Categories: Ketapang

Puluhan Tahun Belum Beraspal, Warga Desak Pemerintah Segera Bangun Jalan Sungai Kelik – Nanga Tayap

KalbarOnline, Ketapang – Warga Kecamatan Nanga Tayap mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk segera membangun ruas jalan Sungai Kelik menuju Nanga Tayap. Pasalnya ruas jalan sepanjang 24 kilometer yang menjadi penghubung ke jalur trans Kalimantan tersebut sejak puluhan tahun lalu hingga saat ini masih berupa jalan tanah.

Tokoh masyarakat Desa Sungai Kelik, Kecamatan Nanga Tayap, Ariyanto (52) mengatakan, sejak pertama dibuka 40 tahun silam oleh perusahan hingga saat ini jalan tersebut berstatus jalan nasional dan belum beraspal.

“Saya dengar kalau jalan ini seolah-olah ada masalah dengan perusahaan, sedangkan jalan ini sangat kami butuhkan. Jadi saya hanya menuntut janji-janji kampanye, khususnya Bupati Ketapang, Bapak Martin Rantan dan Gubernur Kalbar, Bapak Sutarmidji,” katanya saat ditemui, Jumat (30/8/2019).

Ia juga mengatakan, jika pembangunan ruas Jalan Nasional Sungai Kelik – Nanga Tayap ini tersandung masalah lahan dengan perusahan dan peraturan mengenai kawasan hutan, menurutnya itu merupakan tanggung jawab pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut mengingat kepentingan masyarakat terhadap jalan tersebut.

“Saya dengar untuk jalan ini sudah dianggarakan di pusat namun masih terbentur masalah lahan. Jadi saya minta pemerintah daerah berupaya dan tidak boleh kalah dengan pihak manapun. Karena sudah berapa kali rencana, sedangkan jalan Siduk – Sungai Kelik telah dibangun. Sementara kita yang dilalui ini masih saja menikmati jalan berdebu dan berlumpur,” tukasnya.

Karenanya, ia meminta perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah terhadap infrastruktur jalan tersebut agar segera diselesaikan permasalahannya dan dapat dibangun guna untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Saya dapat info kalau sampai tahun depan tidak dilaksanakan maka anggaran pusat itu akan dihapus. Jadi jangan sampai pemerintah daerah tidak bisa menyelesaikan masalah ini yang berakibat terkendalanya pembangunan jalan,” imbuhnya.

Menurutnya, apabila Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Ketapang tidak mampu menyelesaikan permasalahan lahan pada tahun ini yang berakibat dihapusnya anggaran pembangunan jalan, maka pihaknya akan beramai-ramai datang ke Kantor Bupati Ketapang untuk menggelar aksi.

“Kami berharap jangan sampai warga Desa Sungai Kelik, Lembah Hijau satu dan dua, Sebuak dan Nanga Tayap sampai turun ramai ramai ke Ketapang . Ini konsekuensinya, jika pemerintah daerah tidak mampu menangani ini. Karena selama ini kami hanya dapat janji-janji kampanye saat mendekati Pemilu,” tukasnya.

Kepala Desa Sungai Kelik, Ejar Suandi turut membenarkan kondisi jalan yang memang dikeluhkan oleh warganya. Ia menuturkan kalau dirinya hampir setiap saat menerima keluhan dari warganya mengenai kondisi jalan Sungai Kelik menuju Nanga Tayap.

“Kalau musim panas seperti ini warga mengeluhkan banyaknya debu, jadi saya dengan beberapa orang warga lainya bergotong royong untuk menyiram jalan. Kalau musim hujan, jalan berlumpur dan sulit untuk dilalui,” ungkapnya.

Ia mengatakan, kondisi jalan ini sangat penting, karena di sepanjang jalan juga ada beberapa bangunan sekolah dan pemukiman warga yang pada saat musim panas ini harus berhadapan dengan debu. Ia juga menyebut kalau pihaknya sudah pernah menyampaikan permasalahan ini di forum pemerintah daerah.

“Jadi harapan kami sangat pentinglah jalan ini diaspal. Dari sisi kesehatan tentu sangat berpengaruh, dan juga dari sisi ekonomi tentu juga akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Warga hanya ingin keadilan, masa jalan kami ini yang berada di tengah-tengah antara jalan Trans Kalimantan dan Nasional belum dibangun,” pungkasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: Ketapang

Recent Posts

Lutfi Al Mutahar Optimis Jadi Calon yang Diusung PAN di Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Lutfi Al Mutahar meyakini kalau dirinyalah yang akan diusung oleh Partai Amanat…

2 hours ago

Pemkab Kapuas Hulu Raih WTP ke 7 dari BPK RI Perwakilan Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari…

3 hours ago

Sinergi Semua Elemen, KPU Kayong Utara Sosialisasi Tahapan Pilkada 2024

KalbarOnline, Kayong Utara - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar sosialisasi tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada)…

3 hours ago

Kembalikan Berkas Pencalonan, Sutarmidji Harap Nasdem Bisa Seperti di Periode Lalu

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan pengembalian berkas sebagai calon Gubernur Kalbar ke…

3 hours ago

Di PEVS 2024, Dirut PLN Paparkan ke Presiden Jokowi Soal Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik Tanah Air

KalbarOnline, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam…

3 hours ago

Ditanya Peluang Kembali Berpasangan dengan Sutarmidji, Norsan Bantah Abu-abu

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan kembali ditanya soal peluangnya kembali berpasangan…

3 hours ago