Categories: Nasional

Pandemi Sebabkan Resesi Ekonomi, PKB: Jangan Dijadikan Momok

KalbarOnline.com – Resesi ekonomi merupakan kenormalan baru dalam masa pandemi Covid-19. Hampir semua negara saat ini mengalami resesi, sehingga kondisi tersebut tidak perlu dijadikan momok yang menganggu proses pemulihan ekonomi.

’’Kami menilai resesi adalah bentuk kewajaran baru yang tidak perlu dijadikan momok. Kami sepakat dengan pandangan beberapa narasumber lain jika resesi terus dijadikan momok maka akan membuat kepanikan di dunia usaha maupun kian menurunnya tingkat komsumsi masyarakat hingga menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri,” ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi saat menjadi narasumber dalam Webminar Fraksi PKB DPR bertajuk Menakar Efektivitas PEN sebagai Senjata Atasi Resesi, Selasa (6/10/2020).

Selain Wakil Ketua Komisi XI DPR, hadir sebagai narasumber Webminar tersebut adalah Febrio N. Kacaribu, Ph.D. (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia), Dr. Piter Abdullah (Direktur Riset CORE Indonesia), dan Dipl. Ing. H. Benny Soetrisno (Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia.

Fathan mengatakan sepakat dengan sejumlah analisis jika proses recovery Indonesia akan lebih cepat dibandingkan dengan negara lain. Ada beberapa indikator atas asumsi tersebut pertama pola penanganan Covid-19 yang menyeimbangkan pendekatan Kesehatan dan pendekatan ekonomi, kedua basis agroindustri Indonesia cukup kuat, ketiga uji klinis vaksin tahap III sudah mendekati hasil akhir. “Kami yakin jika recovery Indonesia pasca resesi akan berlangsung cepat karena sejumlah pondasi ekonomi kita untuk rebound cukup kuat,” katanya.

Kendati demikian, Sekretaris Fraksi PKB ini menegaskan jika recovery ekonomi ini akan berbanding lurus dengan keseriusan pemerintah dalam mengambil langkah-langkah penanggulangan Covid-19 di sektor Kesehatan. Pun juga dengan tingkat kepatuhan masyarakat dalam melakukan protokol Kesehatan.

Saat ini pengusaha bukannya tidal mempunyai uang untuk investasi. Masyarakat juga masih banyak yang punya tabungan. Namun, mereka masih menahan diri untuk tidak berinvestasi dan belanja karena situasi Covid-19. Mereka takut dengan keadaan yang ada.  “Jika pemerintah mampu mengembalikan trust publik terkait pengendalian Covid-19, maka saya yakin recovery ekonomi akan cepat terjadi,” tegasnya. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Ketapang Rotasi Sejumlah Kapolsek dan Kasat

KalbarOnline, Ketapang - Kapolres Ketapang, AKBP Tommy Ferdian memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) di…

41 mins ago

Polisi Ringkus Pencuri Sarang Walet Berpistol di Desa Pelang Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Seorang pelaku pencurian sarang burung walet di Dusun Rawa Sari, Desa Pelang,…

43 mins ago

Mediator Hubungan Industrial Disnaker Ketapang, Bahrudin Udai Ikuti Program Capacity Building di Amerika Serikat

Ketapang, KalbarOnline - Mediator Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)  Kabupaten Ketapang, Bahrudin…

1 hour ago

Wabup Wahyudi Lepas Keberangkatan 137 Orang Jemaah Haji Kapuas Hulu ke Mekkah

KalbarOnline, Putussibau - Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat melepas keberangkatan 137 orang jemaah haji…

1 hour ago

M Febriadi Nahkodai MABM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - M Febriadi terpilih menjadi Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang,…

15 hours ago

Wabup Ketapang Buka Kegiatan Gerakan Makan Telur dan Kreatif Mewarnai bersama Moorlife Indonesia

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan membuka Kegiatan Gerakan Makan Telur dan Kreatif Mewarnai…

15 hours ago