Categories: Ketapang

Warga Air Upas Keluhkan Jalan yang Rusak Parah

KalbarOnline, Ketapang – Warga Kecamatan Air Upas mulai mengeluhkan kondisi jalan raya mereka yang rusak parah. Pasalnya, kondisi tersebut mengancam keselamatan setiap pendendara.

Jalan yang kerap dilalui banyak kendaraan setiap harinya ini sudah sejak lama dibiarkan rusak sehingga pengendara yang melewati jalur ini harus ekstra hati-hati, sebab medan yang dilalui berbatuan tajam serta terdapat banyak lubang jalan yang cukup dalam dan sangat membahayakan.

Kondisi tersebut semakin mengkhawatirkan, sebab jalan tersebut persis di depan Sekolah Dasar Negeri 3 Air Upas yang merupakan akses lalu lintas padat masyarakat dan para pelajar yang tentunya sangat membahayakan.

Alsafar, S.Pd salah seorang warga setempat turut mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Menurut Alsafar yang juga merupakan tenaga pengajar SDN 3 Air Upas itu, kondisi jalan tersebut selain memperlambat perjalanannya menuju sekolah tempat di mana ia mengajar, juga sangat mengancam keselamatan bagi setiap para pengguna jalan.

Menurutnya Kecamatan Air Upas merupakan kecamatan berkembang, namun seiring dengan perkembanganya tidak didukung dengan pembangunan infrastruktur jalan yang baik. Tentu hal ini akan menimbulkan kesenjangan dalam semua aspek.

“Jalannya sangat rentan dengan kecelakaan selain berbatuan, berlubang jalan tersebut juga sangat sempit kita harus ekstra hati-hati apa lagi daerah tersebut padat lalu lintas. Tentunya Sangat menghambat lajunya kendaraan yang kita kendarakan setiap harinya,” tukasnya.

Ia juga berharap pada Pemerintah Kabupaten Ketapang agar memperhatikan dan segera memperbaiki kondisi jalan tersebut karena jalan tersebut padat lalu lintas dan merupakan jalan poros penghubung antara kecamatan-kecamatan lainnya.

Sementara seorang ibu rumah tangga, Nova Yulita yang setiap harinya melalui jalan tersebut mengaku resah dengan kondisi jalan yang bertahun-tahun dibiarkan tanpa ada perbaikan dari pemerintah. Ia bersama warga lainnya mempertanyakan status jalan tersebut apakah menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Ketapang atau Pemerintah Provinsi Kalbar.

Nova yang setiap harinya beraktivitas mengantar dan menjemput anaknya sekolah itu mengatakan bahwa selain ruas jalan yang sempit, kondisi jalan tersebut dipenuhi bebatuan bekas pengikisan dari aspal yang rusak. Menurutnya, kondisi jalan tersebut selain menimbulkan kemacetan juga membuat kendaraan sepeda motornya sering rusak.

“Biasanya dipagi hari jalan itu macet karena lalu lintas orang-orang yang ke tempat kerja ditambah anak-anak kami yang sekolah tiap hari lewati jalan itu, saya sebagai orang tua sangat khawatir terhadap anak kami yang melintasi jalan itu soalnya sangat rawan akan kecelakaan. Ruas jalan yang sempit, kondisi jalannya berlubang dan berbatuan, mengakibatkan motor kami sering rusak,” tuturnya kesal.

Menanggapi keluhan warganya, Kepala Desa Air Upas, Ir. Matias Sembiring menjelaskan, jalan tersebut bukan menjadi tanggung jawab pemerintah desa namun merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Ketapang. Di mana setiap tahunnya telah dimasukan dalam Musrenbangdes agar jalan tersebut menjadi prioritas. Namun, kata dia, sampai saat ini jalan tersebut tak kunjung diperbaiki. Padahal, kata dia, jalan tersebut merupakan jalan poros dan jalan utama yang sering dilalui.

“Kita menyadari bahwa jalan tersebut sangat padat lalu lintas dan perlu kita ketahui bahwa status jalan tersebut merupakan jalan kabupaten di mana setiap tahunnya selalu kita masukan dalam Musrenbangdes namun belum terealisasi. Jadi dalam hal ini bukan merupakan wewenang desa atau tanggung jawab pemerintah desa. Saya juga masih ingat betul tahun 2018 lalu saat kunjungan ke Air Upas, Bupati Ketapang telah menyinggung soal jalan tersebut dan mendukung agar menjadi prioritas untuk segera diperbaiki. Kita juga berharap di 2020 nanti mudah-mudahan segera direalisasikan dan diperbaiki,” pungkasnya. (Goda)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Bupati Fransiskus Ungkap Baru 53 Desa di Kapuas Hulu yang Sudah Deklarasi Stop ODF

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…

4 hours ago

Tanah Longsor Landa Kabupaten Landak, Jalan Ngabang – Serimbu Sempat Terputus

KalbarOnline, Landak - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Landak dalam beberapa hari terakhir ini telah…

4 hours ago

PWI Kalbar Audiensi ke KONI, Perkuat Silaturahmi dan Kerja Sama Media

KalbarOnline, Pontianak - Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan…

5 hours ago

Diterjang Angin Kencang, Motor Air Milik Nelayan Karam di Perairan Muara Teluk Batang

KalbarOnline, Kayong Utara - Sebuah motor air milik seorang nelayan karam di perairan muara Teluk…

8 hours ago

Nilai Reformasi Birokrasi dan SAKIP Pemkot Pontianak Naik

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menuturkan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi (RB)…

8 hours ago

Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gereja Dekat Masjid, Sekda Ketapang: Kita Bangsa Majemuk Penuh dengan Toleransi

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo melakukan peletakan batu pertama sebagai pondasi bagi pembangunan…

9 hours ago