Categories: Kubu Raya

Sejumlah Sekolah di Kubu Raya Mulai Belajar Tatap Muka dengan Prokes Ketat

Sejumlah Sekolah di Kubu Raya Mulai Belajar Tatap Muka dengan Prokes Ketat

KalbarOnline, Kubu Raya – Sejumlah sekolah negeri di Kabupaten Kubu Raya hari ini memulai proses belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan pun dilaksanakan secara ketat. Diperbolehkannya, proses belajar tatap muka ini menyusul adanya Surat Edaran Bupati Kubu Raya pada tiga hari lalu tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

SD Negeri 7 Sungai Raya, satu di antara sejumlah sekolah di Kubu Raya yang melaksanakan belajar tatap muka. Proses pembelajaran sendiri, dibagi menjadi dua sesi. Murid dan guru wajib menggunakan masker. Jarak duduk murid di setiap ruang kelas pun diatur, guna menghindari kerumunan. Orang tua murid juga diwajibkan untuk menjemput anaknya sepulang sekolah.

“Secara seluruhnya ada 72 murid yang melakukan belajar tatap muka. Namun karena telah dibagi menjadi dua kali pertemuan pagi dan sore menjadi 36 murid,” ujar Kepala SDN 7 Sungai Raya, Sujadi saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (22/2/2021).

Sujadi mengatakan pihak sekolah dan komite sekolah telah mempersiapkan lebih jauh proses belajar tatap muka kepada orang tua murid. Setelah sekian lama proses belajar mengajar dilakukan secara daring selama pandemi membuat orang tua murid menyambut bahagia kebijakan proses belajar tatap muka ini.

“Mudah-mudahan proses belajar tatap muka ini tanpa halangan serta berjalan dengan baik seperti yang diharapkan oleh para orang tua juga komite sekolah,” harapnya.

Di kesempatan berbeda, salah seorang murid SMP Negeri 1 Sungai Raya, Novianti Hamidah mengaku bahagia dengan dilaksanakannya proses belajar tatap muka. Ia pun mengaku tak mempermasalahkan dengan penerapan protokol kesehatan yang sudah menjadi ketentuan seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum memasuki kelas, membawa hand sanitizer serta memakai masker di kelas maupun di luar kelas. Tapi, momen kebersamaan dengan teman sebayanya di sekolah yang tak bisa dirasakannya.

“Lebih berbeda sih sekarang karena suasana kelas lebih sepi karena jadwal diatur menjadi dua shift,” terangnya.

Selama ini, kata murid kelas sembilan ini, proses belajar jarak jauh menjadi hambatannya dalam memahami tugas dari gurunya. Teknisnya, setiap wali kelas membuka kelas room di salah satu aplikasi smartphone.

“Dari Jam delapan pagi hingga jam 10.00 wib. Hambatannya kalau waktu kuota internet habis sehingga terputus dalam memahami mata pelajaran yang diberikan,” jelas Novianti. (ian)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

PN Ketapang Menangkan PT CMI pada Perkara Tumpang Tindih WIUP di Desa Karya Baru Kecamatan Marau

KalbarOnline, Ketapang - Pengadilan Negeri (PN) Ketapang akhirnya memenangkan pihak PT Cita Mineral Investindo (CMI)…

2 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Absalon Buka Workshop Teaching Factory Politap di Asana Nevada

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia,…

3 hours ago

Kenang Jasa Para Pahlawan, Farhan dan Forkopimda Ketapang Ziarahi Taman Makam Pahlawan Tanjungpura

KalbarOnline, Ketapang - Usai mengikuti upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Wakil Bupati Ketapang, Farhan bersama…

3 hours ago

Pj Bupati Romi Tinjau Persiapan Operasionalisasi SPBU OSO di Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya meninjau langsung persiapan operasionalisasi…

3 hours ago

Polres Kapuas Hulu Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Kecamatan Pengkadan

KalbarOnline, Putussibau - Rekonstruksi kasus pembunuhan yang menggemparkan publik Kecamatan Pengkadan, Kabupaten Kapuas Hulu berlangsung…

3 hours ago

Lewat PGD 2024, Harisson Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Dayak

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalimantan Barat ke-XXXVIII Tahun 2024 di Rumah Radakng…

3 hours ago