Bupati Karolin Minta Jajarannya Segera Beraksi Atasi Stunting
KalbarOnline, Landak – Bupati Landak Karolin Margret Natasa meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait segera beraksi dalam percepatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi melalui 8 aksi konvergensi.
Bupati Karolin mengatakan, aksi dalam menurunkan stunting ini sudah menjadi Program Prioritas Nasional Tahun 2021 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Prevalensi atau proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik yang dalam jangka waktu tertentu tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia yang ditargetkan turun menjadi 14% ditahun 2024. Upaya percepatan penurunan ini menjadi salah satu proyek prioritas dan percepatan penurunan kematian ibu dan stunting masuk didalamnya,” ujarnya, Rabu, 1 Desember 2021.
Lebih lanjut dikatakan Bupati Karolin, intervensi spesifik dan sensitif telah dilakukan banyak namun kasus tersebut masih tinggi.
“Secara keseluruhan kasus Stunting saat ini masih cukup tinggi. Hal ini dikarenakan belum adanya instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam penurunan stunting program disasaran penerima manfaat yaitu rumah tangga dengan 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK),” terang Karolin.
Karolin juga mengatakan bahwa aksi konvergensi harus segera dilakukan oleh OPD terkait dalam menurunkan stunting dengan mengejar penurunan angka stunting di Kabupaten Landak.
“Aksi-aksi ini harus segera dilaksanakan seperti Analisis situasi, Rencana Kegiatan oleh Bappeda, kemudian Rembuk stunting oleh Sekretariat Daerah dan Bappeda, Peraturan tentang Kewenangan Desa serta Pembinaan KPM oleh DPMPD, Manajemen data oleh Bappeda, Pengukuran dan Publikasi stunting oleh Dinas Kesehatan dan terakhir Reviu Kinerja tahunan oleh Sekretariat Daerah bekerjasama dengan Bappeda,” tambah Karolin.
Seperti diketahui bahwa untuk wilayah Kabupaten Landak terdapat 17 desa lokus intervensi stunting yakni Desa Tonang, Rantau Panjang, Sei Segak, Sebangki, Kumpang Tengah, Agak, Bengkawe, Sei Laki, Ansolok, Tembawang Bale, Kelampai Setolo, Meranti, Ampadi, Selange, Moro Betung, Tahu, dan Bengawan Ampar.
Berdasarkan data anak usia bawah dua tahun atau sekitar 0-24 bulan dalam kasus Stunting Kabupaten Landak pada bulan Februari 2021 yang lalu secara keseluruhan ditemukan sebanyak 19,4 persen angka stunting dari 6.475 total anak yang diukur. Sedangkan berdasarkan data dari 16 Puskesmas di Kabupaten Landak tercatat wilayah Puskesmas Sompak memiliki angka persentase paling tinggi yakni 39,6 dan wilayah Puskesmas Jelimpo memiliki angka persentase terendah yakni 10,7.
“Data anak usia bawah lima tahun atau sekitar 24-60 bulan dalam kasus Stunting Kabupaten Landak di bulan Februari 2021 yang lalu secara keseluruhan ditemukan sebanyak 23,7 persen angka stunting dari 15.925 total anak yang diukur. Sedangkan berdasarkan data dari 16 Puskesmas di Kabupaten Landak tercatat wilayah Puskesmas Kuala Behe memiliki angka persentase paling tinggi yakni 41,3 dan wilayah Puskesmas Semata memiliki angka persentase terendah yakni 14,0,” tutup Karolin.
KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri acara hari ketiga peresmian Balai Kepatihan Jaga…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Maraknya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) sangat berdampak pada kerusakan…
KalbarOnline, Jakarta - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi turut menyambangi Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais…
KalbarOnline, Sekadau - Kecelakaan tragis terjadi pada Senin (06/05/2024) pagi sekitar pukul 07.30 WIB di…
KalbarOnline, Sekadau - Seorang warga bernama Yohanes Leman (41 tahun) dikabarkan hilang tenggelam terbawa arus…
KalbarOnline, Pontianak - Sejumlah warga dan pengendara jalan dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki mengapung…
Leave a Comment