Puluhan Pasutri Hadiri Seminar Mengatasi Kesulitan Hamil di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Puluhan pasangan suami istri (pasutri) yang sedang berusaha atau melakukan program untuk mendapatkan anak, dengan antusias menghadiri seminar bertajuk “Mengatasi Masalah Kesulitan Hamil Secara Tuntas” di Hotel Golden Tulip, Kota Pontianak, Minggu (19/05/2024).

Seminar tersebut diselenggarakan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina Surabaya, dengan menghadirkan dua pembicara, yakni dr. Aucky Hinting, Ph.D., Sp.And (K), dan Dr. dr. Ashon Sa’adi, Sp.OG (K). Sebagai moderator adalah Dr. dr. Tri Wahyudi Sp. Og Subsp. Obginsos.

Tim Fertilitas RSIA Ferina Surabaya sudah puluhan tahun berpengalaman menangani program kehamilan termasuk bayi tabung. Tim ini sudah menangani pasien-pasien dari seluruh kota di Indonesia termasuk Pontianak.

Pada acara tersebut, turut juga dihadiri beberapa pasien yang telah berhasil mengikuti program bayi tabung yang ditangani Tim Fertilitas RSIA Ferina Surabaya. Mereka ikut memberikan kesaksian dari awal proses program hingga bisa mendapatkan anak.

Dalam kesempatan itu, Aucky Hinting mengatakan, untuk melakukan program kehamilan, pertama-tama harus tahu dulu keadaan pasangan suami dan istri. Menurut dia, kalau pasangan suami istri menikah satu tahun minimal 80 persen hamil. Kalau orang menikah sudah jalan dua tahun 93 persen hamil.

“Berarti ada tujuh persen yang tidak hamil. Yang gak hamil ini pasti ada sesuatu. Sesuatunya yang kita cari,” katanya.

Cara paling mudah untuk mengecek hal itu yakni dengan melihat cadangan telurnya. Karena walaupun umurnya masih muda, bisa saja cadangan telurnya rendah.

“Tapi jangan-jangan—-kita tanya-tanya, (misalnya) oh ya dia pernah operasi, keluarganya ada menopause muda dan lain sebagainya,” kata Aucky.

Para pemateri.

“Jadi, optimal itu setelah satu tahun tapi maksimal itu dua tahun. Kalau tiga tahun tidak hamil-hamil pasti ada sesuatu,” tambahnya.

Aucky juga menyarankan, bagi istri-istri yang berusia di atas 35 tahun, untuk melakukan pengecekan ke dokter enam bulan pasca menikah.

“Kalau dia menunggu tiga tahun, jadi 38 tahun terlalu tua dia dan kesempatannya hilang,” ujarnya.

Menyinggung soal program bayi tabung, Aucky mengatakan, kalau sampai saat ini tidak masuk/tercover BPJS Kesehatan, sehingga pasien harus menanggung sendiri biayanya.

“Untuk proses ambil telur, pembuahan sampai penanaman itu Rp 34 juta di luar obat suntik. Obat suntik mulai Rp 15 – 30 juta. Jadi orang menyiapkan dana kira-kira Rp 60 juta untuk satu siklus. Saya banyak pasien dari Pontianak dan Ketapang,” katanya.

Aucky menambahkan, bahwa tidak ada perbedaan bayi tabung dan bayi normal sejauh ini. “Perbedaan bayi tabung dan bayi normal sejauh ini tidak ada. Ada kelainan-kelainan genetik sedikit lebih tinggi dari bayi tabung,” ujarnya.

Sementara itu, Ashon Sa’adi mengatakan, tujuan dari seminar ini ialah untuk meningkatkan keilmuan dan informasi khususnya masyarakat di Pontianak terkait dengan fertilitas (kemampuan menghasilkan keturunan/kesuburan).

“Harapan kami pertemuan ini peserta dapat mendapatkan informasi yang betul terhadap bagaimana fertilisasi itu kita butuhkan,” ucapnya. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

2 hours ago

Staf Ahli Bupati Ketapang Bacakan Pembukaan UUD 45 pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

KalbarOnline, Ketapang - Menggunakan pakaian adat nusantara, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik…

2 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Dharma Buka Penilaian dan Lomba Kelurahan se-Kalbar di Desa Istana

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dharma…

2 hours ago

Atlet PPLP Kalbar Katyea E Safitri Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Opening Ceremony ASG 2024

KalbarOnline, Vietnam - Berkekuatan 50 personel, kontingen Indonesia beratribut kemeja batik biru yang dikombinasikan dengan…

3 hours ago

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

7 hours ago

Dapat Bisikan Gaib, Syarif Muhammad Nekat Terjun dari Jembatan Kapuas, Polisi: Ini Upaya Bunuh Diri

KalbarOnline, Pontianak - Mengaku mendapat bisikan gaib, Syarif Muhammad Ikhsan (39 tahun) nekat terjun ke…

10 hours ago