Categories: HeadlinesPontianak

Karhutla di Jalan Aloevera Pontianak Nyaris Bakar Rumah Warga, Satu Lansia Dievakuasi

KalbarOnline, PontianakKebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Jalan Aloevera, Kelurahan Bansir Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kamis (3/3) nyaris membakar rumah warga. Seorang warga lanjut usia (lansia) dievakuasi untuk menghindari api yang mulai menjalar ke permukiman tersebut.

“Lansia itu yang menempati rumah paling ujung yang memang berdekatan dengan lahan yang terbakar. Dengan anak-anak 1 orang. Mereka dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Karena asap dan jerebu akibat kebakaran sangat tebal,” kata Beny Thanheri, warga Komplek Residence Borneo Khatulistiwa (RBK) 4.

Beny menjelaskan, jarak api sebelumnya masih sangat jauh. Namun pada siang hari tadi, jaraknya sudah semakin dekat. Sekitar 75-100 meter. Lalu sekitar pukul 15.00 WIB, api teru membesar dan sangat cepat menjalar.

“Sehingga dalam waktu 1 jam sudah nyaris mendekati permukiman warga dan menyebar ke 2 komplek. Komplek Residence Borneo Khatulistiwa (RBK) 4 dan Komplek Permata Paris,” kata Beny.

Hal ini dikarenakan kencangnya tiupan angin. Api bahkan sampai menyeberang ke seberang jalan. Sehingga menjalar ke area lahan seberang komplek tersebut.

“Baru kali ini apinya berada di dekat komplek kami, sebelumnya tidak pernah, kalaupun ada, jaraknya jauh dari permukiman,” pungkas Beny.

Sementara Usman, seorang petugas pemadam kebakaran menjelaskan, kebakaran lahan tersebut awalnya terjadi di area Sepakat 2 ujung. Lalu merembet ke area Jalan Aloevera.

“Kawan-kawan pemadam masih berjibaku memadamkan api supaya tak merembet ke rumah warga. Saat ini jarak api ke permukiman warga saat ini sudah sekitar 10 meter. Kami terus berupaya agar api tidak menyambar rumah warga,” kata Usman.

Usman juga membenarkan ada seorang lansia yang harus dievakuasi lantaran asap tebal telah menyeruak masuk ke rumahnya.

“Lansia tersebut kita amankan ke lokasi yang lebih aman. Karena asap sudah semakin pekat masuk ke rumah yang bersangkutan. Lansia inikan rentan pernafasannya kalau kena asap,” kata Usman.

Usman menjelaskan, kendala yang dihadapi pihaknya adalah minimnya sumber air. Sehingga mengharuskan petugas pemadam membawa tangki air 2000 liter.

“Minimnya sumber air membuat kami harus bolak balik mengambil air di mana ada titik air. Tapi untuk medan sebenarnya cukup mudah karena wilayah komplek,” pungkas Usman.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Wabup Ketapang Hadiri Anniversary dan Halal Bihalal Generasi Rock Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Anniversary 3 tahun sekaligus halal bihalal Generasi…

2 hours ago

Wakili Bupati, Asisten Setda Ketapang Tutup Gebyar Talenta Pendidikan 2024

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Ketapang,…

2 hours ago

Asisten I Setda Ketapang Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan

KalbarOnline, Ketapang - Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Ketapang, Heryandi menjadi inspektur upacara…

2 hours ago

Mantan Sekda Kalbar M Zeet Assovie Tutup Usia, Pj Gubernur Harisson Sampaikan Duka Mendalam

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2010 - 2018,…

2 hours ago

Konsul Malaysia Kagumi Tradisi Halal Bihalal di Indonesia

KalbarOnline, Pontianak - Tradisi halal bihalal yang menjadi agenda rutin tahunan setiap bulan Syawal dalam…

2 hours ago

IKAPTK Pontianak Wadah Silaturahmi dan Berbagi Pengalaman Antar Alumni

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menilai peran Ikatan Keluarga Alumni Perguruan…

3 hours ago