Categories: Nasional

Rapid Antigen Jadi Syarat Bepergian, YLKI: Hanya Jadi Ladang Bisnis

KalbarOnline.com – Pemerintah memberlakukan syarat tes rapid antigen bagi masyarakat yang menggunakan moda transportasi kereta api dan pesawat. Kebijakan itu berlaku sejak 18 Desember 2020. Jadi, tes rapid antibodi yang biasanya menjadi alternatif deteksi dini virus tidak berlaku untuk sementara waktu.

Adapun, kebijakan itu diberlakukan guna mengantisipasi laju penyebaran virus Covid-19 pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Harapannya, angka kasus positif Covid-19 dapat ditekan dengan syarat ketat tersebut.

Menanggapi hal itu, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Sujatno menyatakan ketidaksetujuannya atas kebijakan tersebut. Pasalnya, ia mengkhawatirkan kebijakan ini malah dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab.

’’Alih-alih menjadi upaya pencegahan Covid-19. YLKI menduga rapid test sebagai prasyarat transportasi dan aktivitas (termasuk jenis antigen) akhirnya hanya akan menjadi ladang bisnis baru yang membebani konsumen,’’ ungkapnya kepada KalbarOnline.com, Kamis (17/12).

Ia pun mengungkapkan, sedari awal pihaknya tidak setuju akan pemeriksaan rapid test jenis apapun sebagai syarat melakukan perjalanan. Sebab, hasil rapid test sendiri tidak bisa sebagai patokan orang tersebut positif atau negatif Covid-19. ’’Hal yang tidak efektif dan hanya menambah biaya yang dibebankan ke konsumen atau masyarakat,’’ terang dia.

Apalagi, saat ini belum ada standar baku untuk alat tersebut dapat digunakan dalam deteksi dini virus Covid-19. Dia pun mengatakan agar rapid test ini dikembalikan kepada fungsi awalnya. ’’Tujuan rapid test sebaiknya dikembalikan semula untuk kepentingan penelitian epidemiologi,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, mulai Jumat, 18 Desember 2020 mendatang, bagi wisatawan yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat maupun kereta api wajib menyertakan hasil rapid antigen. ’’Rapid test antigen ini memiliki sensitivitas yang lebih baik bila dibandingkan rapid test antibodi,’’ ujarnya dalam keterangannya seperti dikutip, Rabu (16/12). (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Bupati Ketapang Hadiri Acara Hari Ketiga Peresmian Balai Kepatihan Jaga Pati

KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri acara hari ketiga peresmian Balai Kepatihan Jaga…

2 hours ago

Maraknya Aktivitas PETI Berdampak pada Lingkungan Hidup, Sosial dan Kesehatan

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Maraknya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) sangat berdampak pada kerusakan…

2 hours ago

Sambangi RS Dharmais, Dirut Bank Kalbar Sampaikan Duka Mendalam Atas Meninggalnya Mantan Sekda M Zeet Assovie

KalbarOnline, Jakarta - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi turut menyambangi Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais…

2 hours ago

Laka Lantas di Sekadau Tewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion

KalbarOnline, Sekadau - Kecelakaan tragis terjadi pada Senin (06/05/2024) pagi sekitar pukul 07.30 WIB di…

3 hours ago

Terjun dari Sampan, Warga Sekadau Terseret Arus dan Hilang di Sungai Ensayang

KalbarOnline, Sekadau - Seorang warga bernama Yohanes Leman (41 tahun) dikabarkan hilang tenggelam terbawa arus…

3 hours ago

Penemuan Mayat di Selokan Jalan Gajah Mada Gegerkan Warga

KalbarOnline, Pontianak - Sejumlah warga dan pengendara jalan dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki mengapung…

4 hours ago