Categories: Nasional

Pandemi Korbankan 141 Nyawa Dokter, Tenaga Kesehatan Juga Dilecehkan

KalbarOnline.com – Sebagai garda terdepan, para dokter dan tenaga kesehatan lainnya sudah berjuang selama pandemi Covid-19. Bahkan banyak yang kehilangan nyawa. Namun, masih saja ada segelintir orang yang menyepelekan Covid-19.

Tim Advokasi dan Hubungan Eksternal dari Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Eka Mulyana, SpOT(K), MKes, SH, MHKes, mengatakan, lebih dari satu semester masa pandemi ini, angka kematian tenaga medis dan kesehatan semakin bertambah. Bahkan mengkhawatirkan.

Namun sayangnya, sebagian masyarakat masih saja tidak patuh pada protokol kesehatan untuk memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. Sebagian masyarakat juga berpikir para tenaga medis atau rumah sakit melakukan konspirasi sehingga tak percaya adanya Covid-19.

Padahal, tidak ada negara, rumah sakit atau klinik yang dapat menjaga keamanan pasiennya kecuali jika petugas kesehatannya tetap aman dan terlindungi dari resiko terpapar Covid-19. Terlebih, hilangnya pekerja medis dan kesehatan ahli tidak dapat tergantikan dalam waktu singkat.

Tapi, itu bukanlah satu-satunya masalah yang dihadapi para tenaga medis. Sebab, para tenaga medis juga mengalami pelecehan verbal.

“Ada peningkatan yang membuat prihatin adanya laporan pelecehan verbal, diskriminasi, dan kekerasan fisik pada petugas medis dan kesehatan selama masa pandemi ini,” jelasnya.

Untuk itu, tak hanya dari sisi APD saja, tapi perlindungan dan keamanan para tenaga medis dan kesehatan adalah mutlak diperlukan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Diperlukan adanya kerja sama pusat dan daerah.

Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) Harif Fadhillah S.Kp.,SH.,M.Kep, MH. Menurut Harif, pandemi ini telah menempatkan tingkat stres psikologis yang luar biasa pada petugas kesehatan yang terpapar dengan pengaturan permintaan tinggi selama berjam-jam. Lalu perawat juga hidup dalam ketakutan terus-menerus terhadap paparan penyakit, saat terpisah dari keluarga dan menghadapi stigmatisasi sosial.

“Hal ini menjadi sorotan bagaimana bangsa kita telah melindungi atau tidak melindungi profesi perawat kita,” jelas Harif.

Sejauh ini, dari Maret hingga Oktober ini, terdapat total 253 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19. Mereka terdiri dari 141 dokter, 9 dokter gigi, dan 103 perawat. Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 75 dokter umum (5 guru besar), dan 64 dokter spesialis (5 guru besar), serta 2 residen yang berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 66 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Berdasarkan data propinsi, Jawa Timur 35 dokter, Sumatra Utara 23 dokter, DKI Jakarta 20 dokter, Jawa Barat 11 dokter, Jawa Tengah 10 dokter, Sulawesi Selatan 6 dokter, Bali 5 dokter, Sumatra Selatan 4 dokter, Kalimantan Selatan 4 dokter, DI Aceh 4 dokter, Riau 4 dokter, Kalimantan Timur 3 dokter, Banten 3 dokter, Kepulauan Riau 2 dokter, DI Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, dan Papua Barat 1 dokter.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pedomani Amanat Pangdam XII, Dandim Putussibau Beri Arahan Jamdan ke Prajurit

KalbarOnline, Putussibau - Dandim 1206/Putussibau, Letkol Inf Nasli  memberikan jam komandan (jamdan) kepada prajurit maupun…

3 hours ago

Program Krisan dan Gertam Cabai TP PKK Kalbar Sabet Penghargaan Tingkat Nasional

KalbarOnline, Surakarta - TP PKK Provinsi Kalimantan Barat berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional, di…

4 hours ago

Sutarmidji Kantongi Rekomendasi PAN Untuk Pilkada Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menerima rekomendasi resmi dari Partai Amanat Nasional…

5 hours ago

Peduli Dunia Pendidikan, Iriana Jokowi Beri Penghargaan ke Jubaidah

KalbarOnline, Solo - Jubaidah, seorang ibu rumah tangga di Kalbar yang menghabiskan sebagian waktunya untuk…

6 hours ago

Obat Anti Hipertensi Harus Tetap Diminum Seumur Hidup

KalbarOnline, Pontianak – Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Hari ini…

9 hours ago

Dua Atlet Kalbar Raih Medali di Kejurnas PPLP Manado

KalbarOnline, Manado - Dua atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Kalimantan Barat…

9 hours ago