Categories: Nasional

Bamsoet Ajak Mahasiswa Bantu Pecahkan Persoalan Bangsa

KalbarOnline.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa ada tuntutan yang lebih besar kepada para mahasiswa pascasarjana ketimbang mereka yang masih S1. Mahasiswa pascasarjana harus memiliki kemampuan berfikir kritis dan analitis, serta memecahkan persoalan.

Dengan berbagai kemampuan tersebut, diharapkan para mahasiswa pascasarjana sebagai sumber daya dan aset bangsa dapat memberikan kontribusi optimal dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang semakin kompleks dan dinamis seiring laju pertumbuhan zaman.

“Saat ini kita sedang dihadapkan pada era disrupsi, di mana kemajuan teknologi telah mengubah tatanan konvensional yang sebelumnya kita asumsikan sebagai sebuah kemapanan dan menghadirkan tatanan baru yang mengoreksi makna kemapanan tersebut. Dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial kemasyarakatan, pendidikan, dan seluruh sektor kehidupan lainnya dituntut berubah menyesuaikan diri dengan standar kemapanan yang baru tersebut,” ungkap Bamsoet, Senin (28/9).

Bamsoet menambahkan, implementasi tatanan kehidupan baru tersebut menjelma dalam beragam fenomena, namun dengan karakteristik yang sama, yaitu pemanfaatan kemajuan teknologi untuk mendapatkan nilai kemanfaatan yang optimal. Sebagai contoh, pemanfaatan teknologi informasi di sektor perdagangan (e-commerce) menjadi sangat menjanjikan karena mempunyai pangsa pasar yang sangat luas dan nyaris tanpa batas.

“Hal ini didorong hadirnya era internet. Berdasarkan riset yang dipublikasikan pada Februari 2020, tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 64 persen. Artinya, dari total penduduk Indonesia yang saat ini diperkirakan berjumlah 272,1 juta jiwa, sekitar 175,4 juta jiwa di antaranya menggunakan akses internet,” tandas Bamsoet.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa era disrupsi tidak hanya menghadirkan modernitas, namun juga menyisakan beragam tantangan dan berbagai persoalan. Misalnya tergesernya peran sumber daya manusia oleh teknologi robotik, tantangan pemerataan literasi teknologi, potensi penyalahgunaan kemajuan teknologi, dan menonjolnya individualisme dalam sistem sosial. Dalam kaitan ini, mahasiswa pascasarjana dengan kemampuan dan potensi diri yang dimiliki harus mampu memposisikan diri sebagai subjek, dan bukan objek dari perkembangan zaman.

“Tidak saja dalam mendorong lahirnya inovasi-inovasi, seperti pembuatan peralatan medis yang murah dan efektif. Tetapi, juga melalui berbagai program yang diselenggarakan dalam rangka meringankan beban bagi masyarakat terdampak pandemi. Termasuk mendidik masyarakat mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan, yang dapat dilakukan melalui berbagai platform, misalnya media sosial,” jelas Bamsoet.

Bamsoet menerangkan, salah satu elemen penting membentuk SDM unggul adalah kemampuan menghadapi persaingan global. Cukup disayangkan bahwa menurut laporan Indeks Daya Saing Global (Global Competitiveness Index) tahun 2019 yang dirilis Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum), Indonesia turun peringkat ke posisi 50. Padahal, tahun 2018 posisi Indonesia berada di posisi 45.

“Padahal dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, anggaran untuk pendidikan guna melahirkan SDM unggul, telah dialokasikan sebesar 20 persen dari total APBN, namun hasilnya masih belum memuaskan. Menyiratkan bahwa persoalan sesungguhnya tidak semata terletak pada dukungan anggaran. Dalam kaitan ini, peran yang diharapkan dari para mahasiswa pascasarjana adalah memberikan masukan, pandangan dan sumbangan pemikiran bagi peningkatan kualitas pengajar, penyempurnaan sistem pendidikan, serta pembenahan lembaga pendidikan,” pungkas Bamsoet.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Berkolaborasi dengan Starbucks Korea, NCT Tuai Kekecewaan Penggemar

KalbarOnline, Nasional - Boygroup asal Korea Selatan, NCT menuai kekecewaan publik dan penggemarnya usai diumumkan…

1 hour ago

Gelar Kelas Terbuka, Komunitas Strong Nation Turut Perkenalkan Destinasi Wisata di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Olahraga strong nation tergolong baru di Kota Pontianak. Dalam upaya mengenalkan olahraga…

1 hour ago

Sok Jago, Remaja Bersajam Nekat Tantang Warga Parit Bugis, Kocar-kacir Saat Diserang Balik

Kalbar Online, Kubu Raya - Aksi konvoi remaja membawa senjata tajam (sajam) untuk tawuran kembali…

2 hours ago

Mengenal Silotuang, Alat Musik Tradisional yang Dikenalkan Merah Jingga di Pekan Gawai Dayak Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Band asal Pontianak, Merah Jingga sukses meriahkan panggung Pekan Gawai Dayak Kalbar…

6 hours ago

Kerusakan Jalan Provinsi Semakin Parah, FP3KKU Minta Pemprov Kalbar Segera Lakukan Perbaikan

KalbarOnline, Kayong Utara - Sudah bertahun-tahun ruas jalan provinsi Sukadana - Teluk Batang di Kabupaten…

6 hours ago

Ramai Soal UKT Naik, Ini Biaya Kuliah Untan Pontianak

KalbarOnline.com – Penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)…

16 hours ago