Freezer Canggih untuk Simpan Vaksin Covid-19 yang Manjur

KalbarOnline.com – Tak semua negara bisa membeli vaksin Pfizer-BioNTech. Sebab vaksin temuan pasangan suami istri peneliti Ugur Sahin dan Oezlem Tuereci itu harus disimpan dalam suhu yang sangat dingim untuk menjaga kualitasnya. Dan, Inggris tentu mampu menyediakan fasilitas tersebut. Makanya, Inggris menjadi negara yang pertama menyetujui izin penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech yang diyakini manjur hingga 95 persen.

Ternyata benar, freezer dengan suhu sangat rendah yang dimiliki Inggris sangat canggih. Freezer itu akan menyimpan vaksin virus Korona saat Pusat Kesehatan Nasional (NHS) Inggris bersiap untuk mulai memberikan suntikan minggu depan.

Vaksin Pfizer-BioNTech telah lulus uji keamanan yang ketat dalam waktu singkat tetapi membutuhkan penyimpanan antara -70C dan -80C sehingga perlu disimpan di fasilitas khusus. Terlihat bagaimana fasilitas canggihnya Inggris yang dibagikan oleh Public Health England (PHE), dengan menunjukkan deretan freezer yang masing-masing dapat menampung lebih dari 80 ribu dosis.

  • Baca juga: Penemu Vaksin Covid-19 yang Manjur Sebut Pandemi Segera Berakhir

PHE mengatakan telah mengamankan 58 unit di seluruh Inggris dengan kapasitas total untuk 5 juta dosis. Inggris telah memesan 40 juta dosis setelah hasil bulan lalu menunjukkan 95 perswn efektif dan telah diuji pada 43 ribu orang tanpa masalah keamanan.

Vaksin ini akan dikirim ke penerima, dimulai dengan mereka yang berada di rumah perawatan, pasien dan staf NHS dan kelompok usia rentan. Inggris menyusun daftar 10 kelompok sampai populasi yang lebih luas memenuhi syarat, dalam dua suntikan dengan jarak tiga minggu.

Freezer tempat untuk menyimpan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech (Mirror)

Pemerintah Inggris juga telah memesan 100 juta dosis vaksin Oxford-AstraZeneca dua dosis yang diklaim 70 persen efektif menurut penelitian, angka yang ditetapkan akan meningkat menjadi 90 persen setelah penelitian lebih lanjut. Vaksin Oxford tidak memerlukan penyimpanan suhu sangat rendah.

Inggris juga akan mendapatkan lima juta dosis vaksin Moderna yang menurut penelitian 94,5 persen efektif dan akan tersedia di negara itu pada musim semi. Dan diberikan dalam dua dosis dengan jarak empat minggu dan hanya membutuhkan penyimpanan -20C.

NHS dan PHE akan mengadaptasi model program imunisasi nasional yang telah dicoba dan diuji, seperti yang digunakan untuk suntikan flu tahunan, untuk mendistribusikan dosis ke seluruh negara. Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC) Inggris mengatakan setelah dosis tiba, proses jaminan kualitas pasca-pengiriman 12 hingga 24 jam terus dilakukan untuk memastikan kualitas selama pengangkutan vaksin.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

M Febriadi Nahkodai MABM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - M Febriadi terpilih menjadi Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang,…

7 hours ago

Wabup Ketapang Buka Kegiatan Gerakan Makan Telur dan Kreatif Mewarnai bersama Moorlife Indonesia

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan membuka Kegiatan Gerakan Makan Telur dan Kreatif Mewarnai…

7 hours ago

Wakili Bupati, Sekda Ketapang Hadiri World Water Forum ke-10 di Bali

KalbarOnline, Bali – Mewakili Bupati Ketapang, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri acara…

8 hours ago

Sekda Ketapang Jadi Narasumber Seminar Gawai Dayak XXXVIII di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo yang juga sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan…

8 hours ago

Harisson Sebut Progres Pembangunan GOR Terpadu Ahmad Yani Berjalan Baik

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menyebutkan, kalau progres pembangunan GOR Terpadu…

9 hours ago

Cuaca di Mekkah Panas, Pj Gubernur Harisson Imbau Jemaah Kurangi Jalan-jalan

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengimbau calon jemaah haji untuk mengurangi aktivitas…

10 hours ago