Categories: Pontianak

Pj Sekda Paparkan Kebijakan Umum Pembangunan Kesehatan di Kalbar

KalbarOnline, Pontianak – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzaman menyampaikan materi kebijakan umum pembangunan kesehatan di Provinsi Kalbar pada saat menghadiri rapat kerja Poltekes Kemenkes Pontianak.

Rapat kerja Poltekes Kemenkes Pontianak itu mengusung tema ‘Peningkatan kinerja Poltekes Kemenkes Pontianak dalam menghadapi era revolusi industri 4.0’ yang berlangsung di Orchard Hotel Pontianak, Rabu (24/1/2019).

Dalam paparannya, Pj Sekda berharap peningkatan angka pencapaian target harapan hidup 70 persen capaian harapan hidup pada tahun 2023, serta strategi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan dengan meningkatkan layanan gizi dan kesehatan ibu dan anak.

Kemudian memaparkan mengenai bagaimana meningkatkan pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat, penyediaan data dan informasi kesehatan, penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang memadai, meningkatkan pelayanan kesehatan yang berosientasi pada kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan dan perluasan kapasitas dan fasilitas kesehatan.

Syarif Kamaruzaman turut menyampaikan kondisi kesehatan di Kalbar mengenai kesehatan ibu dan anak pada tahun 2012, angka kematian ibu (AKI) Provinsi Kalbar berada di bawah nasional yaitu 240 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian ibu nasional 359 per 100.000 kelahiran hidup tren AKB dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

“Pada tahun 2012, lanjutnya, AKB Provinsi Kalbar berada di bawah nasional yaitu 31 persen per 1000 kelahiran hidup sedangkan AKB Nasional 32 persen per 1000 kelahiran hidup dan tahun 2016 AKB Provinsi Kalbar mencapai 22,2 persen per 1000 kelahiran hidup prevelansi balita gizi kurang,” ujarnya.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas 2013) prevalensi balita gizi kurang Provinsi Kalbar tahun 2013 sebesar 26,5 persen masih berada di atas nasional sebesar 19,6 persen.

“Jika dibandingkan dengan tahun 2010, prevalensi balita gizi kurang Provinsi Kalbar mengalami penurunan sebesar 2,7 persen dari 29,2 persen,” tuturnya.

Tren balita gizi buruk, lanjut dia, dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami peningkatan dan kemudian secara perlahan penurunan.

“Prevalensi balita gizi buruk mengalami peningkatan yang signifikan manjadi 7 persen pada tahun 2015 dan pada tahun 2017 menurun menjadi 6,5 persen,” tandasnya. (*/Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Bantu Ungkap Kasus Pembunuhan, Kapolres Kapuas Hulu Berikan Penghargaan kepada Kades Pengkadan 

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan memberikan piagam penghargaan kepada personel, masyarakat serta…

1 min ago

All Bikers Kayong Utara Gandeng Satlantas Polres Kayong Utara Cegah Balap Liar di Jalanan

KalbarOnline, Kayong Utara - Dengan maraknya aksi balapan liar beberapa pekan lalu dinilai dapat membahayakan…

4 mins ago

TPPS Pontianak Paparkan Delapan Aksi Konvergensi Stunting

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar penilaian terhadap delapan aksi konvergensi stunting…

1 hour ago

Jemaah Haji Tertua di Kalbar Berusia 86 Tahun, Daftar Sejak 2018

KalbarOnline, Pontianak – Soewandi Edi Soetanto, warga asal Jalan Perdamaian, Kecamatan Pontianak Selatan menjadi calon…

1 hour ago

Modus Kasih Makan, Dua Pria di Pontianak Curi dan Seret Anjing Pakai Sepeda Motor

KalbarOnline, Pontianak - Aksi pencurian anjing dengan memberi modus memberi makan terjadi di Kota Pontianak,…

4 hours ago

Polres Ketapang Rotasi Sejumlah Kapolsek dan Kasat

KalbarOnline, Ketapang - Kapolres Ketapang, AKBP Tommy Ferdian memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) di…

6 hours ago