Categories: Internasional

Testing Covid-19, Indonesia Kalah dari India yang Penduduknya Miliaran

KalbarOnline.com – India adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia. Dengan jumlah populasi manusia yang mencapai 1,3 miliar, mereka mampu melakukan testing Covid-19 secara masif. Jumlah testing di India mencapai 197 juta dari jumlah penduduk.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia dengan negara yang memiliki populasi 275 juta? Jumlah testing di negara kita baru 9 juta tes.

Berdasarkan data Worldometers, dengan total populasi di India yang miliaran orang, kini kasus aktif sudah turun di angka 169 ribu orang dari sebelumnya pada bulan September 2020 sempat mencatat 193 ribu kasus per hari. Sedangkan di Indonesia, dengan penduduk seperlima jauh lebih sedikit dari India, total kasus aktif melebihi India yakni 175 ribu kasus.

Berdasarkan data The Lowy Institute yang berbasis di Sydney, New South Wales, Australia, Selandia Baru menjadi negara paling juara dalam mengendalikan pandemi Covid-19 dengan skor 94,4, Vietnam 90,8, Taiwan 86,4, Thailand 84,2, dan Siprus 83,3.

Bagaimana dengan Indonesia? Ada di peringkat 85 dengan nilai 24,7 dan India 24,3.

Lembaga tersebut memeringkatkan 98 negara atas penanganan Covid-19 melalui publikasi yang berjudul Covid Performance Index. Secara total, ke-98 negara tersebut dievaluasi dalam 36 pekan dengan menggunakan data yang tersedia hingga 9 Januari 2021.

Sebagai perbedaan rinci, India memiliki populasi 1,3 miliar. Total testing sebanyak 196 juta. Total kasus sebanyak 10.747.091. Angka kematian 154 ribu jiwa. Angka kesembuhan 10,4 juta orang. Sementara kasus aktifnya hanya 169 ribu orang per 31 Januari 2021.

Sementara, Indonesia memiliki populasi 275 juta. Total testing sebanyak 9,1 juta. Total kasus sebanyak 1.078.314. Angka kematian 29.998 jiwa. Angka kesembuhan 873.221 orang. Kasus aktifnya melonjak melebihi India sebanyak 175 ribu orang per 31 Januari 2021.

Mengapa Indonesia Bisa Kalah dari India?

Kepada KalbarOnline.com, Minggu (31/1), Koordinator Data KawalCovid-19 Ronald Bessie menjabarkan mengapa India bisa lebih unggul dibandingkan Indonesia. Pertama, India sudah melakukan 4 kali lockdown dan melepaskan lockdown dengan cara yang bertahap.

Kedua, India melakukan testing secara komprehensif. Rasio testing mereka sejak awal mencapai 1:30. Indonesia di saat awal pandemi memiliki rasio 1:10-11.

“Sekarang rasionya bahkan 5. Itulah mengapa positivity rate Indonesia bukan 5 lagi. Sekarang 3:1. Nggak cukup tahan pandemi,” katanya.

Hal penting ketiga adalah metode testing yang digunakan. India menggunakan tes antigen sejak awal. Di India, pemeriksaan tak perlu ditingkatkan dengan PCR jika secara antigen terbukti positif.

“Nah tes antigen itu kalau di mereka kalau positif tak perlu dilanjut PCR. Jadi kalau positif, sudah jelas. Kalau negatif lalu dicek lagi. Berbeda kan dengan Indonesia? Di kita terbalik. Kalau antigen hasilnya positif harus dilanjutkan pakai PCR, nah yang hasilnya negatif dibiarin. Salah,” tukasnya.

Ronald mengutip pernyataan PM India Narendra Modi saat bulan Agustus menjelaskan satu-satunya cara mengendalikan pandemi adalah menaikkan rasio tracing. Per akhir Januari ini, kasus aktif India di bawah Indonesia. Padahal, total kasus di India 10 kali lipat dari Indonesia. Tapi kasus aktif di India lebih rendah dari Indonesia.

“Kasus baru mereka itu sudah di bawah 13 ribu per hari dari sebelumnya dulu 193 ribu sehari. Kasus kematian harian di India sekarang turun hanya 134 jiwa. Artinya India tak hanya flattening the curve tapi mereka control the pandemic, namun tentu saja mereka sudah melewati masa yang sangat sulit saat lockdown,” papar Ronald.

Gambaran Testing PCR di Indonesia (Per Provinsi Minggu I November : Data Pusdatin Kemenkes)

DKI Jakarta 5.624

Kalimantan Timur 2.912

Banten 1.518

Papua 1.408

Jogjakarta 1.247

Papua Barat 1.078

Bali 1.027

Riau 939

Kalimantan Selatan 899

Gorontalo 861

Jawa Tengah 809

Sulawesi Utara 785

Sumatera Barat 767

Jawa Timur 715

Kalimantan Tengah 696

Jawa Barat 668

Bangka Belitung 645

Sulawesi Selatan 639

Kepulauan Riau 594

Maluku 486

Sumatera Utara 483

Sulawesi Barat 456

Sumatera Selatan 437

Sulawesi Tenggara 426

Maluku Utara 420

Kalimantan Barat 376

Jambi 339

Kalimantan Utara 312

Aceh 231

Lampung 216

Bengkulu 169

NTT 138

Sulawesi Tengah 116

NTB 115

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Terima Kunjungan Pengurus PWI Kalbar 

KalbarOnline, Pontianak – Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menerima audiensi dari Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia…

2 hours ago

Kamaruzaman Ajak Lanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

KalbarOnline, Pontianak - Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman mengajak semua pihak untuk terus menjaga…

3 hours ago

Capai Indonesia Emas 2024 dengan Transformasi Digital

KalbarOnline, Kubu Raya - Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman menilai bonus demografi yang dimiliki…

3 hours ago

Pemkab Kubu Raya Serahkan Dana Hibah Pengamanan Pilkada kepada Polres dan Kodim

KalbarOnline, Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memberikan dana hibah kepada Polres Kubu Raya…

3 hours ago

Remaja di Landak Bunuh Diri Karena Tak Diizinkan Pergi Memancing

KalbarOnline, Landak - Seorang remaja (16 tahun) di Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat…

6 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Dorong Pekan Gawai Dayak Bisa Masuk Kalender Event Nasional

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan, bahwa sejak tahun 2016 lalu,…

6 hours ago