Categories: Nasional

Menkes: Tiap 1 Orang Positif Covid, 30 Orang Kontak Erat Harus Dites

KalbarOnline.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sepakat dengan saran epidemiolog, bahwa untuk menekan jumlah kasus Covid-19 adalah menggenjot jumlah tes. Namun tes difokuskan pada siapa saja yang sempat kontak erat dengan pasien Covid-19. Idealnya, tiap 1 pasien, 30 orang lainnya yang sempat kontak erat harus dites.

’’Soal testing angka testing landasan masukan epidemiolog, testing sebaiknya dilakukan 15 kontak erat sampai 30 kontak erat per kasus aktif dan bisa dikejar dalam tempo 72 jam,’’ tegas Menkes Budi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR, Selasa (9/2).

Tujuannya, kata dia, agar kasus cepat diidentifikasi siapa yang tertular kemudian mengisolasi mereka utk kurangi laju penularan. Itulah mengapa, lanjutnya, pemerintah harus agresif melakukan testing. ’’Angka testing kita asumsikan orang yang kena kasus aktif 1,7 juta, ini masukan epidemiolog, dari 1,7 juta kita kalikan 15 dan memang agak masih gelondongan,’’ jelasnya.

Menurut Menkes Budi, angka-angka tersebut uga sesuai aturan tracing dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) di mana harus memiliki 30 tracer per 100 ribu penduduk. Jika, dihitung berdasarkan jumlah penduduk Indonesia, butuh 80 ribu tracer.

’’Sekarang kita masih punya 5 ribuan. Karena mesti cepat kita cari cara paling cepat rekrut orang-orang yang kenal daerahnya dan bisa cepat disiplin. Jika kita kontak babinsa babinkamtimnas, punya sekitar 60–80 ribu anggota hampir di seluruh desa. Lalu, puskesmas tetap komando surveilans dan ada petugas koordinasi,’’ paparnya.

Lalu begitu ada kontak erat mulailah dilakukan tes uji 15–30 orang 2 minggu sebelumnya dalam 72 jam di-tracing. Dan begitu kontak erat didapat, orang tersebut akan dites dengan antigen. ’’Kalau positif, terkonfirmasi, kenapa pakai antigen? Ini sudah lulus WHO. Ada dua yaitu PCR golden standar, dan satu lagi deteksi medis bahwa dia positif yakni antigen. Dua alat ini udah di-endorse WHO. Swab antigen bisa lebih cepat dan bisa langsung di titiknya karena butuh kecepatan untuk kurangi laju penularan,’’ tegasnya. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Bosan dengan yang Itu-itu Saja? Dokter Rahmad Siap Bawa Perubahan Lewat Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Akbar Rahmad Putra, seorang dokter muda berusia 27 tahun menyatakan diri siap…

25 mins ago

Ani Sofian Dorong Guru Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme

KalbarOnline, Pontianak - Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menutup secara resmi kegiatan Lokakarya 7…

2 hours ago

Angka Stunting Pontianak Kembali Turun

KalbarOnline, Pontianak – Angka stunting di Kota Pontianak berhasil turun pada awal tahun 2024 menjadi…

2 hours ago

Peringatan HUT Ke 10 IKAWATI Kantor Wilayah BPN Kalimantan Barat dan Hari Kartini Sukses Digelar

KalbarOnline.com, Pontianak - Jumat, 26 April 2024, Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (IKAWATI) Kantor Wilayah…

5 hours ago

Menteri AHY: Saya Tidak Ikhlas jika Ada Tanah Rumah Ibadah Dirampas Mafia Tanah

KalbarOnline.com, Gowa - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)…

6 hours ago

Peringati Hari Kartini, PLN Beri Santunan untuk 30 Muslimah Tangguh di Kalimantan Selatan

KalbarOnline, Banjarbaru - Dengan semangat memperingati Hari Kartini 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran…

15 hours ago