Categories: Nasional

BNPB Sebut Ada Potensi Gempa Magnitudo hingga 8,8 di Selatan Bali

KalbarOnline.com–Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengingatkan masyarakat Bali untuk mewaspadai ancaman potensi gempa dengan magnitudo hingga 8,8. Pusat gempa diperkirakan ada di selatan Pulau Bali dan Nusa Tenggara.

”Kita punya ancaman di selatan Bali. Di Bali ada zonanya yang beberapa lama tidak ada gempanya. Sehingga ada potensi selatan Bali dan Nusa Tenggara itu potensi magnitudo 8,8. Ini patut diwaspadai karena gempa magnitudo 5 sampai 6 di selatan Bali sudah beberapa kali terjadi,” kata Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Aam Abdul Muhari seperti dilansir dari Antara

Dalam rapat kerja yang dipimpin Kepala BNPB Doni Monardo dengan Gubernur Bali, di Denpasar, Aam menjelaskan, jika gempa itu terjadi, dampaknya akan sangat parah terjadi di daerah Nusa Dua dan Kuta, Kabupaten Badung, dan Sanur, Kota Denpasar.

”Bali itu ‘kan ada lehernya di sebelah selatan. Lehernya bisa terendam dari sisi kiri dan kanan. Tinggi tsunami di darat sekitar 4 hingga 15 meter,” terang Aam.

Terlebih di kawasan Kabupaten Badung banyak jalan yang tegak lurus pantai dan dikelilingi rumah. Sehingga, ketika air tsunami masuk ke jalan itu gerakannya akan lebih cepat.

Selain potensi gempa dari selatan Bali, Aam mengatakan Bali juga memiliki ancaman terkena imbas gempa yang dahsyat dari segmen Jawa Barat dan selatan Jawa Timur. ”Kalau itu pecah secara bersamaan, potensi magnitudo gempanya bisa 9,1, seperti halnya gempa di Aceh pada 2004,” sebut Aam.

Bagi Bali, lanjut dia, efek gelombangnya diprediksi akan sampai dalam waktu 30–40 menit, sehingga waktu tersebut kesempatan yang dimiliki untuk melakukan evakuasi.

”Jadi penting untuk paham sekiranya merasakan gempa lebih dari 20 detik, harus evakuasi. Biasanya jika gempa tidak diiringi tsunami itu pelepasan gempanya kurang dari 10 detik. Kalau gempa terus hingga 20 detik itu hampir pasti diiringi tsunami,” jelas Aam.

Dia menambahkan, dengan melihat kondisi populasi penduduk yang sudah padat di kawasan selatan Pulau Bali, tempat evakuasi harus banyak, mudah diakses, dan kelihatan.

”Ketika gempa terjadi siang hari, lampu lalu lintas pasti tidak nyala sehingga akan menimbulkan kemacetan dan tidak bisa melakukan evakuasi. Kalau pengalaman di Jepang, di setiap perempatan ada jembatan penyeberangan yang dijadikan tempat evakuasi sementara, sehingga ketika ada kemacetan, bisa naik ke jembatan penyeberangan tersebut,” ujar Aam.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus diingatkan selalu pada masyarakat. ”Suka tidak suka, senang tidak senang, negara kita memiliki ancaman risiko bencana tertinggi di dunia,” ucap Doni.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pelaku Pengancaman Karyawan Laundry dengan Pistol Airsoft Gun di Pontianak Berhasil Ditangkap

KalbarOnline, Pontianak - Tim Resmob Polda Kalbar berhasil mengamankan pelaku pengancaman menggunakan senjata api jenis…

8 mins ago

Patung Pantak Dicuri, DAD Sabung: Jika Tidak Dikembalikan Kami Akan Buat Ritual

KalbarOnline, Pontianak - Dewan Adat Dayak Desa Sabung, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas akan melakukan ritual…

10 mins ago

Masjid Ismuhu Yahya Bagikan Daging Kurban ke Warga Non Muslim

KalbarOnline, Kubu Raya - Masjid Ismuhu Yahya di Kabupaten Kubu Raya turut melaksanakan pemotongan hewan…

12 mins ago

DLHK Kalbar Sembelih 7 Sapi, Dibagikan ke Kaum Dhuafa

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) melaksanakan penyembelihan…

15 mins ago

Kurangi Sampah Plastik, DLHK Kalbar Bagikan Daging Kurban Pakai Besek

KalbarOnline, Pontianak - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kalbar turut melakukan pemotongan hewan kurban,…

22 mins ago

Bupati Kapuas Hulu Hadiri Gawai Dayak “Ngihup Kenelang” di Desa Gurung

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menghadiri acara “Ngihup Kenelang” atau Gawai…

24 mins ago