Categories: PolhumPontianak

Optimalisasi Pendapatan Daerah Melalui Cukai Hasil Tembakau

KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari membuka acara Rapat Koordinasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau se-Kalimantan Barat yang diselenggarakan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalbar, di Aula Kantor Bapenda Kalbar, Selasa (05/12/2023).

Cukai tembakau maupun pajak rokok merupakan salah satu penyumbang terbesar pendapatan negara. Melihat fakta tersebut, Bari menyoroti hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan pendapatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau ke Provinsi Kalbar yang masih dirasa minim.

“Tidak tahu sebabnya mengapa, yang jelas inilah yang harus kita selesaikan bersama. Dan saya sangat senang kita bisa menggelar acara hari ini dan dihadiri langsung dari rekan-rekan Bea Cukai sehingga permasalahan ini bisa kita atasi bersama,” kata Bari.

Sejalan dengan pelaksanaanya, di mana sudah 5 tahun terakhir pengalokasian dana bagi hasil cukai hasil tembakau dibagihasilkan ke Pemerintah Provinsi Kalbar maupun pemerintah kabupaten/kota. Namun berdasarkan hasil realisasi penggunaan yang disampaikan oleh kabupaten/kota setiap tahunnya kepada Bapenda Kalbar selaku Koordinator dana bagi hasil cukai hasil tembakau, beberapa daerah belum dapat merealisasikan sepenuhnya penggunaan dana bagi hasil tersebut, karena belum memiliki pemahaman yang sama terhadap program yang harus diprioritaskan.

“Kalau kita telusuri bersama, sejak 5 tahun terakhir ini dari 2019 realisasi dana bagi hasil dikatakan menurun drastis, hanya berkisar Rp 7,5 miliar,” katanya.

Kemudian di tahun 2020, lanjut Bari, sebesar Rp 123 juta, dan tahun 2021 menurun lagi di angka Rp 113 juta, untuk tahun 2022 mulai naik sedikit sebesar Rp 394 juta, terakhir pada tahun ini naik sebesar 976 juta.

“Inilah yang perlu kita pahami bersama agar pendapatan cukai tembakau ini bisa bertambah,” katanya.

Berkenaan dengan hal tersebut, pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota apabila kurang optimal akan berpengaruh terhadap APBD.

“Saya berharap melalui pertemuan ini kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk dapat melakukan evaluasi kembali terkait alokasi dana bagi hasil tembakau tersebut, sehingga kedepannya realisasi dana bagi hasil ini bisa meningkat,” tutur Bari. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Klarifikasi Kodam Tanjungpura Soal Berubahnya Berat Barang Bukti Sabu dari 25,4 Kg Jadi 21,2 Kg

KalbarOnline, Kubu Raya - Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan mengungkapkan, ada perubahan berat bruto…

4 hours ago

Kodam Tanjungpura Serahkan Barang Bukti 21,2 Kg Sabu ke BNN

KalbarOnline, Kubu Raya - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan memimpin prosesi penyerahan barang…

4 hours ago

Sekda Alexander Apresiasi Capaian WTP ke-10 Pemkab Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo memberikan apresiasi atas penerimaan opini Wajar Tanpa Pengecualian…

8 hours ago

Sempat Diguyur Hujan, Sekda Ketapang Tutup Resmi Pekan Gawai Dayak ke-IV Kecamatan Nanga Tayap

KalbarOnline, Ketapang - Sempat diguyur hujan, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo yang juga selaku Patih Jaga…

8 hours ago

Sukses Menambah Pelanggan, Kunci Membaiknya Kinerja PLN 2023, Terbanyak dari Golongan Rumah Tangga

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) sukses mencatatkan penambahan pelanggan sebanyak 3,5 juta menjadi total…

8 hours ago

Sekda Mohd Zaini Buka FGD Penyusunan Dokumen Rencana RPPLH Tahun 2024

KalbarOnline, Putussibau - Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka FGD Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan…

9 hours ago