Categories: NasionalPontianak

Gubernur Kalbar Wacanakan Pembangunan Situs Syekh Ahmad Khatib Sambas

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji mewacanakan pembangun situs salah satu ulama dunia asal Kabupaten Sambas, Syekh Ahmad Khatib Sambas.

Sutarmidji mengaku, kalau wacana ini juga telah mendapat dukungan dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf.

“Gus Yahya (Ketum PBNU) bicara serius itu, bahkan beliau nanti akan menugaskan PCNU di sana (Sambas), nanti kita lihat bentuknya (situs) apa, kita (Pemprov Kalbar) kolaborasi, bagaimana bisa ada situs dalam arti peninggalan bahwa di Sambas itu pernah lahir ulama dunia yaitu Syekh Ahmad Khatib Sambas,” katanya belum lama ini.

Dirinya menilai, bahwa keberadaan situs ini bertujuan sebagai pengingat bagi masyarakat terutama bagi generasi muda. Karena menurutnya, saat ini banyak masyarakat khususnya generasi muda yang tidak tahu mengenai Syekh Ahmad Khatib Sambas.

“Saya waktu di Sambas, mau cari rumah asal beliau, ternyata tidak ada lagi, dan beliau katanya waktu bujangan itu pindah tinggal dengan pamannya di (kota) Sambas,” katanya.

“Kemudian ditanya juga (oleh Gus Yahya) apa ada keluarganya di Sambas, setahu kita tidak ada, karena beliau itu waktu bujang sudah melanglang buana ke mana-mana,” sambung Sutarmidji.

Dikutip dari situs nu.or.id, bahwa Syekh Ahmad Khatib Sambas yang merupakan pengarang Kitab Fathul Arifin ini dilahirkan di daerah Kampung Asam, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar. Kendati tanggal lahirnya tidak diketahui, namun sebagian sumber menyebutkan kalau yang bersangkutan lahir pada bulan Shafar 1217 Hijriah bertepatan dengan tahun 1803 Masehi.

Ayahnya bernama Abdul Ghaffar bin Abdullah bin Muhammad bin Jalaluddin. Masa kecil Ahmad khatib Sambas diasuh pamannya yang terkenal sangat alim dan wara’ di wilayah tersebut.

Ahmad Khatib Sambas menghabiskan masa remajanya untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, ia berguru dari satu guru-ke guru lainnya di wilayah Kesultanan Sambas.

Salah satu gurunya yang terkenal di wilayah tersebut adalah, H Nuruddin Musthafa, Imam Masjid Jami’ Kesultanan Sambas. Kemudian ia meneruskan pendidikannya ke Timur Tengah, khususnya ke Makkah. Kemudian memutuskan untuk menetap di Makkah sampai wafat pada tahun 1875 Masehi. (Jau)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Mulai 1 Juli 2024, Lapangan Sepak Bola Keboen Sajoek Akan Direnovasi

KalbarOnline.com – Angin segar sekaligus kabar baik bagi warga Kota Pontianak khususnya para pencinta sepak…

11 hours ago

Pilkada 2024, Ani Sofian Minta Panwaslu Jalankan Tugas dengan Profesional dan Adil

KalbarOnline.com – Sebanyak 29 anggota Panwaslu Kelurahan se-Kota Pontianak dilantik oleh Ketua Bawaslu Kota Pontianak…

12 hours ago

Sambut 637 JCH Pontianak Sebelum Bertolak ke Tanah Suci, Zulkarnain Ingatkan Jaga Semua Perlengkapan

KalbarOnline.com – Sebanyak 637 Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kota Pontianak diberangkatkan menuju Bandara Hang…

12 hours ago

Ani Sofian Tekankan Pentingnya Menanamkan Nilai-nilai Luhur Pancasila di Kalangan Gen-Z

KalbarOnline.com – Tanggal 1 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Untuk memperingati hari…

12 hours ago

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

1 day ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

1 day ago