Categories: Internasional

Tiongkok Beri Sanksi kepada 28 Pejabat AS, Gedung Putih Bereaksi Keras

KalbarOnline.com – Setelah pelantikan Presiden AS Joe Biden, Tiongkok mengumumkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pejabat dan penasihat kabinet yang akan berakhir masa jabatannya. Sebanyak 28 pejabat AS dinilai sering menjadi biang kerok terhadap ketidakharmonisan hubungan Tiongkok dan AS. Mereka termasuk mantan menteri luar negeri Mike Pompeo.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying, meminta pemerintahan Demokrat untuk mengembalikan keharmonisan hubungan AS dan Tiongkok. “Pemerintah Trump, terutama Pompeo, mengubur terlalu banyak ranjau yang perlu dipindahkan. Membakar terlalu banyak jembatan yang perlu dibangun kembali,” kata Hua.

“Dengan kerja keras bersama dari kedua sisi, malaikat yang lebih baik dalam hubungan AS-Tiongkok dapat mengalahkan kekuatan jahat,” lanjutnya seperti dilansir dari Washington Post, Sabtu (23/1).

Baca juga: Tiongkok Jatuhkan Sanksi kepada 28 Pejabat AS di Era Donald Trump

Beberapa menit setelah Biden menjadi presiden, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan sanksi terhadap Pompeo, mantan asisten keamanan nasional Robert C.O’Brien dan Matthew Pottinger, dan 25 orang Amerika lainnya beserta keluarga mereka. Sanksinya, nama mereka masuk daftar hitam dan dilarang bepergian ke Tiongkok termasuk Hongkong dan Makau atau berbisnis dengan negara tersebut.

Sementara, pihak Gedung Putih (tim Biden) mengkritik sanksi tersebut dan menyerukan persatuan Amerika untuk bersaing melawan Tiongkok. “Menerapkan sanksi pada Hari Pelantikan tampaknya merupakan upaya untuk memainkan perpecahan partisan,” kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Biden, Emily Horne.

“Orang Amerika dari kedua belah pihak harus mengkritik langkah yang tidak produktif dan sinis ini. Presiden Biden berharap dapat bekerja dengan para pemimpin di kedua belah pihak untuk memposisikan Amerika agar bisa bersaing dengan Tiongkok,” jelas Emily.

Tanggapan keras tersebut menyusu pernyataan tingkat tinggi dalam beberapa hari terakhir yang telah menimbulkan kekhawatiran di Beijing tentang apakah tim Biden sebenarnya akan membalikkan arah kebijakan Tiongkok, seperti yang diharapkan beberapa pihak. Pada sidang konfirmasi Senat, calon menteri luar negeri Biden, Antony Blinken, mengatakan dia setuju dengan penilaian Pompeo bahwa pelanggaran pemerintah Tiongkok di wilayah Xinjiang sama dengan genosida. Dia menambahkan bahwa dia yakin Tiongkok merupakan ancaman terbesar bagi orang asing.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

13 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

15 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

15 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

15 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

15 hours ago

Optimalisasi Peran Tim Pendamping Keluarga Cegah Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Peran keluarga perlu dioptimalkan dan menjadi entitas utama dalam pencegahan stunting. Untuk…

15 hours ago