Sekda Ketapang Jadi Narasumber Seminar Gawai Dayak XXXVIII di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Sekda Ketapang, Alexander Wilyo yang juga sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh menjadi narasumber pada kegiatan seminar Gawai Dayak XXXVIII, di Pendopo Gubernur Provinsi Kalbar, Pontianak, Rabu (22/05/2024).

Seminar tersebut mengangkat tema “Generasi Muda Dayak Terampil, Menjaga Warisan Budaya, Hidup Berdampingan Dengan Masyarakat Bangsa, Mampu Mengaktualisasikan Diri Sebagai Warga Dunia,”.

Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Pj Gubernur Kalbar, Ketua Harian Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat, Yakobus Kumis, Ketua Penatia Gawai Dayak XXXVIII, Paulus Aho, perwakilan DAD Serawak Malaysia, Neilson Ilan Mersat, Lidya Natalia Sartono, Anggota DPR RI dan Ansila Twiseda Mecer selaku pakar kebudayaan.

Sebagai narasumber, Alexander menyampaikan, bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda Dayak.

“Dengan mempersiapkan diri secara baik, memperkuat identitas budaya dan memanfaatkan peluang yang ada, generasi muda Dayak dapat berkontribusi positif dalam pembangunan IKN dan menjamin kesejahteraan masyarakat Dayak di masa depan,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Alexander, orang-orang muda Dayak harus berani menyebar dan berkompetisi di semua sektor, politik, pemerintahan, swasta, perdagangan, jasa, dokter, lawyer, konsultan, budayawan.

“Berdiri diatas kaki sendiri, berkompetisi secara profesional dengan pihak lain menjadi Dayak yang berkarakter untuk maju dan siap berkompetisi itu akan membuka peluang kita untuk berkompetisi di IKN nanti,” katanya.

Alexander mengingatkan, bahwa setiap perubahan memunculkan peluang, peluang itulah yang harus ditangkap oleh putra-putri Dayak.

“Perlu diketahui juga, bahwa generasi muda Dayak harus dapat melakukan 3 kedaulatan untuk mengambil peran dalam pembangunan IKN ke depan nanti, yaitu berdaulat secara budaya artinya kita harus dapat melestarikan warisan budaya dayak kita,” papar Alexander.

Selanjutnya ia menambahkan, berdaulat secara ekonomi artinya masyarakat Dayak bisa sejahtera dan kaya harta, mampu dapat mengelola kekayaan alam Kalimantan ini, dan berdaulat secara politik masyarakat Dayak harus dapat terlibat dalam berpolitik. (Adi LC)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Windy: GOR Terpadu Ayani Pontianak Jadi Bukti Keberhasilan Kerja Keras dan Kolaborasi Banyak Pihak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

3 hours ago

GOR Terpadu Ayani Pontianak Rampung, Harisson: Kalbar Siap Jadi Tuan Rumah Event Olahraga Nasional dan Internasional

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

3 hours ago

Sutarmidji Terharu, Akhirnya GOR Terpadu Ayani Diresmikan

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalimantan Barat periode 2018 - 2023, Sutarmidji merasa terharu bahwa…

3 hours ago

GOR Terpadu Ayani Rampung Dikawal TNI-Polri, Kapolda: Berani “Utak-atik” Berarti Siap Berhadapan dengan Kami!

KalbarOnline, Pontianak - Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar), Irjen Pol Pipit Rismanto turut menghadiri peresmian Gelanggang…

3 hours ago

Salat Id Berjemaah bersama Warga, Ani Sofian Ajak Maknai Kisah Nabi Ibrahim

KalbarOnline, Pontianak – Hari Raya Idul Adha merupakan momentum yang tepat untuk memaknai arti pengorbanan.…

4 hours ago

1.005 Warga Binaan Rutan Pontianak Dapat Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Rutan Kelas II Pontianak menggelar sholat Idul Adha 1445 Hijriah hingga menyembelih…

4 hours ago