Categories: Internasional

Vaksin Covid-19 AS Picu Efek Samping, 4 Pasien Menggigil dan Demam

KalbarOnline.com – Uji klinis vaksin Covid-19 milik Amerika Serikat ternyata menimbulkan efek samping. Sebanyak 4 pasien yang menjadi bagian dalam uji klinis untuk kandidat vaksin virus Korona mengalami menggigil dan demam tinggi setelah divaksin.

Tiga pasien menerima vaksin Moderna dan dua pasien mengambil bagian dalam studi Pfizer. Mereka mengalami efek samping yang cukup serius menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh CNBC. Efek tersebut termasuk demam tinggi, sakit kepala, jantung berdebar-debar, menggigil hebat, dan kelelahan.

  • Baca juga: Hubungan Buruk Tiongkok-AS Hambat Tersedianya Vaksin Covid-19

Dilansir dari Fool, Rabu (7/10), artikel CNBC mengidentifikasi salah satu peserta studi Moderna, seorang pria bernama Luke Hutchison. Setelah diberi suntikan vaksin Covid-19 yang kedua dari dua kali selama uji coba, dia mengatakan bangun larut malam dan badan menggigil serta demam.

CNBC tidak mengungkapkan identitas pasien lain. Salah satunya, seorang peserta dalam studi Pfizer, mengalami efek samping yang serupa setelah diberikan dosis kedua dari kandidat dua dosis raksasa farmasi itu.

Ketiga peserta uji Moderna dan satu peserta uji Pfizer melaporkan bahwa efek samping mereka, meski serius sudah menghilang paling lama setelah satu hari. Kedua uji coba yang dimaksud adalah studi fase 3 yang menjaring puluhan ribu peserta. Baik pasien maupun pekerja medis yang menyuntik mereka tidak tahu apakah ada orang yang mendapatkan vaksin atau plasebo.

Pfizer bersama dengan BioNTech bioteknologi berbasis di Jerman yang bekerja sama mengembangkan vaksin. Dan Moderna dianggap oleh banyak orang sebagai pelopor dalam perlombaan untuk membawa vaksin virus Korona ke pasar.

BNT162b2 dari Pfizer/BioNTech dan MRNA-1273 dari Moderna adalah kandidat berbasis messenger RNA yang telah dikembangkan dengan relatif cepat, dan sekarang dalam pengujian tahap akhir. Moderna, Pfizer, dan BioNTech belum mengomentari laporan CNBC tersebut.

Semua uji klinis vaksin dan hasil klinis yang positif harus mengarah pada otorisasi penggunaan darurat yang relatif cepat (EUA) dari Food and Drug Administration masing-masing negara. Pfizer dan Moderna adalah dua perusahaan AS yang kemungkinan pertama kali mengumumkan hasil dari pengujian tahap akhir kandidat vaksin Covid-19.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pemkab Kayong Utara Matangkan Persiapan Rakor Pengendalian Inflasi Berikutnya

KalbarOnline, Kayong Utara - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Minggu…

8 mins ago

Pemkot Pontianak Dorong Posyandu Naik Kelas

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah berencana untuk mendorong posyandu agar dapat naik…

1 hour ago

Memahami KBGO yang Rentan Menyasar Jurnalis Perempuan

KalbarOnline, Pontianak - Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalimantan Barat menggelar workshop Kekerasan Berbasis Gender…

1 hour ago

Bupati Fransiskus Ajak Masyarakat Kapuas Hulu Nonton Bareng Semifinal Piala Asia Indonesia Vs Uzbekistan

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengajak masyarakat di Bumi Uncak Kapuas untuk…

3 hours ago

Kobarkan Semangat Nasionalisme Lewat Nobar Semifinal Piala AFC U-23 Indonesia Versus Uzbekistan

KalbarOnline, Pontianak - Euforia menjelang laga Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia melawan Uzbekistan dalam…

3 hours ago

Romi Wijaya Dukung Garuda Muda! Gelar Nobar Semifinal AFC U23 Asian Cup 2024

KalbarOnline, Kayong Utara - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara mengajak masyarakat untuk menunjukkan dukungannya kepada Tim…

4 hours ago