Categories: PolhumPontianak

BP2MI Sosialisasikan Bahaya Bekerja di Luar Negeri Lewat Jalur Ilegal

KalbarOnline, Pontianak – Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengungkapkan, bahwa sejak 3 tahun terakhir, sebanyak 94 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi. Hal ini lantaran mereka berangkat bekerja di luar negeri melalui jalur yang tidak resmi (ilegal).

Untuk itu, pihaknya mensosialisasikan kepada mahasiswa dari beberapa universitas di Kota Pontianak terkait bahayanya bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal. Apalagi melihat posisi Kalimantan Barat adalah tempat strategis bagi para sindikat, karena berbatasan darat langsung negara tetangga.

“Banyak korban sudah berjatuhan. Selama 3 tahun sebanyak 94 ribu dideportasi yang dulu berangkat tidak resmi. Kemudian 1.900 yang meninggal, dua peti jenazah masuk setiap hari. Lalu 3.600 sakit, depresi, hilang ingatan, cacat fisik. Mereka ini korban sindikat ilegal,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (23/05/2023).

Menurut Benny, para sindikat ini terbilang sulit diberantas karena tidak sedikit dari mereka yang dibekingi oleh oknum yang mempunyai atributif kekuasaan.

“Kalau ada oknum yang masih terlibat tentu ini tidak akan pernah selesai, maka kita ingin membangun kesadaran dengan pihak kampus dan mahasiswa untuk memerangi hal ini dengan mengedukasi masyarakat,” ucapnya.

Sebagai pahlawan devisa negara yang menyumbang Rp 159,6 triliun per tahun, banyak fasilitas yang disiapkan negara untuk pekerja migran. Tentunya yang melalui jalur resmi.

“Mulai dari pinjaman uang dengan bunga yang sangat rendah, perlindungan hukum, ekonomi, sosial diberikan kepada pekerja dan keluarganya. Kemudian fasilitas yang membuat mereka dinaikkan derajatnya. Itu bentuk penghormatan negara karena mereka ini pahlawan devisa,” terang Benny.

Terlebih, para pekerja migran ini menurut Benny adalah ambassador atau duta negara, lantaran wajah Indonesia dalam pandangan negara luar itu dilihat dari PMI-nya.

“Kalau yang berangkat ilegal lalu mengalami kekerasan fisik, kekerasan seksual, akan menjadi buruk pandangan negara luar ke negara kita. Makanya penempatan ilegal harus dicegah, penempatan PMI yang resmi yang memiliki kompetensi itu harus didorong,” tegasnya. (Indri)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Harisson Larang Perpisahan Sekolah di Tempat Mewah

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson melarang sekolah-sekolah untuk semua jenjang…

4 hours ago

Jalan Rusak Parah, Ibu Asal Kendawangan Melahirkan di Tengah Jalan

KalbarOnline, Ketapang - Beratnya kondisi medan yang diakibatkan jalan rusak, membuat Raniah, seorang ibu asal…

5 hours ago

Seorang Pemancing Ikan Ditemukan Tewas di Pantai Pasir Mayang

KalbarOnline, Kayong Utara - Seorang pria ditemukan tak bernyawa di Pantai Pasir Mayang, Dusun Pampang…

19 hours ago

Karya Bakti TNI dan Warga, Perbaiki Jembatan Penghubung Antara Desa Miau Merah dan Desa Bukit Penai

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Personel Koramil 11/Silat Hilir jajaran Kodim 1206/Putussibau bersama warga melaksanakan karya…

20 hours ago

Berperan Turunkan Angka Stunting Kalbar, Pj Gubernur Harisson Apresiasi PKK Kapuas Hulu

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson  menyampaikan apresiasi kepada TP PKK Kabupaten Kapuas…

1 day ago

Hadiri Pembukaan PD-PKPNU, Wabup Ketapang Harap Kader NU Tak Mudah Dipecah Belah

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Pembukaan Kegiatan Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul…

1 day ago