Categories: Pontianak

Mahasiswa UPB Ditemukan Tewas Gantung Diri, Korban Tulis Pesan Misterius

KalbarOnline, Pontianak – Seorang mahasiswa Universitas Panca Bhakti (UPB), Mortimonius Rivaldo, ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di kamar kontrakannya di Jalan Mat Sainin, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, Minggu (05/06/2022).

Kapolsek Pontianak Barat, AKP Jatmiko, dalam keterangan persnya menyebutkan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya, kematian korban inipun diduga sebagai bunuh diri.

“Diduga bunuh diri dengan cara gantung diri di dalam kamar lantai 2 rumah kontrakan tersebut,” ujarnya, sebagaimana rilis yang diterima redaksi Senin (06/06/2022) sore.

Lebih lanjut, Jatmiko menyampaikan, kronologis kejadian ini bermula saat saksi berinisial SA mendengar adanya suara seperti benda jatuh, pada malam sebelum penemuan jenazah korban, yakni pada hari Sabtu (04/06/2022), sekira pukul 22.00 WIB.

“Karena belum tidur, SA mendengar suara benda keras jatuh ke lantai yang bersumber dari kamar korban, sehingga SA menuju kamar atas untuk mengetuk dan menanyakan kepada korban, untuk memeriksa apa yang terjadi, namun tetap tidak ada jawaban hingga akhirnya SA kembali ke kamarnya untuk tidur,” ujarnya.

Pada saat itu, SA tidak menaruh curiga sedikitpun. Hingga pagi keesokan harinya, Minggu, sekira pukul 10.10 WIB–karena melihat korban belum bangun, adik korban berinisial MR–yang tinggal di rumah kontrakan yang sama–bersama SA menggedor dan memanggil korban di kamarnya namun tetap tidak ada jawaban, dengan pintu kamar korban masih dalam keadaan terkunci.

Dari situ, SA pun mengambil meja untuk mengintip melalui ventilasi kamar korban dan melihat sudah ada seutas tali yang terjulur ke bawah namun tidak kelihatan tubuh korban.

Atas penemuan SA tersebut, lanjut Jatmiko, kebetulan teman dari SA yang sedang berkunjung, yakni FD serta DTN (paman korban) yang juga tinggal di satu rumah kontrakan, dimintai tolong untuk mendobrak kamar korban. 

“Saat berhasil didobrak (pintu dikunci slot dari dalam) ditemukan tubuh korban sudah dalam posisi tergantung pada seutas tali yang terikat di kerangka plafon kamarnya,” terangnya. 

“Atas penemuan tersebut para saksi dan penghuni kontrakan meminta bantuan kepada tetangga, dan saksi (lainnya, ME) langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pontianak Barat,” sambungnya.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang tinggal di rumah kontrakan, semua mengaku tak memiliki kecurigaan apapun bahwa korban akan melakukan hal senekat itu. Terlebih, hingga sore hari, pada Sabtu, tanggal 04 Juni itu, korban masih berbincang dan bahkan bersenda gurau dengan para saksi dan penghuni lainnya.

“Hingga sekira pukul 19.00 WIB, MR bersama MN dan DTN ini pergi keluar, sehingga yang tersisa dirumah hanya SA dan korban di kamar masing-masing,” kata Jatmiko.

Hingga sekira pukul 20.00 WIB, MR bersama MN dan DTN pun kembali ke rumah untuk kemudian langsung memanggil dan mengetuk kamar korban, namun tidak ada jawaban. Karena mengira sudah tidur sehingga mereka tidak berani mengganggu lagi. 

“Berdasarkan keterangan MR dan DTN, bahwa pada hari Sabtu, tanggal 04 Juni 2022, dari pukul 20.00 WIB korban sudah berada di dalam kamar,” tambahnya. Hingga seterusnya terdengar lah suara benda jatuh pada pukul 22.00 WIB, seperti yang disebutkan diatas.

Lebih jauh, Jatmiko menjelaskan, bahwa yang mengontrak di rumah tersebut berjumlah 5 orang, yaitu korban Mortimonius Rivaldo, MR (adik korban), DTN (paman korban), dan juga keluarga lainnya MN dan SA.

“Korban diketahui tinggal di kamar atas sendirian, sedangkan di kamar sebelahnya ditempati MN dan MR. Untuk SA (posisinya) menempati kamar lantai 1,” kata Jatmiko.

Sebagai informasi, di dalam kamar korban ditemukan tabung gas 12 kg yang diduga digunakan untuk melakukan aksi bunuh dirinya. Korban diduga memanjat dan kemudian menjatuhkan diri dari tabung gas itu, sehingga leher korban yang sudah terjerat tali tambang putih kecil tercekik dan tidak bisa bernafas.

Adapun barang-barang milik korban yang berada di TKP yaitu 1 unit handphone merek Oppo warna hitam dan sebuah dompet warna hitam berisi KTP, KTM, SIM, dan STNK korban.

Pesan Misterius

Berdasarkan keterangan para saksi dan keluarga yang tinggal di kontrakan tersebut, bahwa korban, dalam kesehariannya, memiliki kepribadian terbilang tertutup dan tidak pernah bercerita apabila ada masalah. Namun demikian, korban dalam berkomunikasi atau bersenda gurau sehari-hari–dengan para saksi dan penghuni lainnya–tampak baik-baik saja dan tidak menunjukkan kalau ia sedang ada masalah. 

Sebelumnya, berdasarkan analisa kepolisian, korban diperkirakan sudah meninggal dunia selama kurang lebih 12 jam dari pertama kali ditemukan. Yakni persis tak lama setelah SA mendengar bunyi seperti benda jatuh, sekitar pukul 22.00 WIB.

“Hingga saat ini belum dapat dipastikan penyebab pasti korban diduga nekat bunuh diri dengan menggantung dirinya, mengingat keterangan dari para saksi, keluarga lain yang tinggal di kontrakan yang sama maupun rekan-rekan korban yang datang ke lokasi, bahwa korban tidak memiliki masalah apapun dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan kuliahnya,” papar Jatmiko.

Bahkan berdasarkan hasil penelusuran polisi, di dalam handphone korban juga tidak ditemukan chat WhatsApp (WA) yang mengindikasikan penyebab korban nekat bunuh diri. 

Hanya saja, polisi sempat menemukan status terakhir korban di aplikasi WA-nya yang bertuliskan “Am I Someone Who Can’t Be Understood” (Apakah aku seseorang yang tidak dapat dipahami). Yang mana sejauh ini, pihak kepolisian juga masih mendalami apa maksud dari isi pesan misterius berbahasa asing tersebut. (Jau)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Soedarso Pontianak Bersiap Terapkan KRIS, Layanan Baru Pengganti Kelas BPJS Kesehatan

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Indonesia akan memulai kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) secara menyeluruh…

3 hours ago

Pedomani Amanat Pangdam XII, Dandim Putussibau Beri Arahan Jamdan ke Prajurit

KalbarOnline, Putussibau - Dandim 1206/Putussibau, Letkol Inf Nasli  memberikan jam komandan (jamdan) kepada prajurit maupun…

8 hours ago

Program Krisan dan Gertam Cabai TP PKK Kalbar Sabet Penghargaan Tingkat Nasional

KalbarOnline, Surakarta - TP PKK Provinsi Kalimantan Barat berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional, di…

8 hours ago

Sutarmidji Kantongi Rekomendasi PAN Untuk Pilkada Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menerima rekomendasi resmi dari Partai Amanat Nasional…

10 hours ago

Peduli Dunia Pendidikan, Iriana Jokowi Beri Penghargaan ke Jubaidah

KalbarOnline, Solo - Jubaidah, seorang ibu rumah tangga di Kalbar yang menghabiskan sebagian waktunya untuk…

11 hours ago

Obat Anti Hipertensi Harus Tetap Diminum Seumur Hidup

KalbarOnline, Pontianak – Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Hari ini…

14 hours ago