Categories: HeadlinesPontianak

Gubernur Sutarmidji Jengah Dengan Sikap Kementerian ESDM Terlalu Banyak Bicara Tanpa Aksi

Gubernur Sutarmidji Jengah Dengan Sikap Kementerian ESDM Terlalu Banyak Bicara Tanpa Aksi

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji tampaknya jengah dengan sikap Kementerian energi dan sumber daya mineral yang dianggapnya terlalu banyak bicara tanpa aksi. Sikap itu pun ditunjukkan Midji dengan tak mengikuti Rapat Koordinasi Penanggulangan Pengelolaan Tambang Tanpa Izin (PETI) dan Pengelolaan Tambang Rakyat yang digelar Kementerian ESDM.

“Saya gak ikut tadi. Malas saya ikut. Mereka (Kementerian ESDM) cuma cerita saja, ngomong saja, Realisasi ndak ada. Berapa banyak kita ajukan Wilayah Pertambangan Rakyat, sudah lama, tapi tak ada respon,” ujarnya saat diwawancarai wartawan, Selasa (30/3/2021) siang.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura juga mengungkapkan bahwa beberapa Pemerintah Daerah tingkat II melalui Pemerintah Provinsi Kalbar sudah banyak mengusulkan WPR. Namun, sampai hari ini tak kunjung ada persetujuan.

“Sekarang ini ESDM, hampir semua kewenangan kita sudah tidak ada. Sekarang Izin galian C saja masyarakat mengajukan, harus ke pusat. Jadi kita bubarkan saja ESDM, gabung ke Disperindag, dari pada susah-susah,” kata Midji.

Justru, kata Midji, yang menjadi perhatian Kementerian ESDM ialah kuota bauksit. Di mana, dalam setahun bisa 25 juta ton bauksit mentah yang dieksport, namun hal tersebut justru menurutnya membahayakan.

“Nanti smelter dibangun, bisa-bisa bahan baku sudah tak ada. Inilah manajemen sektor pertambangan jelek sekali. Dari pusat, sibuk ngurus kuota bauksit saja, ndak ada ngurus lain,” jelas Midji.

Termasuk soal listrik di Kalbar. Kementerian ESDM, kata Midji, mengklaim bahwa Kalbar sudah sepenuhnya teraliri listrik. Tak sesuai fakta lapangan yang sebenarnya.

“Dari mana? Masih ada ratusan desa yang belum teraliri listrik. Tahun ini cuma 73 desa. Awalnya 103, dananya dikurangi lagi, 73 itu pun belum tentu terealisasi semua. Bahkan di Bengkayang itu ada Kecamatan yang belum teraliri listrik. Yang dilaporkan ke Presiden seakan-akan hanya Papua dan NTT (butuh listrik). Saya bilang, Kalbar juga perlu,” pungkasnya.

Simak video menarik berikut ini :

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Windy: GOR Terpadu Ayani Pontianak Jadi Bukti Keberhasilan Kerja Keras dan Kolaborasi Banyak Pihak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

17 hours ago

GOR Terpadu Ayani Pontianak Rampung, Harisson: Kalbar Siap Jadi Tuan Rumah Event Olahraga Nasional dan Internasional

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

17 hours ago

Sutarmidji Terharu, Akhirnya GOR Terpadu Ayani Diresmikan

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalimantan Barat periode 2018 - 2023, Sutarmidji merasa terharu bahwa…

17 hours ago

GOR Terpadu Ayani Rampung Dikawal TNI-Polri, Kapolda: Berani “Utak-atik” Berarti Siap Berhadapan dengan Kami!

KalbarOnline, Pontianak - Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar), Irjen Pol Pipit Rismanto turut menghadiri peresmian Gelanggang…

17 hours ago

Salat Id Berjemaah bersama Warga, Ani Sofian Ajak Maknai Kisah Nabi Ibrahim

KalbarOnline, Pontianak – Hari Raya Idul Adha merupakan momentum yang tepat untuk memaknai arti pengorbanan.…

18 hours ago

1.005 Warga Binaan Rutan Pontianak Dapat Daging Kurban

KalbarOnline, Pontianak - Rutan Kelas II Pontianak menggelar sholat Idul Adha 1445 Hijriah hingga menyembelih…

19 hours ago