Categories: Kabar

Usulan Gaji DPRD DKI yang Capai Rp8,3 M Pertahun Dianggap Korupsi yang Dilegalkan

KalbarOnline.com – Usulan kenaikan tunjangan DPRD DKI Jakarta sebesar Rp698,6 juta per bulan terungkap ke publik. Kenaikan tersebut tercantum dalam rencana kerja tahunan DPRD yang totalnya mencapai Rp888,6 milyar untuk 2021. Bila dibagi dengan 106 anggota DPRD DKI, total anggaran yang akan diperoleh per anggota Dewan mencapai Rp8,3 miliar.

Anggaran Rp888,6 miliar itu melonjak drastis dibandingkan APBD DKI 2020 yang hanya Rp152,3 miliar. Salah satu pos anggaran yang membuat anggaran pegawai DPRD DKI 2021 melambung yakni meroketnya gaji dan tunjangan anggota DPRD. Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyatakan rencana itu sangat tidak etis.

“Kenaikan pendapatan anggota DPRD yang fantastis dalam APBD 2021 merupakan sesuatu yang tidak etis. DPRD sebagai bagian dari pejabat publik jelas mengangkangi prinsip etika publik yang terfokus pada pelayanan publik dan integritas pejabat publik,” kata peneliti Formappi, Lucius Karus dikutip dari viva.co.id, Jumat (4/12/2020).

Menurut Lucius, pelayanan publik dan integritas pejabat itu salah satunya tercermin melalui kebijakan yang diambil. Termasuk bagaimana merencanakan anggaran untuk kepentingan publik.

“Saya kira dengan merencanakan kenaikan anggaran untuk gaji per anggota, DPRD memperlihatkan bagaimana kebijakan mereka justru terpusat pada kepentingan mereka sendiri dan bukan untuk kepentingan publik,” ujarnya.

Lucius menilai permintaan anggaran untuk naik gaji secara fantastis oleh dan untuk anggota DPRD itu adalah wajah lain dari korupsi. Ironisnya, praktik memperkaya diri seperti ini dinilai seperti korupsi yang dilegalkan.

“Korupsi melalui pembuatan anggaran yang dilakukan DPRD merupakan model korupsi yang dilegalkan, karena DPRD memanfaatkan kewenangan di bidang anggaran untuk tujuan yang serupa dengan korupsi yakni memperkaya diri,” kata Lucius.

Menurut dia, korupsi yang seperti dilegalkan ini juga terlihat didukung dengan proses pembahasan RAPBD yang cenderung tertutup. Bahkan tempat pembahasan pun jauh dari Jakarta.

“Seolah-olah ada niat untuk membahas diam-diam dan tersembunyi anggaran daerah karena ingin mencari celah untuk memutuskan anggaran fantastis untuk kepentingan para anggota DPRD sendiri,” kata dia. [rif]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Klarifikasi Kodam Tanjungpura Soal Berubahnya Berat Barang Bukti Sabu dari 25,4 Kg Jadi 21,2 Kg

KalbarOnline, Kubu Raya - Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan mengungkapkan, ada perubahan berat bruto…

5 hours ago

Kodam Tanjungpura Serahkan Barang Bukti 21,2 Kg Sabu ke BNN

KalbarOnline, Kubu Raya - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan memimpin prosesi penyerahan barang…

5 hours ago

Sekda Alexander Apresiasi Capaian WTP ke-10 Pemkab Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo memberikan apresiasi atas penerimaan opini Wajar Tanpa Pengecualian…

8 hours ago

Sempat Diguyur Hujan, Sekda Ketapang Tutup Resmi Pekan Gawai Dayak ke-IV Kecamatan Nanga Tayap

KalbarOnline, Ketapang - Sempat diguyur hujan, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo yang juga selaku Patih Jaga…

8 hours ago

Sukses Menambah Pelanggan, Kunci Membaiknya Kinerja PLN 2023, Terbanyak dari Golongan Rumah Tangga

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) sukses mencatatkan penambahan pelanggan sebanyak 3,5 juta menjadi total…

8 hours ago

Sekda Mohd Zaini Buka FGD Penyusunan Dokumen Rencana RPPLH Tahun 2024

KalbarOnline, Putussibau - Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka FGD Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan…

10 hours ago