Categories: Kesehatan

Benarkah Menahan Pipis Setelah Bercinta Meningkatkan Peluang Kehamilan?

Hal yang terlihat sederhana seperti berkemih, nyatanya cukup menimbulkan pertanyaan bagi Mums yang sedang merencanakan kehamilan. Ada yang bilang sebaiknya tahan dulu untuk berkemih setelah berhubungan intim. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa berkemih tidak memengaruhi proses konsepsi. Mana yang benar? Yuk, simak penjelasannya, Mums.

Manfaat Berkemih Setelah Berhubungan Intim

Faktanya, berkemih setelah bercinta memiliki manfaat, khususnya untuk wanita. Pasalnya, hubungan seksual merupakan faktor risiko infeksi saluran kemih (ISK).

Saat berhubungan seks, bakteri bisa berpindah dari alat kelamin ke uretra. Uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih ke lubang uretra tempat keluarnya urine. Bakteri E. Coli dapat berpindah dari uretra ke kandung kemih, yang kemudian menyebabkan ISK.

Kenapa wanita 30 kali lebih mungkin terkena ISK dibandingkan pria? Hal ini dikarenakan 2 alasan: Pertama, uretra wanita dekat dengan vagina dan anus. Artinya, bakteri dapat dengan mudah menyebar dari area tersebut ke uretra. Kedua, uretra wanita lebih pendek daripada pria. Jadi, bakteri yang masuk ke uretra bisa mencapai kandung kemih dengan lebih mudah.

Baca juga: Mums, Hindari Mengumumkan Kehamilan di Momen-momen Berikut, Ya!

Karenanya, jika Mums segera berkemih setelah berhubungan intim, akan sangat membantu membuang bakteri dari uretra. Sementara bagi pria, buang air kecil setelah berhubungan seks kurang penting. Ini karena pria memiliki uretra yang lebih panjang. Bakteri dari area genital cenderung tidak mencapai kandung kemih.

Lalu, kapan sebaiknya berkemih setelah bercinta? Kabar baiknya, tidak ada patokan waktu yang pasti berdasarkan ilmu medis kapan Mums harus buang air kecil. Jadi, Mums bisa menyesuaikan kapan waktunya ke kamar kecil sesuai kebutuhan.

Sementara itu, pastikan selalu terhidrasi agar bisa buang air kecil secara teratur. Tanpa menunggu haus, selalu targetkan untuk menghabiskan sekitar 11,5 cangkir cairan sehari untuk wanita dan sekitar 15,5 cangkir cairan sehari untuk pria, sesuai rekomendasi dari National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. Ingatlah bahwa rekomendasi tersebut termasuk makanan juga, yaitu sekitar 20% cairan harian berasal dari makanan, sedangkan sisanya berasal dari asupan minuman. Dengan begitu, Mums akan buang air kecil lebih sering dan mengeluarkan bakteri dari saluran kemih.

Baca juga: Mitos Nutrisi Paling Sering Beredar di Media Sosial

Agar Hamil, Tahan atau Lepaskan Saja?

Mungkin Mums pernah mendengar atau mendapat saran untuk menahan pipis setelah bercinta. Tujuannya agar tidak ada sperma yang terbuang dan peluang untuk hamil semakin besar.

Nyatanya, hal tersebut tak benar adanya. Perlu Mums tahu, ejakulasi dilepaskan ke saluran vagina, sedangkan urine dilepaskan dari uretra. Ini adalah 2 lubang yang sepenuhnya terpisah meski berdekatan. Sedangkan uretra dan penis dapat menghasilkan urine dan semen, meski tidak di waktu yang sama.

Dengan kata lain, mengeluarkan kencing dari uretra tidak akan mengeluarkan apa pun dari vagina Mums. Artinya, jika air mani telah masuk ke dalam vagina, maka tidak ada jalan kembali. Sperma sudah bergerak ke atas untuk mencoba membuahi sel telur. Sebagian besar sel sperma pun sudah aktif berenang menuju sel telur, dengan atau tanpa berbaring telentang. Bahkan, sperma dengan motilitas (pergerakan) yang baik, dapat mencapai saluran tuba falopi dalam hitungan menit untuk bertemu dengan sel telur dan terjadi pembuahan.

Hal ini juga berlaku untuk mandi. Walau Mums mandi, membasuh vagina, berenang, atau beraktivitas di air tidak akan mencegah kehamilan. Sperma adalah makhluk kecil yang sangat ulet dan dapat berenang menanjak dan bergerak ke segala arah.

Jadi, kini tak perlu khawatir lagi ya, jika ingin berkemih sesaat setelah bercinta. Peluang kehamilan tetap ada, apalagi jika Mums melakukan hubungan intim mendekati atau di hari ovulasi. Semoga sukses ya Mums, program hamilnya! (AS)

Baca juga: Menstruasi Pertama Lebih Cepat, Salah Satu Faktor Risiko Kanker Payudara

Referensi:

Healthline. Peeing After Sex.

Medical News Today. Peeing After Sex.

Insider. Pee After Sex.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Nasdem Apresiasi dan Dukung Fachri Maju Calon Bupati Kubu Raya

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kalimantan Barat (Kalbar),…

5 hours ago

Hardiknas Jadi Momentum Siapkan Generasi Emas

KalbarOnline, Pontianak - Berbagai kegiatan dihelat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka…

6 hours ago

PWI Jajaki Kerja Sama dengan Mendagri, Sosialisasikan Pilkada Damai

KalbarOnline, Jakarta - Pengurus PWI Pusat melakukan audiensi dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di…

6 hours ago

Pemkab Ketapang Selenggarakan Upacara Peringatan Hardiknas 2024

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang yang diwakili Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Heryandi memimpin…

7 hours ago

Dukung Perubahan Status Supadio, Harisson Ungkap Beberapa Alasan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan…

16 hours ago

Oknum Pegawai Bea Cukai Ketapang Selundupkan Ratusan Satwa Dilindungi

KalbarOnline, Ketapang - Oknum pegawai Bea Cukai Ketapang, Kalimantan Barat berinisial KW (46 tahun) menjadi…

19 hours ago