Berkat Pendampingan Hukum KJRI Kuching, Warga Kalbar Terbebas dari Hukuman Mati di Malaysia

KalbarOnline, Pontianak – Setelah menjalani proses persidangan selama 2 tahun, pada Mei 2019, Mahkamah Kuching Sarawak akhirnya memutuskan untuk membebaskan hukuman mati terhadap seorang warga Kalimantan Barat (Indonesia), berinisial AS, dalam kasus kepemilikan narkoba di Serawak, Malaysia.

Tak tak hanya itu, pengadilan juga memutuskan menurunkan hukuman perempuan asal Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang itu dari hukuman mati menjadi penjara selama 9 tahun.

“(Dari 9 tahun) kemudian AS juga mendapat remisi dan hanya menjalani hukuman 6 tahun,” kata Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching, Malaysia, Raden Sigit Witjaksono melalui keterangan tertulisnya, Jumat (11/08/2023).

Sigit menerangkan, bahwa pengurangan hukuman tersebut tak terlepas dari pendampingan hukum yang dilakukan pihak KJRI Kuching terhadap AS. Di mana sejak AS diproses, pihak KJRI telah menugaskan pengacara yang ditunjuk, yakni Mr Ranbir Singh Sangha.

Secara singkat, Sigit pun menceritakan bagaimana AS bisa terlibat atas kasus yang dituduhkan tersebut. Bermula saat rumahnya yang berlokasi di daerah Serikin Malaysia mendadak digerebek oleh petugas pada Agustus 2017. Dari situ, polisi setempat berhasil menemukan barang bukti narkoba.

“AS sebelumnya telah menikah dengan seorang warga Serawak, Malaysia dan tinggal di daerah Serikin. Kemudian, Agustus 2017, pihak Kepolisian Serawak, Malaysia, menggerebek rumah tempat tinggal AS dan suaminya,” terangnya.

“Dalam penggerebekan itu, polisi berhasil menemukan narkoba dan AS dituduh telah menyimpan barang haram tersebut di rumahnya,” tambah Sigit.

Kendati saat itu AS sempat berkilah bahwa narkoba tersebut bukan miliknya, melainkan milik suaminya yang sudah ditangkap polisi. Namun petugas tetap menggiringnya ke kantor.

Dari penangkapan itu, kasus pun berlanjut, di mana Mahkamah Kuching Sarawak melakukan tuntutan hukum kepada AS atas pelanggaran Undang-Undang Akta Dadah Berbahaya Tahun 1952 Pasal 39 B, dengan tuntutan hukuman mati apabila terbukti bersalah.

“Atas tuntutan itu, KJRI Kuching memberikan pendampingan hukum dan menugaskan pengacara yang ditunjuk, Mr Ranbir Singh Sangha,” katanya.

Saat ini, AS telah menyelesaikan hukuman kurungannya selama 6 tahun di Penjara Puncak Borneo, Kuching, Sarawak. AS kini telah dideportasi Pemerintah Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar.

Setelah dinyatakan bebas itu, pihak KJRI Kuching pun menjemput AS dari Depot Tahanan Semuja Imigresen Sarawak untuk dipulangkan ke Indonesia.

“AS dipulangkan ke Indonesia melalui Entikong dan diserahkan kepada tim Satgas Pemulangan WNI dalam keadaan sehat dan baik untuk dikembalikan kepada keluarganya di Bengkayang, Kalbar,” kata Sigit. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Polisi Selidiki Video Viral Aksi Perundungan di Sentap Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort ( Polres) Ketapang saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait viralnya…

3 hours ago

Kembangkan Minat Baca Sejak Dini, Disperpusip Gelar Lomba dan Bazar Buku

KalbarOnline, Pontianak – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak sukses menggelar acara Lomba Bercerita…

6 hours ago

Pulau Simping: Keindahan Tersembunyi di Singkawang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Singkawang - Singkawang, sebuah kota di Kalimantan Barat, dikenal dengan pesona alamnya yang memikat.…

6 hours ago

Puluhan Pasutri Hadiri Seminar Mengatasi Kesulitan Hamil di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Puluhan pasangan suami istri (pasutri) yang sedang berusaha atau melakukan program untuk…

6 hours ago

RSUD Soedarso Kembali Laksanakan Proctorship Intervensi Vaskular

KalbarOnline, Pontianak - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso kembali mengadakan proctorship bersama Rumah Sakit…

6 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Targetkan 17 Juni GOR Terpadu Ayani Mulai Diujicobakan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan, bahwa pada 17 Juni…

6 hours ago