Categories: EkonomiKetapang

Sah, UMK Ketapang 2023 Rp 3.085.615 Buruh: Alhamdulillah Keinginan Buruh Terealisasi

KalbarOnline, Ketapang – Dewan Pengupahan Kabupaten Ketapang yang terdiri dari unsur pemerintah, pakar, pengusaha dan serikat pekerja menggelar sidang pleno penetapan upah minimum kabupaten di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Ketapang, Selasa (29/11/2022) pagi.

Hasilnya, setelah dilakukan voting oleh seluruh anggota Dewan Pengupahan, Upah Minimum Kabupaten (UMK) Ketapang tahun 2023 naik menjadi Rp 3.085.615 perbulan dari Rp 2.876.252 pada tahun sebelumnya.

Angka itu merupakan jumlah kenaikan tertinggi jika dibandingkan dengan Kabupaten lain di Kalimantan Barat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Ketapang, Sukirno mengatakan kalau UMK Ketapang pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar Rp 209.363 atau sekitar 7,28 persen.

“Telah disepakati tadi dari Dewan Pengupahan Kabupaten Ketapang didapat angka maksimal yakni Rp 3.085.615. Semoga ini dapat membawa kesejahteraan bagi pekerja,” ujar Sukirno usai menggelar rapat Dewan Pengupahan.

Sukirno menekankan, agar upah minimum yang telah ditetapkan sebesar Rp 3.085.615 perbulan agar wajib dipatuhi oleh seluruh pengusaha di Ketapang dengan masa berlakunya mulai bulan Januari tahun 2023.

“Ini sudah ketentuan Undang-undang. Upah minimum yang baru akan mulai berlaku tanggal 1 Januari tahun berikutnya. Diharapkan pengusaha mematuhinya. Dinas  nanti akan memantau penerapan UMK itu,” ucapnya.

Sementara itu, Perwakilan Buruh dari SBSI, Majidah mengaku cukup puas dengan hasil rapat pleno Dewan Pengupahan yang memutuskan UMK Ketapang sebesar Rp 3.085.615 perbulan. Menurutnya, hasil ini telah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Alhamdulillah keinginan buruh telah terealisasi. Meskipun kalau kita katakan cukup jelas belum, maunya buruh 10 persen atau lebih. Dari awal pernah kita cetuskan 13 persen akan tetapi kita juga mengikuti apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Permen Tenaga Kerja nomor 18 tahun 2022,” ucap Majidah.

Majidah juga meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Ketapang melalui pengawas di Dinas Tenaga Kerja untuk melakukan pengawasan terhadap penerapan UMK ini pada tahun 2023 agar ditaati secara merata oleh semua perusahaan yang ada di wilayah Ketapang.

“Karena apapun hasil dari UMK yang ditetapkan oleh pemerintah dan Dewan Pengupahan jika tidak ada pengawas maka percuma juga ditetapkan setinggi-tingginya jika tidak diterapkan di lapangan,” tandasnya. (Adi LC)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

2 hours ago

Staf Ahli Bupati Ketapang Bacakan Pembukaan UUD 45 pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

KalbarOnline, Ketapang - Menggunakan pakaian adat nusantara, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik…

2 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Dharma Buka Penilaian dan Lomba Kelurahan se-Kalbar di Desa Istana

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dharma…

2 hours ago

Atlet PPLP Kalbar Katyea E Safitri Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Opening Ceremony ASG 2024

KalbarOnline, Vietnam - Berkekuatan 50 personel, kontingen Indonesia beratribut kemeja batik biru yang dikombinasikan dengan…

2 hours ago

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

6 hours ago

Dapat Bisikan Gaib, Syarif Muhammad Nekat Terjun dari Jembatan Kapuas, Polisi: Ini Upaya Bunuh Diri

KalbarOnline, Pontianak - Mengaku mendapat bisikan gaib, Syarif Muhammad Ikhsan (39 tahun) nekat terjun ke…

9 hours ago