Categories: HeadlinesKetapang

Pedagang Bendera Merah Putih Mulai Ramai di Ketapang Jelang HUT ke-76 RI

Pedagang Bendera Merah Putih Mulai Ramai di Ketapang Jelang HUT ke-76 RI

KalbarOnline, Ketapang – Menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia (RI), sejumlah pedagang bendera merah putih mulai ramai berjualan di sejumlah lokasi di Kabupaten Ketapang.

Dari pantauan KalbarOnline di beberapa lokasi, Rabu sore, 4 Agustus 2021, para pedagang terlihat menjajakan bendera dengan aneka bentuk dan ukuran di pinggir-pinggir Jalan protokol Kota Ketapang.

Satu di antara pedagang bendera yang ditemui KalbarOnline, bernama Saiful (32) yang membuka lapaknya di Jalan S Parman, tepatnya di depan Kantor Camat Delta Pawan.

kepada KalbarOnline, pria asal Garut, Jawa Barat ini mengaku telah berjualan sejak akhir Juli 2021.

“Sudah 12 hari jualan bendera di sini bang,” ujarnya sembari memperlihatkan aneka jenis dagangan yang dijualnya.

Saiful mengatakan, kalau dirinya sudah mulai berjualan bendera merah putih sejak tahun 2008 silam. Bendera yang diambil dari agen ia jual keluar Pulau Jawa, hingga akhirnya sampai di Kalimantan Barat.

“Sudah 13 tahun saya berjualan bendera ini, sejak tamat sekolah bang. Ini kan jualan musiman, biasa sehari hari kerja di proyek,” ujarnya.

Saiful yang berjualan tiap hari sejak pukul 6.30 Wib hingga 17.00 Wib itu menyebut, dirinya menjual berbagai bentuk bendera dan harga yang bervariasi. Termurah seharga Rp5 ribu dan termahal seharga Rp300 ribu.

“Saya menjual bendera berbahan kain dari ukuran kecil, sedang dan besar. Kemudian ada juga umbul-umbul serta background yang harganya mencapai Rp300 ribu,” ucapnya.

Ia mengatakan, kalau penjualannya akan makin ramai saat sudah ada pemberitahuan dari pemerintah untuk mulai memasang bendera di rumah masing-masing. Sementara untuk jenis bendera yang paling banyak dicari yang berbentuk umbul-umbul. Biasanya umbul-umbul dipasang di depan perkantoran atau pinggir jalanan kampung-kampung.

“Kalau umbul-umbul ukuran 4 meter, saya jual Rp25 ribu. Yang tiga meter Rp20 ribu,” ujarnya.

Ketika ditanya terkait omset penjualan, Saiful mengaku selama dua tahun terakhir ini terjadi penurunan lantaran pandemi Covid-19 masih menghantui Indonesia. Akibatnya, omset daganganya turun drastis hingga 50 persen. Sebelum pandemi Covid-19, omset yang diperolehnya cukup lumayan. Dalam sehari, dirinya bisa membawa uang pulang ke rumah berkisar Rp400 hingga Rp500 ribu.

“Kita jualan paling sampai 17 Agustus sudah pulang kampung. Kalau dulu pulang bisa bawa uang untung bersih hingga Rp4 jutaan lebih, sekarang bisa balik modal dan untung dikit sudah Alhamdulillah,” tandasnya. (Adi LC)

boskalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
boskalbaronline

Recent Posts

Pj Bupati Romi Wijaya Sampaikan Capaian Nilai MCP Kayong Utara 2023

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menyampaikan bahwa pencapaian nilai Monitoring Center…

1 hour ago

Berkedok Cafe, Warga Kedamin Hulu Tolak dan Minta Cabut Izin THM

KalbarOnline, Putussibau - Warga di RT 015/RW 005 Kedamin Hulu, Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau…

1 hour ago

Polres Sambas Tangkap Seorang Perempuan Pengedar Sabu

KalbarOnline, Sambas – Polres Sambas menangkap satu orang perempuan pelaku pengedar narkotika jenis sabu di…

2 hours ago

Pria Kubu Raya Ini Cabuli Anak Bawah Umur dan Merekamnya untuk Koleksi

KalbarOnline, Kubu Raya - Seorang pria asal Kabupaten Kubu Raya berinisial AF (32 tahun) ditangkap…

2 hours ago

Representasi Anak Muda di Pilwako Pontianak, Dokter Akbar Rahmad Putra Daftar ke PKB

KalbarOnline.com - Figur muda bakal calon Wali Kota Pontianak Akbar Rahmad Putra terus menggalang kekuatan…

3 hours ago

Polres Landak Gelar Pemusnahan Barang Bukti Hasil Operasi Pekat Kapuas 2024

KalbarOnline, Landak - Polres Landak menggelar press release dan pemusnahan barang bukti hasil Operasi Pekat…

10 hours ago