Mau Turunkan Stunting? Sekda: Tingkatkan Pengetahuan Ibu dan Remaja

KalbarOnline, Pontianak – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalbar, Harisson kembali mengingatkan bahwa pemerintah provinsi tengah serius menurunkan angka prevalensi stunting daerah, dari 27,8 persen pada 2022 menjadi 24 persen di tahun 2023. Sehingga pada tahun 2024, angka prevalensi stunting ini bisa dibenamkan lagi di bawah 20 persen.

Sejalan dengan itu, Harisson pun berharap, agar target di atas bisa didukung penuh oleh jajaran pemerintah di tingkat kabupaten dan kota. Salah satunya dengan memaksimalkan pemberdayaan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang sudah dibentuk di masing-masing kabupaten dan kota itu.

“Saya minta Dinas Kesehatan dan KB kabupaten/kota memacu capaian orientasi TPK,” jelas Harisson diwawancarai usai menerima perwakilan Inspektorat Wilayah I, Maria Vianney Chinggih Widanarto dan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar, Selasa (04/04/2023).

Harisson lalu menekankan, kalau orientasi tersebut sangat penting dalam upaya meningkatkan pengetahuan bagi bidan, kader PKK dan kader KB yang tergabung dalam TPK. Sehingga pada gilirannya, pengetahuan itu bisa diteruskan kepada para ibu dan remaja.

“Dengan meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga terhadap pola asuh dan gizi terhadap ibu hamil, ibu menyusui, remaja putri dan balita sangat penting dalam upaya menekan stunting,” kata Harisson.

“Pemda kabupaten/kota seharusnya bisa memberikan perhatian, sehingga TPK bisa cepat kita latih dan bekerja di tengah masyarakat,” tambahnya.

Harisson juga menggarisbawahi, bahwa TPK memiliki peran penting terutama sebagai ujung tombak pengentasan stunting di Provinsi Kalbar. TPK bertugas bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting.

“Masalah stunting ini sudah menjadi masalah nasional sehingga perlu komitmen yang kuat untuk bersama-sama menanggulanginya,” terangnya.

Masih soal TPK, Harisson menyebut, berdasarkan data di Pemprov Kalbar terdapat 12.609 TPK yang tersebar di 14 kabupaten/kota. Namun hingga kini menurutnya, baru sekitar 11 persen yang telah selesai dilakukan orientasi.

Di tempat yang sama, Maria Vianney Chinggih Widanarto mendorong agar capaian orientasi TPK di Provinsi Kalbar bisa terus meningkat dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Kita dorong agar capaian orientasi TPK di Provinsi Kalbar bisa semakin meningkat,” singkatnya. (Jau)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Polisi Selidiki Video Viral Aksi Perundungan di Sentap Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort ( Polres) Ketapang saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait viralnya…

17 mins ago

Kembangkan Minat Baca Sejak Dini, Disperpusip Gelar Lomba dan Bazar Buku

KalbarOnline, Pontianak – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak sukses menggelar acara Lomba Bercerita…

4 hours ago

Pulau Simping: Keindahan Tersembunyi di Singkawang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Singkawang - Singkawang, sebuah kota di Kalimantan Barat, dikenal dengan pesona alamnya yang memikat.…

4 hours ago

Puluhan Pasutri Hadiri Seminar Mengatasi Kesulitan Hamil di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Puluhan pasangan suami istri (pasutri) yang sedang berusaha atau melakukan program untuk…

4 hours ago

RSUD Soedarso Kembali Laksanakan Proctorship Intervensi Vaskular

KalbarOnline, Pontianak - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso kembali mengadakan proctorship bersama Rumah Sakit…

4 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Targetkan 17 Juni GOR Terpadu Ayani Mulai Diujicobakan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan, bahwa pada 17 Juni…

4 hours ago