Categories: NasionalPontianak

Termasuk Satwa Dilindungi, 197 Penyu Sisik Kembali ke Laut

KalbarOnline, Pontianak – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat melalui Resort Konservasi Paloh Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang bersama anggota Sanctuary penyu di Taman Wisata Alam (TWA) Tanjung Belimbing, melakukan pelepasliaran 197 tukik jenis penyu sisik (eretmochelys imbricata), pada Rabu (06/09/2023).

Tukik-tukik ini merupakan hasil penetasan secara semi alami yang dilakukan di Sunctuary Penyu TWA Tanjung Belimbing.

Seperti diketahui, TWA Tanjung Belimbing, “The Longest Homeland Of Sea Turtle”, merupakan salah satu wilayah pendaratan penyu terpanjang di Indonesia.

Kegiatan konservasi penyu sudah dilakukan oleh BKSDA Kalimantan Barat sejak penunjukkan status kawasan konservasi TWA Tanjung Belimbing pada tahun 2000.

Dari catatan, penyu hijau dan penyu sisik merupakan jenis yang paling sering melakukan aktivitas bertelur di sepanjang pantai TWA Tanjung Belimbing. Meski begitu, empat dari enam spesies penyu yang ada di Indonesia juga tercatat pernah mendarat untuk melakukan aktivitas bertelur di pesisir pantai TWA Tanjung Belimbing.

Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah Nomor P106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, semua jenis Penyu merupakan satwa dilindungi termasuk penyu sisik.

Proses pelepasliaran 197 tukik jenis penyu sisik (eretmochelys imbricata) di TWA Tanjung Belimbing. (Foto: BKSDA Kalbar)

IUCN Red list sendiri terakhir dari 30 Juni 2008 masih mengkategorikan penyu sisik kedalam satwa dengan status konservasi Critically Endangered.

Kepala Resor Konservasi Wilayah Paloh, Syamsi mengatakan, upaya konservasi penyu di TWA Tanjung Belimbing terus dilakukan secara kontinyu.

“Kita rutin melakukan perlindungan melalui patroli pantai, kemudian dari aspek pengawetan kita ada penetasan semi alami di Sunctuary penyu dan dari aspek pemanfaatnya, baik penyu maupun habitat pendaratan yang ada di TWA Tanjung Belimbing sering digunakan dalam kegiatan penelitian,” ungkapnya.

Pelepasan tukik yang dilakukan di TWA Tanjung Belimbing kali ini dilakukan saat kondisi air laut pada sore hari agar tukik tidak terlalu mengalami stress saat dilepasliarkan.

“Kita berharap dengan pelepasliaran tukik ini mampu menjaga keberadaan populasi penyu di alam. Mari bersama-sama kita menjaga habitat dan spesies penyu agar kelestariannya dapat dipertahankan sehingga fungsi ekologis dalam  menjaga keseimbangan alam dapat berjalan secara alami,” ajak Syami. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Data Januari – Mei 2024, 15 Tersangka Narkoba di Kapuas Hulu Didominasi Anak Muda

KalbarOnline, Putussibau - Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kapuas Hulu, IPTU Jamali mengungkapkan, bahwa pihaknya…

5 hours ago

Wakili Bupati, Absalon Buka Sosialisasi dan Rakor Persiapan Pilkada Serentak 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati, Staf Ahli Bupati Ketapang bidang Kemasyarakatan dan SDM, Absalon membuka…

5 hours ago

Terbang ke Jakarta, Sekda Kapuas Hulu Rapat Bersama Dirjen Kemendagri, Bahas Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa

KalbarOnline, Jakarta - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini menghadiri rapat koordinasi dan konsultasi…

5 hours ago

Pj Gubernur Harisson Ajak Pemuda Ambil Bagian Turunkan Angka Stunting Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson mengapresiasi niat baik dan usaha dari para…

5 hours ago

Pj Gubernur Harisson Pimpin Rapat Gerakan Orang Tua Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson memimpin rapat Gerakan Orang Tua…

5 hours ago

Pj Wali Kota Imbau Sekolah Gelar Acara Perpisahan Secara Sederhana

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengimbau sekolah-sekolah khususnya SD dan SMP…

5 hours ago