Categories: Ketapang

Pasca Ditetapkan Sebagai Tersangka, Ketua DPRD Ketapang Akhirnya Buka Suara

KalbarOnline, Ketapang – Ketua DPRD Ketapang, Hadi Mulyono Upas akhirnya buka suara terkait penetapan dirinya sebagai tersangka dalam kasus gratitifikasi dan penyalahgunaan wewenang terhadap pokok pikiran atau aspirasi dirinya sebagai anggota DPRD tahun anggaran 2017 dan 2018 oleh Kejaksaan Negeri Ketapang pada Selasa (13/8/2019) lalu.

Hadi Mulyono Upas mengatakan, status tersangka kepada dirinya terkesan dipaksakan oleh pihak Kejaksaan Ketapang. Karena diakuinya, dari proses pemeriksaan sebagai saksi hingga penetapan tersangka, dirinya dalam kondisi sakit yang harus menjalani proses pengobatan dan telah mengirimkan surat keterangan sakit ke Kejaksaan Ketapang.

“Saat pemanggilan oleh Kejaksaaan, saya sudah berada di rumah sakit, seharusnya Kejaksaan sudah tahu. Suratnya ada, resmi kita serahkan dari Sekretariat Dewan maupun ajudan saya,” katanya saat ditemui awak media usai menyerahkan senjata miliknya di Mapolres Ketapang, Senin (19/8/2019).

Hadi mengaku heran dan merasa keberatan karena statusnya langsung ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Ketapang. Menurutnya dalam kondisi sakit, seseorang tidak boleh dinaikan statusnya apapun juga dalam kondisi sebelum diperiksa.

“Jadi ada kode etik dalam pemeriksaan perkara. Karena saya juga orang yang paham hukum. Bahwa seorang dalam status tidak sehat apakah sedang di rumah sakit atau apapun, tidak dibenarkan statusnya ditingkatkan dari saksi menjadi tersangka,” cetusnya.

Ia juga mengatakan, penetapan tersangka dirinya ada kaitannya dengan keharmonisan dengan institusi tertentu. Ia menyebut kalau dirinya jarang dapat menghadiri beberapa kegiatan di Kejaksaan dan diwakilkan oleh Wakil Ketua DPRD Ketapang karena sakit. Sehingga ada ketersinggungan pihak tertentu yang menjadikan dirinya sebagai target.

“Ketersinggungan itu saya dengar. Saya dapat informasi dari pihak tertentu bahwa seolah-olah saya diminta dikondisikan oleh Kejaksaan yang di mana atas ijin kode dari Pak Kajati katanya,” ungkapnya.

Dirinya juga mengaku kesal dengan Bupati Ketapang sebagai mitra kerja yang telah dihubunginya untuk mengklarifikasi bahwa kondisinya sedang mengalami sakit namun tidak diharaukan oleh Bupati Ketapang.

“Saya menghubungi mitra kerja saya Pak Bupati, saya mengirimkan berita kondisi sakit namun beliau tidak menghiraukannya. Bukan saya meminta bantuan Pak Bupati, tapi seharusnya Pak Bupati juga mengklarifikasi tentang kondisi saya karena saya selalu berhubungan dengan ajudan beliau,” tandasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Menikmati Keindahan Alam di Bukit Biang, Wisata Tersembunyi di Sanggau

KalbarOnline, Sanggau - Bukit Biang adalah salah satu destinasi wisata alam yang terletak di Desa…

1 hour ago

Keindahan Alam dan Kekayaan Budaya di Bukit Bengkawang, Surga Tersembunyi di Kalbar

KalbarOnline, Bengkayang - Bukit Bengkawang, sebuah destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Jangkang, Kabupaten Bengkayang,…

1 hour ago

Menemukan Keindahan Alam di Bukit Bakmunt: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat dikenal sebagai tempat yang kaya akan keindahan alamnya. Salah satu…

1 hour ago

Menikmati Keindahan Malam di Jembatan Gantung Sekayam: Destinasi Wisata Tersembunyi di Tanjung Sekayam

KalbarOnline, Sanggau - Tanjung Sekayam, sebuah wilayah yang tersembunyi di Kecamatan Kapuas, Kalimantan Barat, menyimpan…

1 hour ago

Menjelajahi Keindahan Tersembunyi Air Terjun Kujato di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Jika Anda mencari destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang masih alami…

1 hour ago

Air Terjun Riam Asam Telogah: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat tidak hanya terkenal dengan hutan hujannya yang lebat dan kekayaan…

1 hour ago