Categories: BengkayangKesehatan

Kadis Kesehatan Kalbar: Pencegahan, Penanganan serta Pengendalian PTM Harus Terintegrasi dengan Dukungan Lintas Sektor

KalbarOnline, Pontianak – Kadis Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Hary Agung Tjahyadi menyatakan, untuk menekan tren angka kenaikan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kalbar, dibutuhkan keterlibatan banyak pihak. 

Untuk itu ia meminta, langkah-langkah pencegahan, penanganan serta pengendalian PTM, haruslah terintegrasi dengan dukungan lintas sektor yang ada.

Hal itu diamanatkan Hary dalam kegiatan Pencanangan Bulan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular yang digelar di Kabupaten Bengkayang, Selasa (07/06/2022).

“Seperti kita ketahui, meningkatnya kasus penyakit tidak menular secara signifikan akan berdampak pada kualitas hidup dan produktivitas individu,” jelasnya.

“Selain itu, hal ini dapat berlanjut dan berdampak pada lingkungan dan negara, karena penyakit tidak menular ini bersifat kronik, sehingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam pengobatan serta membutuhkan pembiayaan yang besar pula,” papar Hary.

Kendati pada kenyataannya, PTM dapat dicegah dengan melakukan pencegahan pada faktor risiko melalui perubahan perilaku individu dan lingkungan, namun lagi-lagi, kesadaran yang tinggi dari masyarakat serta peran aktif dan dukungan multi sektor turut menjadi kunci.

“Dalam upaya meningkatkan penanggulangan dan pencegahan penyakit tidak menular akan berhasil jika dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh dengan dukungan dari lintas sektor, profesi, institusi, LSM, masyarakat, dan swasta serta semua layanan kesehatan,” jelasnya.

Terkait dengan peran aktif serta upaya pencegahan dan pengendalian THM, Hary menilai, perlu pula adanya edukasi dan peningkatan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat, terutama masyarakat yang berada di daerah terpencil, perbatasan serta kepulauan.

“Karena setiap tahunnya, jumlah kasus PTM terus meningkat seiring dengan meningkatnya faktor risiko, seperti konsumsi gula, garam, lemak tinggi dan rendahnya aktivitas fisik yang berdampak pada sisi ekonomi,” terangnya.

Lebih jauh, Harry menambahkan, pada 2020, BPJS Kesehatan bahkan menghabiskan Rp 17.05 triliun untuk pelayanan PTM. Selain itu, PTM juga merupakan faktor komorbid yang meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19.

Maka dari itu, lanjut Hary, lewat upaya promotif, deteksi dini, pengobatan dan rehabilitatif yang telah dijalankan bersama, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan sebelum datangnya penyakit yang lebih parah.

“Dari upaya yang kita lakukan bersama diharap dapat meningkatkan kesadaran individu, keluarga serta masyarakat untuk dapat memeriksakan diri dalam upaya deteksi dini penyakit tidak menular,” katanya.

“Supaya dapat dilakukan pencegahan, penanganan serta pengendalian penyakit tidak menular dengan baik,” pungkas Hary. (Jau)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Januari hingga April 2024, Ada 1.561 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat mencatat ada 1.561 kasus Gigitan Hewan…

19 mins ago

Pemkab Kapuas Hulu Kalah di PTUN Pontianak

KalbarOnline, Putussibau - Majelis hakim PTUN Pontianak mengabulkan permohonan perkara atas nama Floradarosari yang merasa…

22 mins ago

Ini Daftar Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya Terpilih Hasil Pemilu Tahun 2024

KalbarOnline, Kuhu Raya - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kubu Raya telah menetapkan 45 nama…

41 mins ago

Ini Daftar Anggota DPRD Kota Pontianak Terpilih Hasil Pemilu Tahun 2024

KalbarOnline, Pontianak - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak telah menetapkan 45 nama Anggota Dewan…

44 mins ago

Pemprov Kalbar Siapkan Puluhan Penari Terbaik pada Momen HUT Kemerdekaan 17 Agustus di IKN

KalbarOnline, Pontianak - Peringatan 17 Agustus 2024 bakal menjadi momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Republik…

47 mins ago

Korban yang Jatuh dari Tongkang di Sungai Kapuas Sintang Ditemukan Meninggal Dunia

KalbarOnline, Sintang - Mohamad Indra Maulana, warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia setelah…

50 mins ago