Categories: Internasional

2 Nakes Alami Alergi Usai Divaksin Covid-19, Ternyata Punya Riwayat

KalbarOnline.com – Dua petugas kesehatan di Inggris menderita reaksi alergi yang serius setelah menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech. Peneliti melakukan investigasi untuk menyelidiki apakah insiden tersebut terkait dengan suntikan.

Panel penasehat vaksin Food and Drug Administration (FDA) mencoba untuk mengatasi kekhawatiran tentang reaksi alergi ketika bertemu 10 Desember untuk mempertimbangkan apakah akan memberikan otorisasi penggunaan darurat kepada Pfizer. Badan Pengatur Produk Medis dan Kesehatan Inggris memperingatkan bahwa orang yang memiliki riwayat reaksi alergi serius tidak boleh menerima vaksin Pfizer-BioNTech karena ada dua reaksi yang terjadi segera setelah mendapatkan suntikan.

Dilansir dari NBC News, Kamis (10/12), dua orang yang terkena adalah anggota staf Layanan Kesehatan Nasional dan sudah memiliki riwayat alergi. Keduanya mulai pulih saat ini. Pihak berwenang belum merinci reaksi yang dialami nakes tersebut.

Baca juga: Penampakan Freezer Canggih untuk Simpan Vaksin Covid-19 yang Manjur

Baca juga: Penemu Vaksin Covid-19 yang Manjur Sebut Pandemi Segera Berakhir

Selama pengarahan Operasi Warp Speed, Kepala Penasihat Vaksin untuk Operation Warp Speed ​​Moncef Slaoui menunjukkan bahwa panel ahli vaksin FDA mungkin juga menyarankan orang dengan alergi parah dianjurkan tidak mendapatkan vaksin. Padahal sebelumnya dilaporkan tidak ada reaksi alergi yang dilaporkan di antara peserta dalam uji coba tahap akhir di AS menurut seorang eksekutif Pfizer kepada NBC News. Sekitar 44 ribu orang menerima dua dosis vaksin selama uji coba tersebut.

Sementara itu, Inggris mengingatkan bagi siapa saja mengalami reaksi alergi yang signifikan terhadap vaksin, obat atau makanan. “Seperti umumnya dengan vaksin baru, telah disarankan bahwa orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan tidak menerima vaksinasi ini setelah dua orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan merespons secara negatif kemarin,” kata Direktur medis untuk NHS di Inggris, Profesor Stephen Powis.

Keduanya kini pulih dengan baik. Badan pengawas medis juga mengatakan vaksinasi tidak boleh dilakukan di fasilitas yang tidak memiliki peralatan resusitasi.

Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka berkoordinasi untuk lebih memahami setiap kasus dan penyebabnya. “Dalam uji klinis fase tiga yang penting, vaksin ini secara umum dapat ditoleransi dengan baik tanpa masalah keamanan serius yang dilaporkan oleh Komite Pemantau Data Independen,” kata perusahaan tersebut.

Dokumen yang diterbitkan oleh kedua perusahaan tersebut menunjukkan bahwa orang dengan riwayat reaksi alergi parah dikeluarkan dari uji coba. Dan dokter disarankan untuk memperhatikan reaksi tersebut pada peserta uji coba yang sebelumnya tidak diketahui memiliki alergi parah.

Inggris memulai program vaksinasi massal pada hari Selasa lalu menawarkan suntikan kepada orang-orang yang berusia di atas 80 tahun, staf panti jompo dan beberapa pekerja NHS. Tidak jelas berapa banyak orang yang telah menerima suntikan itu sejauh ini.

Sebagai bagian dari otorisasi darurat untuk vaksin tersebut mewajibkan petugas kesehatan untuk melaporkan setiap reaksi yang merugikan guna membantu regulator mengumpulkan lebih banyak informasi tentang keamanan dan efektivitas vaksin.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Sutarmidji Cagub Kalbar Pertama yang Daftar di Hanura

KalbarOnline, Pontianak - Subhan Noviar yang menjadi utusan dari Sutarmidji mendatangi kantor DPD Partai Hanura,…

4 hours ago

Pemkot Pontianak Gelar Nobar Semifinal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di PCC

KalbarOnline, Pontianak - Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Indonesia U-23 akan menghadapi Timnas Uzbekistan pada laga…

4 hours ago

Bosan dengan yang Itu-itu Saja? Dokter Rahmad Siap Bawa Perubahan Lewat Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Akbar Rahmad Putra, seorang dokter muda berusia 27 tahun menyatakan diri siap…

9 hours ago

Ani Sofian Dorong Guru Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme

KalbarOnline, Pontianak - Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menutup secara resmi kegiatan Lokakarya 7…

10 hours ago

Angka Stunting Pontianak Kembali Turun

KalbarOnline, Pontianak – Angka stunting di Kota Pontianak berhasil turun pada awal tahun 2024 menjadi…

10 hours ago

Peringatan HUT Ke 10 IKAWATI Kantor Wilayah BPN Kalimantan Barat dan Hari Kartini Sukses Digelar

KalbarOnline.com, Pontianak - Jumat, 26 April 2024, Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (IKAWATI) Kantor Wilayah…

14 hours ago