Ruqyah Fest 2020: Ajang Pengenalan Metode Pengobatan Qur’anic Healing

KalbarOnline.com, MAKASSAR— DPP Qur’anic Healing International menggelar tabligh akbar di Masjid Baiturrahman, Makassar, Jumat (13/03/2020). Tabligh akbar ini merupakan rangkaian acara pembuka Ruqyah Fest yang rencana akan dilaksanakan pada 4-5 April 2020.

Pada tabligh akbar kali ini, DPP Qur’anic Healing International akan mengenalkan kepada masyarakat tentang metode pengobatan Qur’anic Healing.

Sebagai bentuk sosialisasi Ruqyah Fest 2020, Ketua DPP Qur’anic Healing International, Ustadz Muhammad Zunaidi, bersama Ketua DPW Qur’anic Healing Internasional Makassar, Ustadz Ichwan Jufri, serta Tim Panitia Ruqyah Fest 2020 mengunjungi Redaksi Fajar, di gedung Graha Pena Lt.4 Makassar, Jumat (13/03/2020).

Ustadz Muhammad Zunaidi menuturkan pada Ruqyah Fest nanti, akan ada sharing bagaimana kekuatan ruqyah syariah mampu mencegah sekaligus melindungi berbagai penyakit, termasuk Corona.

Baca Juga :  Upaya Koprabuh Yakinkan Pemerintah Kratom Tidak Berbahaya, Ajak Delegasi Amerika Keliling Jumpai Menteri

Menurutnya, pengobatan dengan Alquran adalah pengobatan yang membutuhkan sebuah keyakinan teguh dan keimanan kuat. Jika kita meyakini itu maka imun dalam tubuh kita menjadi kuat.

Ia menegaskan, pengobatan dengan Alquran adalah pengobatan yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman dalam surat Yunus ayat 57, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.

“Jadi Allah sang Maha Pencipta telah merekomendasikan Alquran sebagai obat dari segala obat, maka itu adalah solusi,” tegasnya.

Tujuan diadakannya Ruqyah Fest adalah ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa pengobatan Alquran tidak hanya untuk pengobatan penyakit metafisika tapi juga pengobatan fisik.

Terkait dengan banyaknya anggapan sebagian kalangan menyebut bahwa ruqyah mengandung unsur gaib, Ustadz Muhammad Zunaidi menekankan, ruqyah tidak bertentangan dengan siapapun. Dia hanya bertentangan dengan metode pengobatan yang tidak mengimani syariat. Selama pengobatan tidak menyelisih syariat maka kita bisa bergandengan tangan dan bekerjasama.

Baca Juga :  Dampak Erupsi Semeru, Hujan Abu di Malang dan Banyuwangi

Lalu bagaimana bagi yang non muslim? “Jika kita meyakini bahwa Alquran sebagai obat dari segala obat, maka Alquran juga berfungsi sebagai petunjuk. Artinya memberi petunjuk kepada mereka yang belum mengimani. Petunjuk untuk mengantarkan mereka kepada kesehatan jasmani atau rohani,” pungkas Ustadz Zunaidi yang juga menjadi narasumber program acara Ruqyah di salah satu stasiun TV nasional.

“Jika mereka ingin mendapatkan kesehatan rohani, ya bersyahadat. Tapi jika menginginkan kesehatan jasmaninya saja, ya silahkan saja. Karena petunjuk itu sifatnya universal.” (endra)

Comment