Categories: Internasional

Pejabat Parlemen Kunjungi Kelab Malam, PM Jepang Suga Minta Maaf

KalbarOnline.com – Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyampaikan permintaan maaf usai sejumlah pejabat parlemen dari koalisinya mengunjungi sejumlah kelab malam di masa pandemi Covid-19. Padahal pemerintah telah menyerukan agar masyarakat menghindari bepergian kecuali untuk urusan yang penting guna menekan penyebaran Covid-19.

Kabar ini menjadi gangguan lain bagi Suga, yang tingkat persetujuannya telah menurun akibat ketidakpuasan terkait upaya penanganan pandemi. Para kritikus menyebutnya terlalu lambat dan tidak konsisten.

“Saya sungguh meminta maaf karena ini terjadi saat kami meminta orang-orang untuk tidak makan di luar selepas pukul 8 malam dan untuk menghindari bepergian yang tidak penting dan tidak mendesak,” ungkap Suga seperti dilansir Reuters.

“Setiap anggota parlemen seharusnya mengambil sikap untuk mendapatkan pemahaman publik,” imbuhnya.

Pada bulan ini, Jepang mengeluarkan status darurat di Tokyo dan sejumlah area lain untuk meredam lonjakan drastis kasus Covid-19. Langkah tersebut mencakup kebijakan yang mengharuskan restoran dan bar untuk tutup pada pukul 8 malam, namun saat ini tak ada penalti yang berlaku bagi mereka yang tidak mematuhi aturan tersebut.

“Sikap saya ceroboh, di kala kami meminta orang-orang untuk bersabar,” kata seorang anggota parlemen senior dari Partai Demokratik Liberal yang berkuasa, Jun Matsumoto, kepada wartawan.

Matsumoto memberikan pernyataan itu menyusul laporan majalah Daily Shincho yang menyebut dia telah mengunjungi dua kelab malam di Ginza, yang merupakan area elite di Tokyo, setelah makan di sebuah restoran Italia pada Senin (25/1).

Kiyohiko Toyama, seorang anggota parlemen dari mitra junior koalisi Komeito, juga meminta maaf usai tabloid Shukan Bunshun melaporkan dia telah mengunjungi sebuah kelab malam mewah di Ginza hingga larut malam pada Jumat pekan lalu.

Ulah para pejabat di parlemen itu telah membuat netizen kecewa. Mereka menyuarakan rasa frustrasi di dunia maya.

“Hanya masalah waktu sebelum kemarahan publik memuncak. Saya tidak mau pembayaran tunai sebesar 100.000 yen (sekitar Rp 13,5 juta). Saya mau mereka berhenti!” kata salah satu netizen.

“Mereka sungguh bodoh. Apakah mereka tidak memikirkan apa yang mereka lakukan dan bagaimana publik melihat mereka? Jika tidak, mereka tidak memenuhi syarat untuk menjadi wakil rayat,” seru netizen lain.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Mulai 1 Juli 2024, Lapangan Sepak Bola Keboen Sajoek Akan Direnovasi

KalbarOnline.com – Angin segar sekaligus kabar baik bagi warga Kota Pontianak khususnya para pencinta sepak…

4 hours ago

Pilkada 2024, Ani Sofian Minta Panwaslu Jalankan Tugas dengan Profesional dan Adil

KalbarOnline.com – Sebanyak 29 anggota Panwaslu Kelurahan se-Kota Pontianak dilantik oleh Ketua Bawaslu Kota Pontianak…

5 hours ago

Sambut 637 JCH Pontianak Sebelum Bertolak ke Tanah Suci, Zulkarnain Ingatkan Jaga Semua Perlengkapan

KalbarOnline.com – Sebanyak 637 Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kota Pontianak diberangkatkan menuju Bandara Hang…

5 hours ago

Ani Sofian Tekankan Pentingnya Menanamkan Nilai-nilai Luhur Pancasila di Kalangan Gen-Z

KalbarOnline.com – Tanggal 1 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Untuk memperingati hari…

5 hours ago

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

23 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

1 day ago