Toilet Duduk Atau Jongkok, Mana yang Lebih Sehat?

Gengs, seperti apa toilet di rumah Kamu? Apakah masih menggunakan toilet jongkok atau sudah mengubahnya menjadi modern dengan toilet duduk karena terlihat lebih bersih? Tapi, apakah Kamu tahu di antara toilet duduk atau jongkok, mana sebenarnya yang lebih sehat?

Beberapa orang mungkin berpikir kalau toilet jongkok itu kotor dan kuno. Namun sebenarnya, toilet jongkok lebih sehat daripada toilet duduk lho! Manusia selalu menggunakan posisi jongkok untuk beristirahat, bekerja, dan menjalankan fungsi tubuh. Secara naluriah, bayi akan berjongkok untuk buang air. Jongkok merupakan cara tubuh manusia dirancang untuk berfungsi. Dan, inilah cara yang digunakan nenek moyang kita untuk menjalankan fungsi tubuh mereka hingga pertengahan abad ke-19.

Baca juga: Toilet, Area Paling Berbahaya di Rumah!

Toilet Duduk atau Jongkok yang Lebih Sehat?

Toilet duduk ditemukan pada akhir abad ke-16 oleh Sir John Harington. Namun, baru pada abad ke-19, toilet duduk mulai digunakan untuk massal. Toilet duduk dan toilet jongkok sudah menjadi perdebatan sejak lama. Mereka yang menggunakan toilet jongkok mengklaim bahwa posisi (jongkok) tersebut merupakan jalan terbaik untuk dilalui kotoran.

Masalahnya, proses buang air besar jauh lebih rumit dari yang Kamu bayangkan. Pertama, rektum berkontraksi saat terisi dengan tinja. Hal ini menyebabkan otot polos saluran anus menjadi rileks. Biasanya, otot puborektalis yang melingkar di sekitar rektum seperti gendongan, menarik rektum ke depan untuk membuat sudut yang rapat. Ini disebut sebagai sudut anorektal.

“Saat buang air besar, otot puborektalis Kamu akan mengendur dan sudut anorektal akan melebar. Posisi jongkok akan memperlebar sudut anorektal. Bahkan, lebih lebar untuk memungkinkan saluran yang lebih lurus agar kotoran melewati saluran anus,” kata Vincent Ho, ahli gastroenterologi dari Western Sydney University.

Baca Juga :  Adiwarna Hadirkan Cabang Baru di Komplek Ayani Mega Mall Pontianak

Sebelumnya, peneliti asal Israel, Dov Sikirov, melakukan percobaan untuk mengetahui perbedaan antara toilet duduk atau jongkok. Ada 28 relawan yang diminta mencatat berapa lama waktu yang mereka butuhkan saat buang air besar dan seberapa sulit upaya tersebut. Para relawan duduk di toilet dengan ketinggian berbeda dan juga berjongkok di atas wadah plastik.

Mereka mencatat data untuk enam gerakan usus berturut-turut di setiap postur tubuh. Rata-rata, waktu yang dibutuhkan untuk kotoran keluar dalam posisi jongkok adalah 51 detik. Sementara waktu yang dibutuhkan oleh mereka yang menggunakan toilet duduk sekitar dengan ketinggian lebih rendah, membutuhkan waktu 114 detik sampai kotorankeluar. Jika toilet duduk sedikit ditinggikan, maka waktu yang dibutuhkan pun masih sekitar 130 detik. “Peserta juga mencatat bahwa buang air besar jauh lebih mudah saat berjongkok daripada duduk,” kata Dov.

Baca juga: Sering Digunakan, Ternyata Benda Ini 3 Kali Lebih Kotor dari Dudukan Toilet!

Toilet Duduk Sebabkan Wasir?

Toilet duduk mengharuskan Kamu pada posisi 90 derajat, di mana pinggul menekuk pada sudut itu. Menurut peneliti, posisi tersebut sangat berbahaya karena mengganggu jalannya usus dan secara harfiah, menutupnya. Itu berarti, Kamu memberi tekanan ekstra pada usus. Posisi ideal yang tidak membuat rektum menyempit dan membiarkan kotoran keluar dengan lancar adalah posisi jongkok 35 derajat. Daniel Lametti, dokter ahli saraf di Slate mengungkapkan bahwa posisi jongkok memungkinkan sudut anorektal menjadi lurus.

Baca Juga :  Pemprov Kalbar Ajak Masyarakat Cegah Thalasemia dengan Lakukan Screening Sedini Mungkin

“Toilet jongkok dapat mengurangi jumlah tekanan di toilet, yang berarti lebih kecil kemungkinannya mengalami wasir,” kata Daniel. Meski toilet jongkok bisa membantu Kamu yang mengalami sembelit kronis untuk buang air besar, ada faktor lain yang bisa memengaruhi frekuensi dan konsistensi buang air besar, di antaranya pola makan, olahraga, obat-obatan dan asupan cairan yang dikonsumsi.

Beberapa orang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk buang air besar karena sembelit transit lambat yang kemungkinan besar tidak akan teratasi dengan toilet jongkok. “Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa toilet jongkok dapat mencegah atau menyembuhkan wasir. Juga, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa toilet duduk menyebabkan seseorang berisiko lebih besar terkena kanker usus,” ucap Vincent.

Baca juga: Takut Gunakan Toilet Umum? Ikuti Tips Berikut!

Referensi:

TRP. The Asian Squatting Way Of Using Toilets Is Actually Better Than Sitting

DailyMail. The great sit or squat debate: The idea fills many of us with horror – but squat toilets are more effective and better for your health, doctor claims

NPR. For Best Toilet Health: Squart Or Sit?

Times of India. Your toilet sitting position is giving you constipation! Know how to correct it

Comment