Categories: Ketapang

Nilai Pelaksana Gagal, Dewan Ketapang Minta Aparat Cek Kualitas Proyek Jalan Pelang-Batu Tajam

KalbarOnline, Ketapang – Anggota DPRD Kabupaten Ketapang, Abdul Sani menyayangkan dengan tidak selesainya pembangunan Jalan Pelang-Batu Tajam yang merupakan proyek dengan nilai terbesar di Ketapang tahun 2019.

Ia menilai pelaksana proyek jalan yang sejak dulu selalu dikeluhkan oleh masyarakat yang hendak ke pedalaman Ketapang ini telah gagal memenuhi tanggung jawab selaku pemenang lelang proyek tersebut.

“Kontrak sudah habis namun pelaksanaan di lapangan baru mencapai 70 persen, artinya proyek tidak selesai hingga batas waktu yang ditentukan dan bisa dikatakan pelaksana gagal dalam menjalankan kewajibannya untuk menyelesaikan proyek tersebut,” ujarnya, Senin (30/12/2019).

Sani menyebutkan, harusnya Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam hal ini instansi terkait harus berani memberikan sanksi tegas kepada pelaksana proyek yang dianggap lalai sehingga pembangunan tidak selesai tepat waktu.

“Harusnya tidak ada lagi perpanjangan, kalau tak selesai dibayarkan sesuai yang dikerjakan saja, terus pelaksana dikasi sanksi berupa peringatan hingga blacklist apalagi tahun 2019 sudah tutup kalaupun mau dilanjutkan tinggal ikut tender lagi. Jadi ada kesan ada kelonggaran sehingga para pelaksana ke depan dengan santai dan terkesan tidak serius menyelesaikan kerjaan,” tukasnya.

Untuk itu, ke depannya Sani meminta kepada LPSE Ketapang, selaku penyelenggara lelang pekerjaan khususnya tender untuk serius memilih dan memperhatikan pada pemenang lelang karena yang terpenting bukan soal siapa yang mendapatkan tender atau lelang proyek tetapi siapa yang mampu menyelesaikan proyek sesuai aturan dan tepat waktu.

“Karena dengan waktu kontrak yang ada harusnya proyek tersebut bisa selesai, jangan menyalahkan alam karena kita juga tahu berapa intensitas hujan yang ada dan berapa lama hari ini panas. Kalau pelaksana dengan keterbatasan atau ketidaksanggupan menyelesaikan harus legowo mengakui dan tidak mencari alasan, kalau seperti ini anggaran yang besar yang disediakan terkesan sia-sia karena penyerapan dan realisasinya tidak maksimal,” ungkapnya.

Sani juga meminta kepada pihak-pihak berwenang untuk mengecek kondisi fisik pelaksanaan pembangunan yang ada nantinya guna memastikan dengan anggaran yang begitu besar kualitas pembangunan juga terjaga sehingga jalan yang ada tidak mudah rusak dan dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat banyak.

“Nanti kita minta aparat hukum atau instansi terkait mengecek mutu pembangunan agar anggaran yang dikeluarkan sesuai dengan kualitas pembangunan,” tandasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: Ketapang

Recent Posts

Obat Anti Hipertensi Harus Tetap Diminum Seumur Hidup

KalbarOnline, Pontianak – Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Hari ini…

35 mins ago

Dua Atlet Kalbar Raih Medali di Kejurnas PPLP Manado

KalbarOnline, Manado - Dua atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Kalimantan Barat…

47 mins ago

Pj Kepala Daerah yang Mau Maju Pilkada Harus Mengundurkan Diri

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson menyampaikan bagi Pj kepala daerah…

48 mins ago

Pontianak Pamerkan Berbagai Kerajinan Khas di Expo Dekranas Solo

KalbarOnline, Solo - Berbagai kerajinan khas Kalimantan Barat (Kalbar) dipamerkan dalam Expo HUT ke-44 Dewan…

15 hours ago

Mengungkap Keindahan Danau Sentarum: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Kalimantan Barat, tanah yang kaya akan keindahan alam, menyimpan sebuah permata…

15 hours ago

Menikmati Keindahan Alam di Air Terjun Sarai Sawi, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sintang - Air Terjun Sarai Sawi mungkin belum begitu dikenal luas, namun keindahan alamnya…

15 hours ago