FAO Luncurkan Program CABI, Mitigasi Penyakit ASF pada Babi

KalbarOnline, Pontianak – Untuk mencegah menyebarluasnya African Swine Fever (ASF) atau lebih dikenal virus Demam Babi Afrika, yang menyerang ternak babi, Kementerian Pertanian RI bersama Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) dan didukung oleh Ministry of Agriculture, Food and Rural Affairs (MAFRA) Republic of Korea (ROK) meluncurkan program Komunitas Intervensi Biosekuriti Demam Babi Afrika atau Community ASF Biosecurity Intervention (CABI) yang ditujukan bagi peternak babi skala mikro-kecil di Kota Pontianak.

Peluncuran Program CABI ini ditandai dengan penandatanganan pakta integritas oleh Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian bersama FAO di Aula Aloevera Center Pontianak Utara, Selasa (30/04/2024).

Perwakilan FAO Indonesia, Oemi Praptanto menjelaskan, ASF atau demam babi Afrika merupakan penyakit menular dengan tingkat kematian tinggi yang menyerang ternak babi. Penyakit ini disebabkan oleh African Swine Fever Virus (ASFV) dari genus Asfivirus dan famili Asfaviridae. Penyakit ASF menyerang spesies babi, baik ternak babi domestik maupun babi liar dalam segala umur.

Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menempati urutan keenam nasional dari tingkat populasi babi domestik tertinggi. Dengan 80 persen diantaranya bersifat peternak rakyat yang menggunakan pola pemeliharaan tradisional yang memiliki penerapan biosekuriti yang masih kurang.

“Tingginya risiko penyakit ASF di Kalbar, menyebabkan muncul kasus ASF berulang, yakni di tahun 2021 dan 2023 lalu, yang berdampak pada kerugian ekonomi yang cukup signifikan bagi peternak babi skala mikro-kecil,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Indonesia mengadopsi program CABI yang dinilai sukses diterapkan di Asia Pasifik dalam mencegah penyakit ASF pada babi ternak. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dan Pj Wali Kota Pontianak atas dukungan terhadap program ASF di Kalbar.

“Melalui program ini, harapannya risiko penyakit ASF ini pada peternak babi secara kecil dapat dimitigasi,” ucapnya.

Program CABI ini pertama kali diperkenalkan di Filipina pada tahun 2022. Program ini menargetkan peternak babi skala kecil dalam mitigasi dan pemulihan penyakit ASF melalui penguatan biosekuriti. Intervensi pada program CABI dirancang secara praktis yang dapat diterima oleh masyarakat secara sosial dan ekonomi.

“Sehingga dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan peternak,” kata Oemi.

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menilai, program CABI merupakan pendekatan yang tepat untuk mengatasi dan memitigasi risiko penyakit ASF dalam menjaga kesehatan babi dan meminimalkan kerugian finansial. Program ini diharapkan mampu memperbaiki situasi kesehatan hewan secara keseluruhan di Kota Pontianak.

“Dengan adanya program ini, harapannya Kalbar bisa menjadi pengekspor babi, bukan sebagai importir sehingga pendapatan peternak babi semakin meningkat,” tuturnya.

Dia menambahkan, melalui program CABI ini, harapannya peternak babi di Kota Pontianak dapat menerapkan biosekuriti di peternakannya secara maksimal.

“Sehingga ancaman ASF dapat ditekan dan perekonomian rakyat di sektor ini kembali menggeliat,” ucap Ani Sofian.

Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan, Bintoro menyambut baik dicanangkannya program CABI di Kota Pontianak sebagai upaya melindungi ternak babi dari ASF. Saat ini, jumlah ternak babi skala kecil yang ada di wilayah Pontianak Utara sebanyak 200 ekor.

“Dengan adanya kerja sama Pemkot Pontianak dengan FAO Perwakilan Jakarta, masyarakat khususnya peternak babi, terlindungi dan terhindar dari penyakit ASF yang menyerang ternak miliknya,” pungkasnya. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

600 Pemuda Kalbar Terlibat dalam Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - 600 generasi muda dari berbagai komunitas dan organisasi di Kalimantan Barat terlibat…

8 hours ago

Presiden Jokowi Kenakan Wastra Khas Kalbar di KTT World Water Forum

KalbarOnline, Pontianak - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terlihat mengenakan wastra khas Kalimantan Barat (Kalbar)…

8 hours ago

PAN Restui Tjhai Chui Mie Maju Bersama Muhammadin di Pilwako Singkawang

KalbarOnline, Pontianak - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan surat rekomendasi dukungan kepada bakal pasangan…

8 hours ago

Air Terjun Riam Budi: Permata Tersembunyi di Bengkayang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Bengkayang - Air Terjun Riam Budi adalah salah satu destinasi wisata alam yang semakin…

17 hours ago

Pulau Lemukutan: Surga Tersembunyi dengan Keindahan Alam Bawah Laut di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Pulau Lemukutan, sebuah destinasi wisata yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian…

17 hours ago

Menikmati Keindahan Alam dan Sumber Air Bersih di Riam Madi, Bengkayang, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Riam Madi adalah sebuah destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan manfaat…

17 hours ago