Vaksin Covid-19 AS Picu Efek Samping, 4 Pasien Menggigil dan Demam

KalbarOnline.com – Uji klinis vaksin Covid-19 milik Amerika Serikat ternyata menimbulkan efek samping. Sebanyak 4 pasien yang menjadi bagian dalam uji klinis untuk kandidat vaksin virus Korona mengalami menggigil dan demam tinggi setelah divaksin.

Tiga pasien menerima vaksin Moderna dan dua pasien mengambil bagian dalam studi Pfizer. Mereka mengalami efek samping yang cukup serius menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh CNBC. Efek tersebut termasuk demam tinggi, sakit kepala, jantung berdebar-debar, menggigil hebat, dan kelelahan.

  • Baca juga: Hubungan Buruk Tiongkok-AS Hambat Tersedianya Vaksin Covid-19

Dilansir dari Fool, Rabu (7/10), artikel CNBC mengidentifikasi salah satu peserta studi Moderna, seorang pria bernama Luke Hutchison. Setelah diberi suntikan vaksin Covid-19 yang kedua dari dua kali selama uji coba, dia mengatakan bangun larut malam dan badan menggigil serta demam.

Baca Juga :  Remaja 14 Tahun, Pelaku Penembakan di Siam Paragon Bangkok Ditangkap

CNBC tidak mengungkapkan identitas pasien lain. Salah satunya, seorang peserta dalam studi Pfizer, mengalami efek samping yang serupa setelah diberikan dosis kedua dari kandidat dua dosis raksasa farmasi itu.

Ketiga peserta uji Moderna dan satu peserta uji Pfizer melaporkan bahwa efek samping mereka, meski serius sudah menghilang paling lama setelah satu hari. Kedua uji coba yang dimaksud adalah studi fase 3 yang menjaring puluhan ribu peserta. Baik pasien maupun pekerja medis yang menyuntik mereka tidak tahu apakah ada orang yang mendapatkan vaksin atau plasebo.

Pfizer bersama dengan BioNTech bioteknologi berbasis di Jerman yang bekerja sama mengembangkan vaksin. Dan Moderna dianggap oleh banyak orang sebagai pelopor dalam perlombaan untuk membawa vaksin virus Korona ke pasar.

Baca Juga :  Tiongkok Disebut Alami Dilema Umumkan Daftar Hitam Perusahaan AS

BNT162b2 dari Pfizer/BioNTech dan MRNA-1273 dari Moderna adalah kandidat berbasis messenger RNA yang telah dikembangkan dengan relatif cepat, dan sekarang dalam pengujian tahap akhir. Moderna, Pfizer, dan BioNTech belum mengomentari laporan CNBC tersebut.

Semua uji klinis vaksin dan hasil klinis yang positif harus mengarah pada otorisasi penggunaan darurat yang relatif cepat (EUA) dari Food and Drug Administration masing-masing negara. Pfizer dan Moderna adalah dua perusahaan AS yang kemungkinan pertama kali mengumumkan hasil dari pengujian tahap akhir kandidat vaksin Covid-19.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment