Categories: Nasional

26 Warga Masih Dinyatakan Hilang Pascalongsor di Desa Cihanjuang

KalbarOnline.com – Sebanyak 26 warga masih belum ditemukan usai longsor susulan di Desa Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (9/1). Tim gabungan masih melakukan proses evakuasi korban di lokasi terjadinya bencana.

“Tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas telah mengevakuasi 13 warga yang tertimbun longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Data ini diperoleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (11/1), pukul 23.53 WIB,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Selasa (12/1).

Raditya menyampaikan, korban luka-luka alibat longsor tersebut tercatat, 3 orang warga luka berat, 26 orang luka ringan dan 26 orang masih dinyatakan hilang. Sedangkan warga yang terdampak, harus mengungsi di rumah penduduk yang aman dari longsor.

Bencana longsor itu mengakibatkan kerugian materiil, BPBD Kabupaten Sumedang menginformasikan sebanyak 14 unit rumah rusak berat dan 11 tempat ibadah rusak akibat longsoran. Raditya tak memungkiri, dampak tersebut disebabkan oleh tanah longsor yang terjadi pada pukul 16.00 WIB dan disusul longsoran berikutnya pada pukul 19.00 WIB.

“Longsor pertama dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan struktur tanah labil,” ungkap Raditya.

Kendala proses evakusi karena faktor cuaca hujan di sekitar lokasi bencana. Dia menyebut, hujan yang turun sangat berpengaruh pada kondisi tanah, sehingga tim gabungan dengan cermat harus memantau gerakan tanah.

“Proses evakuasi sempat dihentikan sementara karena kondisi hujan. Di samping itu, jalur evakuasi melalui mobil ambulans terkendala dengak akses jalan sempit dan pergerakan orang,” beber Raditya.

Pemerintah Kabupaten Sumedang, sambung Raditya, telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor pada 9 – 29 Januari 2021. Penetapan status ini dikeluarkan melalui SK Bupati Nomor 21 Tahun 2021 tentang penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Jatinagor, Kabupaten Sumedang.

Dalam merespons kondisi darurat, lanjut Raditya, BNPB memberikan bantuan logistik berupa masker dan makanan siap saji. Selain bantuan logistik, BNPB juga menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) pada Minggu (10/1) senilai Rp 1 miliar.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

M Febriadi Nahkodai MABM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - M Febriadi terpilih menjadi Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang,…

10 hours ago

Wabup Ketapang Buka Kegiatan Gerakan Makan Telur dan Kreatif Mewarnai bersama Moorlife Indonesia

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan membuka Kegiatan Gerakan Makan Telur dan Kreatif Mewarnai…

10 hours ago

Wakili Bupati, Sekda Ketapang Hadiri World Water Forum ke-10 di Bali

KalbarOnline, Bali – Mewakili Bupati Ketapang, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri acara…

10 hours ago

Sekda Ketapang Jadi Narasumber Seminar Gawai Dayak XXXVIII di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo yang juga sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan…

10 hours ago

Harisson Sebut Progres Pembangunan GOR Terpadu Ahmad Yani Berjalan Baik

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menyebutkan, kalau progres pembangunan GOR Terpadu…

12 hours ago

Cuaca di Mekkah Panas, Pj Gubernur Harisson Imbau Jemaah Kurangi Jalan-jalan

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengimbau calon jemaah haji untuk mengurangi aktivitas…

12 hours ago