Categories: Pontianak

Sutarmidji Yakin Konsep Desa Mandiri Mampu Entaskan Kawasan Kumuh

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meyakini konsep Indeks Desa Membangun (IDM) atau desa mandiri mampu mengentaskan kawasan kumuh. Hal itu disampaikan Midji saat diwawancarai usai menghadiri Lokakarya Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Provinsi Kalimantan Barat yang digelar Kementerian PUPR di Pontianak, Senin (18/11/2019).

“Indikator untuk menyelesaikan kawasan kumuh itu harus jelas. Konsep IDM itu sangat bagus. Jika satu desa sudah jadi desa mandiri, saya pastikan hampir tidak ada kekumuhan. Karena indikatornya jelas. Dari 52 indikator IDM, termasuk masalah lingkungan, air bersih, sanitasi dan sebagainya. Sesuai dengan program KOTAKU ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan segera menyusun kawasan kumuh secara menyuluruh dan detail. Sehingga, kata dia, nantinya program KOTAKU bisa disinergikan dengan program Pemerintah Provinsi maupun kabupaten/kota.

“Kita akan susun secara menyeluruh dan detail. Sehingga nantinya bisa disinergikan dengan program Pemerintah Provinsi maupun kabupaten/kota. Dikerjakan secara keroyokan,” tukasnya.

Ia berharap program KOTAKU ini betul-betul diseriusi agar tak seperti program yang sudah-sudah.

“Program KOTAKU ini harus diseriusi, kualitas harus dijaga jangan sampai seperti program yang lainnya, ada pengelolaan air bersih yang sekarang sudah tidak berfungsi lagi. Sayang jadinya, karena tidak ada yang bertanggung jawab,” tandasnya.

Sementara Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalbar, Deva Kurniawan Rahmadi menjelaskan bahwa berdasarkan RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan sasaran penyelenggaraan permukiman di kota/kawasan perkotaan yaitu mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh melalui penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 hektar yang tersebar di seluruh provinsi atau sejumlah 34 Provinsi tersebar 269 Kabupaten/Kota dengan 11.067 Kelurahan/Desa.

Deva menjelaskan, ada tiga tujuan dari Program KOTAKU. Pertama, sebagai upaya menurunkan luas permukiman kumuh. Kedua, mewujudkan kolaborasi penanganan permukiman kumuh dari berbagai stakeholder dan ketiga, menyediakan infrastruktur permukiman.

Hingga tahun 2018, penanganan kota kumuh telah mencapai 23.407 hektar atau 61 persen, sedangkan sisanya untuk target 2019 sebanyak 15.024 hektar atau 39 persen.

“Berkaitan dengan hal tersebut maka hari ini kita gelar lokakarya ini, untuk menghasilkan rumusan-rumusan strategis dan langkah konkrit untuk upaya percepatan pelaksanaan program, sehingga target penanganan kumuh dapat tercapai,” pungkasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Sambil Mancing Ikan, Edi Kamtono Minta Doa Warga Kembali Jadi Walkot Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Wali Kota Pontianak incumbent, Edi Rusdi Kamtono menikmati weekend dengan memancing…

1 hour ago

Dinilai Tak “Orisinil”, KPU Klarifikasi Soal Polemik Karya Pemenang Lomba Cipta Jingle Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak memberikan klarifikasi terkait dugaan pemenang Lomba…

1 hour ago

Ketua Bawaslu Kapuas Hulu Lantik 64 Anggota Panwascam Pilkada 2024

KalbarOnline, Putussibau - Ketua Bawaslu Kabupaten Kapuas Hulu, Mustaan melantik sedikitnya 64 orang Panitia Pengawas…

1 hour ago

Polres Kubu Raya Amankan 6 Remaja Terlibat Tawuran di Sungai Raya

KalbarOnline, Kubu Raya - Tim Patroli Presisi Satuan Samapta Polres Kubu Raya mengamankan 5 remaja…

19 hours ago

Budi Perasetiyono Dipanggil ke Jakarta, Penjaringan Calon Kepala Daerah di Tingkat DPP PKB

KalbarOnline, Pontianak - Bakal calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Budi Perasetiyono yang telah mendaftar di…

19 hours ago

Polres Kapuas Hulu Ringkus Dua Pengedar Narkoba Lintas Kabupaten

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Satuan Resnarkoba Polres Kapuas Hulu berhasil meringkus dua orang pengedar sabu…

22 hours ago