Categories: Kapuas HuluSosBud

Ikuti Perayaan Misa Dange Akulturasi, Bupati Kapuas Hulu: Warisan Ini Jangan Sampai Punah, Jangan Sampai Musnah

KalbarOnline, Kapuas Hulu – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengikuti Misa Dange Inkulturasi di Gereja Katolik Paroki Santo Antonius, Padua Mendalam, Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu, pada Selasa (04/05/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kapuas Hulu menekankan, kepada para generasi muda bagaimana meneruskan dan melestarikan serta memperkenalkan adat budaya khususnya di Mendalam.

“Kalau kita melihat tadi yang tampil ini orang-orang tua semua, dan keterlibatan anak muda agak kurang. Kedepanya para orang tua kita ini berbagi pengalaman lah, memberikan ilmu kepada para anak muda, supaya adat dan budaya kita tidak tergerus zaman dan tidak tertinggal oleh zaman,” kata Fransiskus.

“Jangan sampai punah, jangan sampai musnah, Karena inilah yang paling berharga, warisan para nenek moyang kita, leluhur kita,” tekannya. 

Bupati menilai, bahwa Kapuas Hulu sungguh luar biasa lantaran memiliki beragam adat dan budaya di dalamnya, demikian juga dengan suku Dayak yang memiliki 22 sub suku, baik itu sub suku yang besar maupun sub suku yang kecil, salah satunya sub suku Dayak Kayaan.

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan memberikan kata sambutan dalam acara Misa Dange Inkulturasi di Gereja Katolik Paroki Santo Antonius, Padua Mendalam, Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Selasa (04/05/2023). (Foto: Ishaq)

Ia pun menilai, Adat Dange yang dikolaborasikan dengan misa salah satu yang menarik dan unik, serta yang langka, tidak semua daerah yang bisa melaksanakan ritual ini.

“Kita bersyukur bagaimana para orang tua kita dulu, pada zaman Pastor AJ Ding Ngo SMM pastor pertama orang Kayaan, bagaimana dia berpikir ke depan untuk mengkolaborasikan adat dan budaya kita di dalam suatu misa, sehingga perlu terus kita lestarikan dan kita pertahankan,” ujarnya.

Lebih lanjut Fransiskus menyampaikan, selaku suku Dayak Kayaan mesti sangat bangga dengan kegiatan Dange.

“Saya sudah berkeliling di Kalbar ini, mungkin Misa Dange Inkulturasi ini, salah satu yang bisa membawa misa bahasa daerah dalam gereja, untuk saat ini sudah ada juga daerah daerah lain sudah mulai, tapi setahu saya yang pertama itu adalah dari kita Kayaan,” katanya.

Inti dari Dange ini, ujar Bupati Fransiskus, adalah bagaimana wujud syukur manusia kepada Tuhan, mensyukuri atas hasil kerja selama satu tahun, baik itu bertani, berkebun dan sebagainya.

“Dan kita berdoa pada hari ini, memohon kepada Tuhan agar pekerjaan kita, segala upaya dan usaha kita ke depan diberkati oleh Tuhan kedepannya,” pungkasnya. (Ishaq)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ratusan Relawan PLN Banjiri Bantaran Sungai Besar Banjarbaru

KalbarOnline.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan menyelenggarakan…

11 hours ago

Pria di Kapuas Hulu Sembunyikan Sabu di Baju Korpri

KalbarOnline, Putussibau - Satuan Reserse Narkoba Polres Kapuas Hulu bersama Polsek Suhaid menangkap seorang pria…

13 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Hadiri Perayaan Waisak bersama Permabudhi Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemkab…

13 hours ago

Mau Beli Rokok Tapi Tak Punya Uang, Pria di Kubu Raya Nekat Curi Kotak Amal

KalbarOnline, Kubu Raya - Pria berinisial RO (32 tahun) warga Kubu Raya diamankan pihak kepolisian…

13 hours ago

RSUD Pontianak Sosialisasikan Hidup Sehat Tanpa Rokok

KalbarOnline, Pontianak - Merokok tidak saja berbahaya untuk diri sendiri tetapi juga orang yang berada…

13 hours ago

Ani Sofian Seruput Kopi Aming bersama Pj Wali Kota Madiun

KalbarOnline, Balikpapan - Kota Pontianak dikenal dengan kekayaan kuliner yang beraneka ragam. Bahkan sebagian orang…

13 hours ago