Categories: Sekadau

Hadiri Nyangkolatn Tona Ya’at di Batu Jato, Bupati Rupinus Minta Pengelola Pasang Papan Peringatan

KalbarOnline, Sekadau – Bupati Sekadau, Rupinus berkesempatan menghadiri kegiatan Nyangkolatn Tona Ya’at (tolak bala) di kawasan objek wisata Bato Jato di Desa Pantok Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau tepatnya di riam bombang atau lokasi bendungan PLTMH Desa Pantok, Rabu (6/11/2019) kemarin.

Kegiatan Nyangkolatn Tona Ya’at ini dilangsungkan untuk membersihkan kawasan objek wisata Batu Jato dari hal-hal negatif. Seperti yang diketahui, sebelumnya pada 3 November 2019 terjadi insiden yang tidak diinginkan di kawasan wisata Batu Jato.

Menyikapi insiden tersebut, pemerintah desa bersama masyarakat setempat sepakat untuk melangsungkan acara Nyangkolatn Tona Ya’at tersebut, agar kawasan wisata Batu Jato tetap nyaman dan aman untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Berdasarkan tradisi masyarakat setempat, tiga hari setelah pelaksanaan nyangkolat ya’at Objek wisata Batu Jato belum bisa dikunkungi. Nantinya akan ditutup selama tiga hari sejak tanggal 7-10 November 2019. Hal ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan Nyangkolatn Tona Ya’at. Dan akan dibuka kembali untuk umum pada 11 November 2019.

Di kesempatan itu, Bupati Rupinus mengingatkan masyarakat khususnya pengelola objek wisata Batu Jato agar tetap menjaga keasrian alam dan kebersihan di kawasan Batu Jato. Ia juga menegaskan kepada masyarakat agar tidak menjual lahan di kawasan objek wisata Batu Jato kepada investor.

Ia mengharapkan masyarakatlah yang mengelola lokasi wisata tersebut, sehingga dengan demikian perekonomian masyarakat setempat juga yang akan maju.

Sedangkan untuk persoalan keamanan di sekitar lokasi Batu Jato, Rupinus menyarankan agar di setiap lokasi yang rawan atau yang memiliki arus air yang sangat deras dipasang papan peringatan.

“Sebentar lagi akhir tahun, Natal, tahun baru dan Imlek sudah tidak lama lagi. Pengunjung tentunya pasti akan bertambah. Kepada pengelola, saya harapkan cepat-cepat mengantisipasi hal itu, dengan memasang papan peringatan, kalau bisa sediakan satu orang pengawas di sekitar lokasi yang rawan,” ungkapnya.

Ia juga menyarankan kepada pengelola agar jika dimungkinkan menjalin kerjasama dengan pihak asuransi. Sehingga tidak hanya menjual tiket masuk, tetapi dari tiket itu juga asuransi bagi wisatawan disediakan. (Mus)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

M Febriadi Nahkodai MABM Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - M Febriadi terpilih menjadi Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang,…

7 hours ago

Wabup Ketapang Buka Kegiatan Gerakan Makan Telur dan Kreatif Mewarnai bersama Moorlife Indonesia

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan membuka Kegiatan Gerakan Makan Telur dan Kreatif Mewarnai…

7 hours ago

Wakili Bupati, Sekda Ketapang Hadiri World Water Forum ke-10 di Bali

KalbarOnline, Bali – Mewakili Bupati Ketapang, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri acara…

8 hours ago

Sekda Ketapang Jadi Narasumber Seminar Gawai Dayak XXXVIII di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo yang juga sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan…

8 hours ago

Harisson Sebut Progres Pembangunan GOR Terpadu Ahmad Yani Berjalan Baik

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menyebutkan, kalau progres pembangunan GOR Terpadu…

9 hours ago

Cuaca di Mekkah Panas, Pj Gubernur Harisson Imbau Jemaah Kurangi Jalan-jalan

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengimbau calon jemaah haji untuk mengurangi aktivitas…

10 hours ago