Tahun Baru Berbeda di Times Square New York, Lengang Akibat Pandemi

KalbarOnline.com – Times Square New York selalu padat saat malam pergantian tahun. Warga AS berkumpul untuk menyaksikan tradisi dijatuhkannya bola Malam Tahun Baru. Namun, malam pergantian tahun dari 2020 ke 2021 sangat berbeda. Semua gara-gara pandemi Covid-19.

Hanya segelintir tamu undangan, termasuk petugas kesehatan dan lainnya dari garis depan penanggulangan wabah Covid-19 yang berkumpul pada Kamis (31/12) malam di Times Square New York untuk menyaksikan jatuhnya bola Malam Tahun Baru. Itu menandai akhir dari 2020 dan awal yang penuh harapan untuk 2021.

Selama beberapa dekade, puluhan ribu orang dan kebanyakan turis, memenuhi blok di sekitar Times Square pada Malam Tahun Baru, berdiri berjam-jam dalam kedinginan menunggu untuk melihat bola kristal yang berkilauan meluncur di tiang yang dipasang di atas gedung pencakar langit di detik-detik terakhir pergantian tahun. Saat bola mencapai dasar, kerumunan orang segera saling berpelukan dan berciuman dalam kegembiraan.

Hanya saja, tahun ini Wali Kota Bill de Blasio dan pejabat polisi telah mengatakan kepada warga New York dan luar kota untuk menjauh dan menonton perayaan kecil di televisi. Petugas kepolisian memblokir Times Square New York untuk mencegah orang-orang yang tidak berwenang untuk berkumpul. Itu sebagai upaya mencegah penyebaran virus Korona.

Bahkan, puluhan acara Malam Tahun Baru di seluruh Amerika Serikat juga telah dibatasi atau dialihkan secara daring.

“Ini akan menjadi yang paling istimewa, paling pedih, Malam Tahun Baru yang paling mengharukan,” kata De Blasio, yang menekan tombol untuk memulai penurunan bola kristal seperti dilansir Reuters.

“Pada 2021, kami akan menunjukkan kepada orang-orang seperti apa rasanya pulih kembali,” imbuhnya.

Namun, beberapa orang tidak menuruti imbauan wali kota dan memutuskan untuk datang ke Times Square. Mereka berharap untuk melihat bola lebih awal sebelum polisi mulai “mengusir” agar orang-orang tidak berkumpul di Times Square New York.

“Sebenarnya sedih melihat penderitaan yang begitu besar, tapi saya ingin berada di sini karena itu tradisi saya,” kata Matt Wozniak, warga New York berusia 41 tahun “Saya telah datang selama bertahun-tahun, terkadang dalam kerumunan besar. Sekarang rasanya berbeda,” imbuhnya.

Polisi New York hanya mengizinkan beberapa lusin orang untuk menyaksikan bola jatuh di tempat yang disebut Crossroads of the World di tengah Kota Manhattan. Penyelenggara mengundang pekerja toko kelontong, penjaga gedung, seorang pengantar pizza, dokter dan perawat, termasuk Sandra Lindsay, perawat asal New York yang menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 di Amerika Serikat.

Para tamu undangan tersebut memakai masker dengan menjaga jarak berkumpul di depan panggung sementara yang didirikan di alun-alun untuk melihat pertunjukan langsung oleh penyanyi kelahiran Bronx Jennifer Lopez dan Gloria Gaynor, yang membawakan musik disko klasik I Will Survive.

Sementara di Las Vegas, Boston, dan sekitarnya, pertunjukan kembang api dibatalkan.

Saksikan video menarik berikut ini: